MY SECRET ROMANCE

duabelas

Happy reading...

My Secret Romance

BRRAAAKKKK

Tubuhnya terhempas sangat jauh sampai terguling-guling ke aspal jalanan. Semua orang-orang pada menghampiri gadis mungil yang malang itu.

Kedua mata Prilly masih membuka tapi pandangannya tak jelas atau samar-samar. Dan yang pasti setelah ia menutup matanya ia mendengar suara keramaian orang-orang.

Arbani yang tengah mencari keberadaan adiknya itu tak sengaja melihat orang-orang yang seperti ada kecelakaan disana.

Entah apa yang membuat Arbani penasaran sehingga ia ikut menerobos masuk untuk melihat siapa yang menjadi korban.

Kedua mata Arbani melebar saat melihat dengan jelas siapa perempuan yang mereka bicarakan.

"PRINCESS!!" Arbani berjongkok dan memangku kepala Prilly.

"Pril! Kamu kenapa!! Bangun princess bangun!"

"Errrghhh!"

"Kamu bertahan princess. Kamu harus bertahan!" Arbani langsung bergegas membawa Prilly kerumah sakit dengan mobilnya.

Setelah menyempatkan untuk menghubungi kedua orangtuanya kini Daddy dan mommynya telah berada dirumah sakit dan tanpa terkecuali sahabat-sahabat Prilly.

Neysa, Wilona dan Syifa tidak percaya jika sahabatnya akan mengalami senasib seperti ini.

"Kamu tenang dulu Bani."

"Aku gak bisa tenang dad." Gelisah Arbani mondar-mandir didepan ruang ICU.

Rafi sesekali yang berada di samping Nagita mencoba menenangkannya juga.

"Semoga Prilly gak kenapa-kenapa yaallah."

"Aamiin."

Tak berselang lama...

Sang dokter berserta susternya keluar dari ruangannya dimana Prilly berada.

"Dok bagaimana dengan keadaan anak saya?"

"Iya dok. Apa Princess masih bisa diselamatkan kan dok?"

"Prilly gak kenapa-kenapa kan dokter?"

Dokter itu sebelum menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka semua. Dia sempat menarik napasnya panjang."Jadi begini Ibu.. bapak... Jika pasien telah mengalami koma dan masa kritis."

"Astaghfirullah.." Nagita hampir saja ingin pingsan setelah mengetahui penjelasan dari sang dokter jika putri kesayangannya itu tengah mengalami koma dan kini keadaan tengah kritis.

"Istighfar mom. Kita serahkan saja semuanya sama Allah SWT yaa.." ucap Raffi menguatkan Nagita.

Arbani mengacak-acak rambutnya dengan gusar. "Ini salah aku dad. Kalo Bani gak telat jemput Princess pasti semua ini gak akan pernah terjadi sama Prilly. Dia mungkin sudah dirumah baik-baik saja. Maafin Bani mom, dad." Sesal Arbani.