SATU

8.7K 437 138
                                    

Bunyi notifikasi tanda telepon ponsel Al, mengalihkan pandangan kedua. Prilly mengangguk sebagai tanda bahwa ia mempersilahkan kekasihnya untuk mengangkat panggilan itu.

"Hallo" ucap Al kepada sang penelpon.

"....."

"Kenapa mendadak?"

"....."

"Baiklah 30 menit lagi saya sampai"

"......"

"Ya.."

Al terlihat menghembuskan nafas beratnya secara kasar setelah mengakhiri telfon yang di terimanya tadi.

"Siapa yang telfon honey?" tanya Prilly.

"Sekretaris aku baby" jawab Al sambil menatap Prilly.

"Ouh, terus kenapa muka kamu keliatan gak suka gitu?"

"Aku harus pergi ke kantor ada meeting mendadak honey"

"Kamu gimana sih? Katanya hari ini waktu kamu buat aku?" tanya Prilly dengan nada kesalnya.

Pasalnya kekasihnya itu sudah berjanji bahwa akan menemaninya sampai selesai pengambilan gambar setelah itu mereka akan pergi menghabiskan waktu bersama. Tapi kenyataannya?.

"Maaf honey ini bener bener mendadak banget"

"Ya udahlah terserah kamu aja"

"Huft honey mengertilah aku janji nanti malam aku jemput kamu, kita jalan jalan berdua. Aku janji"

"Janji?"

"Janji, ya udah aku berangkat ya honey"

"Ok, hati hati di jalan ya baby"

"Iya honey, I LOVE U"

"LOVE U TOO" ucap Prily menatap punggung Al yang sudah tak terlihat. Gadis cantik itu mengerucutkan bibirnya.

Memang kesibukan keduanya kadang menyita waktu, ia yang berprofesi sebagai model dan Al, kekasihnya sebagai CEO. Kadang Prilly kesal sendiri, baru sesaat mereka bersama ada saja hal yang membuat mereka harus berpisah. Seperti saat ini.

"Udah dong Baby jangan manyun, Al kan lagi kerja buat cari nafkah nikah"

"Tapi kita jarang ngabisin waktu bersama Sya"

Nasya yang juga rekan modelingnya mengusap punggung temannya itu. Ia juga kadang bingung, siapa yang jadi prioritas Al? Pekerjaan? Memang penting, tapi setidaknya Al harus mengerti jika kekasihnya ini membutuhkan perhatiannya walau hanya beberapa menit.

"Udah jangan sedih, kita habis ini ada pemotretan lagi diperusahaan lain" ucap Nasya membuat Prilly menoleh.

"Emang ada lagi? Aku gak tau"

"Manager kamu bagaimana?"

"Manager aku lagi flu, jadi cuma ngabarin kita foto disini aja"

"Ada Baby, diperusahaan Meshach Company"

Prilly yang tadinya kurang begitu semangat, langsung saja membenarkan duduknya menatap penuh tanya temannya itu.

"Meshach Company, perusahaan otomotif itu?" tanya Prilly yang diangguki Nasya.

"Yang pemiliknya Alindra Malik Meshach itu?" tanya Prilly kembali mendapat anggukan Nasya.

"Kenapa sih lo?"

"Gak papa, kapan berangkat?"

"Habis ini kita pindah tempat langsung Prill"

"Oke" ucap Prilly beranjak dari tempat duduknya.

MY SECRET ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang