Ia si pemilik hati, Aren namanya. Ia sedang berjalan memasuki gerbang sekolah, terlihat gaya nya yang sederhana seperti anak laki laki lainnya, diri nya terlihat biasa tetapi ia menyembunyikan banyak hal dalam diri nya.
Di saat istirahat tiba ia keluar kelas, diri yang berdiri tegap terhenti melihat apa yang di katakan hati dalam sunyi tanpa pelita, diri nya hanya bisa melihat, ia hanya memandang tanpa bisa berkata, karena lalu diri itu hanya terdiam sampai akhirnya perempuan itu tak terlihat dari pandangnya.
Dirinya berusaha berjalan seperti biasa, berusaha terlihat tak ada apapun, walau hati nya terus berkata, tapi diamnya mewakili setiap katanya dan senyumnya hanyalah topeng untuk menutupi semua kata yang tak ingin siapa pun dengar
Bel pulang berbunyi, diri nya pulang dengan wajah seperti halnya teman teman lain. Ia pulang ke rumah dengan hati yang masih berbicara.
Ia yang masih terlihat lelah mengambil pena dan melanjutkan pekerjaannya dengan belajar. Tak jarang hati yang berbicara sampai ke pikiran walaupun kesibukan mengiringi nya, tapi ia tetap berusaha mengerjakan tugasnya hingga selesai.
Setelah diri itu selesai dengan semua hal yang di lakukannya, ia beristirahat dengan terdiam sejenak sebelum masuk ke dalam mimpinya, ia masih mendengar perkataan hati yang tak bisa ia bohongi, ia masih mendengar rasa sakit hati yang bahkan dirinya merasakannya, ia hanya berharap dalam ruangnya tanpa pelita agar ia yang di harapkan bisa di sampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetaplah di Sampingku
Genç KurguKeinginan sebuah hati dalam menuangkan semua hal, keinginan kembali untuk hati yang berkata, keingan diri untuk melihatnya di samping diri Tapi tak setiap kata bisa mengungkapkan hati, karena kala lalu yang telah redup tak ingin terulang Dan berhara...