2

105K 799 4
                                    

HERMAN POV

"Aaacchhh...Aaacchhhh...!!! Terusin sayang!!! Terusin!! Aaacchh!!!" Erangan Marcella semakin lama terdengar semakin kencang, membuat nafsuku ikut terbakar. Aku terus menggenjot tubuh wanita yang baru Aku nikahi 3 bulan yang lalu ini.

"Eeemmcchhh...!! Kamu memang luar biasa sayang!! Aaacchhh! " Tubuh Marcella bergerak liar mengikuti irama tiap sodokan batang penisku yang menghujam keras dari atas. Istriku semakin terlihat binal, sesuatu yang tidak membuatku heran karena Aku mengenalnya memang seperti ini saat di atas ranjang, sesuatu yang membuatku tergila-gila pada Ibu satu anak ini.

Kami berkenalan di sebuah forum dewasa yang difasilitasi oleh website esek-esek. Berawal dari chatt pribadi kemudian berlanjut dengan acara kopdar. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, Aku harus mengakui itu. Cantik, cerdas, dan kuat. Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada wanita macam ini? Awalnya Aku tidak berharap banyak Marcella, awalnya Aku berpikir hubungan kami akan berakhir dalam satu malam seperti halnya nasib hubunganku dengan banyak wanita yang aku temukan di forum dewasa. One night stand, kemudian hilang tanpa jejak, tanpa penyesalan, tanpa meninggalakan rasa. Tapi ternyata tidak dengan Marcella, wanita ini meninggalkan kesan yang dalam padaku sejak awal pertemuan kami. Bahkan kami baru melakukan aktifitas sex setelah kami berdua resmi menjadi suami istri. Gila. Sesuatu yang tak pernah Aku bayangkan sebelumnya, Aku bisa menjaga kenakalan ujung penisku untuk sekedar merasa horny pada kemolekan tubuh Marcella.

Marcella punya sesuatu yang lebih sexy selain pesona dalam tubuh ragawinya, pemikirannya jauh lebih sexy, keterbukaannya terhadap semua hal membuatku ingin berlama-lama hanya untuk mendengar tiap jengkal cerita-ceritanya. Tentang cinta, tentang hidup, tentang semua kemunafikan dan banyak hal lagi yang selama ini tidak pernah Aku dengar dari seorang wanita yang menjadi member dari sebuah forum dewasa. Bagiku Marcella bukan hanya tubuh yang ingin Aku cicipi untuk satu malam, tapi lebih dari itu. Aku benar-benar mencintainya hingga akhirnya Aku memutuskan untuk menikahinya.

Marcella sama sepertiku, sudah begitu lama tak berumah tangga setelah suaminya meninggal beberapa tahun silam. Sementara Aku, sudah dua kali menikah dan semuanya gagal akibat perceraian. Aku tidak mau membela diri atas kegagalan rumah tanggaku, anggap saja semuanya karena kesalahanku. Salah karena memiliki kemapanan hidup, salah karena memiliki banyak teman perempuan, dan salahkan Aku karena memiliki kemampuan lebih untuk menaklukan banyak wanita. Tapi itu semua masa laluku, sekali lagi Aku tegaskan bahwa itu masa laluku. Bersama Marcella Aku berniat untuk membangun biuk rumah tangga yang harmonis. Tapi ada satu masalah yang mengganjal, bukan masalah besar, tapi itu cukup menggangguku. Karin, anak tiriku satu-satunya, sejak awal kedatanganku gadis SMA itu sama sekali tak menunjukkan rasa hormatnya, bahkan cenderung membenciku. Meskipun Aku bisa memakluminya tapi lama kelamaan Aku merasa jengah juga.  Hingga pada suatu malam, entah setan apa yang merasuki tubuhku, Aku mengecup bibir Karin. Bukan kecupan sayang layak ungkapan cinta seorang Ayah terhadap putrinya, tapi lebih pada ciuman nafsu. Ya, Aku bernafsu pada putri tiriku.

MARCELLA POV

Aku begitu bahagia ketika Herman mengungkapkan niatnya untuk melamarku, jujur ini jauh dari ekspektasiku yang awalnya menganggap Herman seperti pria-pria lain yang aku kenal di sebuah forum dewasa, hanya akan berakhir di atas ranjang tanpa sebuah ikatan. Just have fun. Tapi ternyata Aku salah, Herman tak seperti pria-pria lain, dia bahkan tak sekalipun menyentuhku saat kami bertemu, tapi bukan itu yang membuatku jatuh cinta padanya. Dia lebih baik dibanding Mas Agus, suamiku yang telah meninggal. Herman, selain sabar dia juga bisa mengerti apa yang Aku mau, tidak kolot seperti Mas Agus, pikirannya sangat terbuka terhadap semua hal, terutama untuk urusan sex.

"Occhhhhhh....Sayang...!" Aku melenguh manja saat penis Herman menusuk kencang ke dalam liang vaginaku, terasa begitu dalam.

"Enak..?" Bisik Herman di telingaku, seperti ingin mempermainkan birahiku yang sudah sangat meninggi sedari tadi.

PAPA HERMAN ~ CINTA TERLARANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang