Bab 10 - Unpredictable Move

47K 3.3K 86
                                    

Bab 10

Unpredictable Move

Pagi itu, mereka sarapan di suite, setelah memesan dari restoran hotel. Di akhir sarapan, Renee tiba-tiba berkata,

"Aku nggak percaya kamu habisin dua gelas minuman sendiri tadi malam."

Davin mengangkat alis. "Kalau kamu lupa, semalam kamu udah tidur waktu aku balik ke kamar."

"Kenapa kamu nggak bangunin aku?"

"Waktu aku pindahin posisi tidurmu aja kamu nggak bangun. Kamu berharap apa? Aku nyium kamu sampai kamu bangun?"

"Playboy," desis Renee kesal.

Davin tak menanggapi itu dan menyesap jus apelnya.

"Omong-omong," ucap Davin, "ancamanku hari ini masih sama kayak kemarin. Kalau nanti malam kamu masih takut tidur sama aku, kamu bisa kabur. Atau pura-pura tidur. Well, yang semalam aku maklum."

Renee menyipitkan mata marah.

"Aku nggak akan kabur ke mana pun atau pura-pura tidur. Kamu mau tidur sekarang juga aku fine-fine aja," desis Renee.

Davin menggeleng. "Sekarang aku harus pergi. Mau ngembaliin sepatu yang aku pinjam kemarin sambil jalan-jalan ke hutan."

"Jangan ngeledek aku!" kesal Renee.

Davin menatap Renee santai. "Jangan terlalu sensitif. Aku emang cuma mau jalan-jalan, kok."

Renee memalingkan wajah kasar.

"Ikut aja, kalau nggak percaya. Aku bahkan mau piknik nanti. Di dermaga yang kemarin," sebut Davin.

Renee tampak berpikir. "Apa bedanya jalan-jalan sama hiking?"

"Kalau hiking kegiatan kesukaanku, kalau jalan-jalan kegiatan kesukaanmu. It's totally different, kan?"

Renee tampak siap mencakar Davin saat itu juga.

"Kalau kamu bosan di sini sendiri dan nggak ada teman party, kamu boleh ikut. Nanti aku traktir espresso di kafe kemarin," kata Davin seraya berdiri.

"Cih. Cuma jalan di tengah hutan kayak gitu aja, apa serunya?"

"Nanti aku tunjukin," sahut Davin enteng.

Kali ini, Renee tampaknya tertarik.

***

Renee seharusnya tahu, hal seru yang akan ditunjukkan Davin adalah hal berbahaya seperti ini. Saat ini, Renee berada di atas jembatan di atas sungai. Jika jembatan ini putus, Renee akan jatuh bebas ke bawah, mendarat di atas batu-batu sungai itu. Tentu, ia tidak ingin menjadi headline berita dengan pose seperti itu.

"Aku dari sini aja udah bisa lihat," kata Renee, menarik tangannya yang sedari tadi digandeng, atau ditarik, oleh Davin.

"Dari sini belum kelihatan apa-apa," sanggah Davin. Ia kembali menyeret Renee hingga ke tengah jembatan.

Tak cukup sampai di situ, pria itu tiba-tiba mendorong Renee ke pinggir jembatan, ke arah talinya. Renee refleks menjerit dan berpegangan pada tangan Davin.

"Aku cuma mau kamu lihat pemandangannya dari sini," Davin berkata.

Renee menggeleng. "Udah. Aku udah cukup lihat. Aku mau turun."

Renee sudah akan pergi, tapi Davin menahan bahunya, memutarnya hingga Renee menghadap ke tali jembatan, sekaligus menatap ke arah sungai. Di sana, Renee bisa melihat cahaya matahari yang terpantul di air sungai, seolah berkilau. Indahnya ....

A Proposal From Mr. Stranger (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang