3

94.1K 667 15
                                    

Sebuah sedan mewah Eropa keluaran terbaru memasuki sebuah halaman rumah, tak berselang lama keluar Raka dari dalam mobil tersebut dengan senyum mengembang, langkahnya ringan menuju pintu rumah.

"Nah ini dia yang ditunggu-tunggu udah dateng !" Ucap Roby yang muncul dari balik pintu.

"Hehehe, gimana? Udah ngumpul semua? " Balas Raka antusias.

"Tuh liat sendiri." Roby membuka pintu lebih lebar, terlihat di ruang tamu sudah menunggu Dimas dan Angger sedang asyik bermain xbox.

"Yuk masuk!" Ajak Roby.

"Wah si bos udah nongol aja nih, tumben-tumbenan on time !" Cerocos Angger saat menyadari kehadiran Raka.

"Hahaha, waktunya mengklaim kemenangan guys ! " Raka menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.

"Brengsek bener Lu, bisa banget dapetin Karin." Sungut Dimas sambil terus menatap layar smart tv di hadapannya.

"Kalian tau sendiri lah gimana track record monyet ini dalam urusan cewek." Balas Roby sambil menepuk-nepuk pundak Raka.

"Hehehe, udah kalian jangan mengalihkan pembicaraan, mana nih bayaran Gue." Seloroh Raka yang ditanggapi tak semangat oleh Roby, Angger dan Dimas. Ketiganya menyerahkan uang kepada Raka, mereka bertiga kalah taruhan. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk menguji kemampuan masing-masing dalam menggaet wanita. Kali ini giliran Raka dan dia berhasil.

"Ok, sekarang tinggal tantangan terakhir. Gimana? Lu masih tetep mau lanjut?" Tanya Dimas pada Raka.

"Apa kata dunia kalo seorang Raka mundur dari tantangan? Ya tetep lanjut dong bos ! Hahahaha !" Raka tergelak, tangannya mengibas-ibaskan tumpukan uang yang diberikan oleh ketiga temannya tadi.

"Ok, sama seperti dulu, Lu bisa dianggap menang kalo udah nunjukin rekaman video ML Lu sama Karin dan yang paling penting deadline sampai awal bulan depan. Deal ?" Kata Roby.

"Deal ! " Raka menyambut uluran tangan Roby tanda persetujuannya.

Keempat remaja itu kemudian saling tergelak bersama, sudah menjadi "rutinitas" bagi keempat remaja ini melakukan taruhan, dimana masing-masing orang harus bisa menaklukan hati cewek-cewek tercantik di sekolah mereka. Bayarannya tak main-main, jutaan rupiah, bahkan jika berhasil meniduri cewek-cewek tersebut hadiah akan berlipat ganda menjadi puluhan juta rupiah. Sejauh ini Raka dan Roby menjadi orang yang paling banyak mengoleksi gelar juara.

"Ok, sekarang waktunya party Guys ! Ladies !! Ayo keluar kalian !" Teriak Roby, beberapa saat kemudian dari lantai dua turun empat wanita cantik berusia 20-24 tahun berpenampilan sexy. Keempat wanita tersebut berjalan mendekati Raka, Angger, Dimas dan Roby dengan tatapan binal.

"Wah, orgy party lagi nih kita !" Teriak Angger kegirangan.

"Kali ini Gue yang traktir !" Kata Raka sambil menghamburkan seluruh uang yang dia dapat dari taruhan ke atas langit rumah.

*****
"Hah Lu jadian sama si Raka?" Mata Luna terbelalak tak percaya.

"He embh." Karin mengangguk, mengiyakan pertanyaan dari Luna barusan.

"Hati-hati loh, Raka itu terkenal agak gimana gitu kalo urusan sama cewek." Karin mengubah posisi duduknya, apa yang diucapkan oleh Luna barusan menggelitik rasa penasarannya.

"Gimana apanya nih?" Selidik Karin.

"Hmmm... Lu tau anak kelas 11 IPA yang dua bulan lalu meninggal bunuh diri?"

"Santi ?" 

"Iya, Santi, cewek cantik yang sepanjang semester jadi rebutan banyak cowok karena cantiknya overdosis."

PAPA HERMAN ~ CINTA TERLARANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang