i

377 57 1
                                    

"nana,"

"ya?"

"nana,"

jaemin mengalihkan atensinya pada gadis yang terduduk di sebelahnya.

"ada apa?"

"aku suka."

"suka aku?"

"iya,"

jaemin tertegun.

sepertinya gadis ini telah membuat kastil baru di hatinya.

meninggalkan rona merah di pipinya.

"aku suka namamu."

jaemin terdiam, "orangnya bagaimana?"

gadis di sampingnya tersenyum lebar.

"entahlah, aku tidak tau."

"kenapa?"

"kau bodoh?"

mendengar hal yang telah dikatakan oleh gadis disampingnya, jaemin seolah tersedak air liurnya sendiri.

sarkas.

"kita baru bertemu seminggu yang lalu,"

gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah jaemin.

"bagaimana aku bisa suka pada orang yang baru ku temui? bahkan aku belum mengenalmu lebih jauh, bagaimana karaktermu, kehidupanmu." jawabnya diiringi lunturnya senyum yang terpasang di wajahnya.

"kita bisa bertemu lagi." jawab jaemin dengan senyum khasnya.

"kau itu burjois, kan?"

jaemin hanya mengangguk.

"tapi kau miskin."

jaemin menyernyitkan dahinya, tak mengerti apa yang sedang dikatakan gadis di sampingnya.

"maksudmu?"

"iya, kamu miskin. kamu cuma punya satu topeng, cuma bisa tersenyum."

seketika senyum yang terpampang manis di wajah jaemin seakan luntur.

gadis sarkas di sampingnya ini telah mengetahui kelemahannya dalam sekali pertemuannya.

arcane; jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang