07 Klaim

20.5K 201 7
                                    

"Jadi, siapa namamu?" Tanyaku pada wanita luar biasa yang baru saja memecahkan rekorku.

Iya! Rekor baru! Bahkan wanita ini lebih nikmat daripada Angel. Pilihan Bagas memang tidak mengecewakan. Vaginanya adalah vagina tersempit yang pernah ku masuki. Dan walaupun dadanya tidak sebesar Wila, tetapi itu cukup nikmat saat aku meremasnya dan saat penisku dijepit olehnya.

"Arana." Jawabnya sambil memakai bra.

"Baiklah Arana, kau cukup memuaskan, berikan nomor rekeningmu padaku, aku akan memberimu bonus."

"Sepertinya tidak perlu, cukup bayar pada Tuan Bagas saja, nanti dia akan menggajiku." Jawabnya pelan.

Dia menunduk, wajahnya kusut, aku tidak mengerti. Apa dia menyesal telah melakukan seks dengan ku? Apa aku kurang memuaskan untuknya?

"Apa aku kurang memuaskanmu?" Tanyaku tanpa pikir panjang.

"Ah bukan, kau sangat memuaskanku Tuan." Balasnya sambil tersenyum. Ya, aku tau itu, senyum yang dipaksakan.

"Kalau begitu, kau pasti mau bermain lagi denganku, bukan?"

"Ya. Mungkin lain kali." Jawab Arana.

"Kenapa? Tidak perlu takut aku harus bayar dua kali lipat, aku tidak akan jatuh miskin hanya karena itu. Bahkan aku bisa memberimu bonus lebih banyak ketimbang bayar pada Bagas."

"Tapi kita baru saja bermain selama hampir setengah hari dan vaginaku juga jadi sakit."

Aku terkekeh, "Baiklah, tidak sekarang, tapi lain kali. Jadi, berikan aku nomor hp mu."

"Sepertinya tidak perlu, jika kau mau main denganku lagi, datanglah ke sini. Permisi."

Baiklah, baru kali ini ada wanita yang menolakku.

---

"Dia yatim-piatu, dan tidak punya saudara. Umurnya 17 tahun, dia baru lulus SMA, tapi tidak bisa masuk kuliah karena dia tidak punya uang." Ujar Bagas.

Baiklah, anggap aja aku mabuk. Entah apa yang kupikirkan sampai aku mau-mau saja bertanya tentang wanita yang kusetubuhi setengah jam yang lalu pada bagas.

Dan satu hal yang mengagetkan, aku baru saja melakukan seks dengan seorang anak remaja.

"Dia baru masuk kemarin, dan baru lo yang nyoba dia. Tapi dia udah gak virgin kan? Pas interview dia bilang kalau dia pernah diperkosa oleh seniornya saat di SMA."

Astaga, aku melakukan seks dengan korban pemerkosaan. Tapi dia lumayan.

"Gue beli. Berapa pun yang lo mau." Oke, kalian boleh menganggapku sudah gila.

"Gak usah, ambil aja. Toh baru lo yang make. Ya kalo lo ngebolehin sih gue mau test dia, kayaknya enak banget sampe lo pengen beli dia."

Aku tidak suka mendengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut Bagas.

"Gak boleh, dia punya gue sekarang."

"Ngomong-ngomong, kayaknya dia ganas ya, baju lo sampai sobek gitu."

---

"Kenapa saya dibawa ke sini?"

Hal gila selanjutnya yang ku lakukan adalah, membeli apartment baru dan membawa Arana ke dalamnya.

"Kau tinggal di sini mulai sekarang. Aku akan sering ke sini untuk meminta jatah."

Kalian bisa menebak kegiatan yang kulakukan dengan Arana selanjutnya. Mengertilah, aku sudah menahannya sejak di mobil.

---

A Player HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang