Pagi yang cerah

46 8 9
                                    

Sinar matahari yang masuk melalui celah gordyne mengusik tidur seorang gadis. Gadis itu mendudukan dirinya, dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku setelah tidur berjam-jam lamanya.

Suara ketukan yang berasal dari pintu membuat matanya terbuka sepenuhnya.

"Rissa...bangun sayang, sudah pagi.... Kamu harus pergi kesekolah."

"Iya, mama ku sayang ...aku udah bangun kok," teriak rissa dari dalam kamarnya. Setelahnya dirasa tidak ada lagi suara mama nya itu, yang mungkin sudah pergi untuk membuat saparan atau mengerjakan perkerjaan lainnya. Rissa segera bangkit dari kasurnya yang empuk, dan sedikit berlari kekamar mandi. Ia merasa senang, karena hari ini adalah hari pertamanya masuk kesekolah baru nya.

Ya! Hari ini ia akan masuk ke sekolah SMA yang baru, setelah pindah dari sekolah lamanya.

Setelah beberapa menit melakukan ritual mandinya, akhirnya rissa pun keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi dada hingga setengah paha nya. Rissa mengambil baju seragam putih abu-abu nya yang tergantung dilemari, dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah barunya.

Rissa pun sudah rapih dengan perlengkapan barunya. Seragam baru, sepatu baru, tas baru, wajah pun baru. Maksudnya bukan berarti ia mengganti wajah tetapi tidak lupa ia pun sudah menggunakan make up yang natural. Rissa mengambil tas nya yang berada di dekat lemarinya dipojok ruangan, dan membawanya.

"Selamat pagi.... Papa. Selamat pagi.... Mama. Selamat pagi...dunia." ucapnya sambil menuruni anak tangga ketika melihat kedua orang tuanya yang berada dimeja makan.

"Pagi juga sayang," jawab kedua orang tuanya berbarengan.

"Gua enggak diucapin selamat pagi, dek?" tanya Dion, abang rissa. Rissa terkikik geli ketika melihat mimik wajah abangnya yang tidak berekspresi, emm....absurd mungkin?

"Selamat pagi juga, abangku sayang." ucapnya sambil mencium pipi abangnya, dan juga kedua orang tuanya secara bergantian. Setelahnya ia duduk bersebrangan dengan dion dimeja makan.

"Bang, entar lo anterin gue, ya bang," ucap rissa sambil mengunyah makanannya.

Dion pun mengangguk. sebenarnya ia juga harus pergi berkerja, tetapi karena sekolah Rissa jalannya searah jadi ia tidak keberatan.

Usia Rissa dan Dion hanya terpaut 4 tahun. Rissa berusia 17 tahun, dan dion berusia 22 tahun. Dion sendiri adalah seorang pemilik kafe yang cukup hits dikalangan anak muda dan instagramable banget, selama kuliah dion mulai menabung untuk membangun sebuah kafe, yang sekarang sudah berdiri berkat kerja kerasnya.

Acara sarapan pagi pun berakhir, rissa beranjak dari duduknya,  "Bang, ayo berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara sarapan pagi pun berakhir, rissa beranjak dari duduknya,  "Bang, ayo berangkat. Mah, pah, aku berangkat dulu ya..." ujar Rissa sambil menyalami tangan kedua orang tuanya, dion pun juga.

"Hati-hati ya sayang," ucap mamanya.

"Pasti ma, kalau aku kenapa-kenapa mama bisa salahkan abang," ujar rissa sambil menujuk dion yang berada tidak jauh di belakangnya. Dion menoyor kepala adiknya dengan gemas.

Mobil dion, yang lebih tepatnya mobil yang dibelikan oleh orang tuanya pun melesat menuju sekolah adiknya tersebut.

"GUE LUPA!!" teriak rissa, sontak dion yang mendengar teriak rissa pun terlonjak kaget.

"Apaan sih?! Teriak-teriak kaya gitu! Emang ini dihutan apa?!" ujar dion sambil memberikan tatapan membunuh pada sang adik.

"Gue lupa minta uang jajan sama mama, hehe." ucapnya sambil menyengir kuda.

Dion mendengus kesal, "Gak usah pake teriak juga, oncom,"

"Ya kan gue lupa banggg..." rissa melanjutkan ucapannya, "Bang, bagi gue duit ya.... Ya, ya, ya. Nanti kalau lo gak kasih gue duit, gue bisa kelaperan. Kalau gue kelaperan, gue bisa mati. Kalau gue mati, entar lo sedih." ujar rissa mendramatisi dan memasang wajah semelas mungkin.

"Emang gue bapak lo!" ujar dion dengan ketus.

"Bukan sih, tapi lo abang gue. Eh, eh, tunggu deh..." rissa menggantungkan ucapannya membuat dion penasaran.

"Apaan?" tanya dion sambil menatap adiknya yang sedang memasang mimik wajah yang membuat orang yang melihatnya pun ikut penasaran.

"Bapak gue kan, bapak lo juga," uajr rissa dengan tampang tak berdosanya. Dion memukul kepala adiknya cukup keras.

"Bego! Lo sekolah di mana sih?!" ujar dion kesal. Mimpi apa gue harus punya adik kaya dia.

"Pas kelas 10 sih, gue sekolah di SMA Sukma Jaya. Nah! Sekarang gue pindah ke SMA Pelita Bangsa, dan sekarang juga gue udah kelas sebela..." ucapan rissa terpotong oleh ucapan dion.

"Diem! Kalau lo ngomong lagi, gue tendang lo,"

"Isshh, jahad banget sama dedek," ujar rissa sambil memalingkan wajahnya kearah jendela, sepertinya jalanan yang berjalan mundur lebih menarik daripada wajah kesal abang nya.

Akhirnya mobilnya pun berhenti tepat didepan gerbang sekolah, Rissa turun dari mobil dan memutar mobil, karena mobilnya datang dari arah kanan, jadilah ia harus memutar untuk menuju kegerbang sekolahnya. Sebelum masuk kegerbang sekolah Dion memanggil Rissa kembali.

"Kenapa?" tanya rissa saat sudah didepan Dion.

"Nih! Uang jajan lo," Dion menyerahkan selembar uang seratus ribu.

"Makasih, bang. Tumben baik, biasanya juga gue minta hostpot lo gak kasih,"

Dion mendengus. Di baikin salah, maunya apa sih ni orang? "Sana masuk entar telat nyalahin gue lagi,"

Rissa mencium pipi abangnya sebelum benar benar masuk gerbang sekolah sambil setengah berlari. Jika ada orang yang melihat adegan tadi, pasti mereka akan salah sangka. Wajah dion yang tampan, dan rissa pun cantik, pasti orang yang tidak tahu bahwa mereka kakak beradik, akan mengira mereka adalah sepasang kekasih.

***

Huft.... Akhirnya nongol juga part pertama ini. Huhuhu... Ini kisah awal guys, saya gak tau kalian suka atau nggak. Yahh... Kalau memang tidak suka tidak apa-apa, saya tidak akan memaksa. Oke deh, langsung aja pencet tombol bintang dipojok kiri itu ya...

__________________________________

Jangan lupa Vote & Komen

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Oke, Saya tunggu dukungan dari kalian semua.
__________________________________

Salam,
Rizella

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clarissa & DaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang