penjelasan

4 1 0
                                    

"Akhirnya masalah kita bisa selesai"
"Siapa dia Max?"

Malam ini Max menjemputku tepat waktu jam 19.00 ia telah berada didepan rumah menanti aku yang belum siap apa-apa, aku sangat Bahagia akhirnya aku Dan Max bisa berbaikan lagi, dan ia mengajakku untuk Dinner di Restoran paling ternama dan paling mahal di Tanah kelahiranku ini.

Terdengar suara Max dan Papa tertawa saat diruang tamu.

Dan dalam waktu singkat kini aku telah siap dengan balutan Dress mewahku membuat aku terlihat sangat glowing serta bercahaya dan berlian dressku yang mengkilap dengan polesan Make up natural namun terkesan mewah.

Dentuman bunyi Heels ku menuruni anak tangga berdetak nyaring sehingga menarik perhatian seisi rumah ini yang takjub melihat penampilan glamour ku dan Max sangat tampan dengan balutan jas nya yang sangat pas ditubuh atletisnya.

"Max ayo" ucapku pada Max yg masih tercengang melihat penampilan ku dan aku hanya tertawa membalas ekspresi nya.

"Ini k..kamu kan Honey?"

"Hahaha iya sayang ayo buruan" ucapku mulai menarik tangannya
Membuat seisi rumah ini tertawa lepas.

"Pa, Ma,Abang dan kakak, Rellin pamit dulu ya nanti kalau Max gak balikin Rellin hajar aja pa" ucapku sambil tertawa ringan membuat mereka semua tertawa keras.

"Jangan begitu lah, Semuanya, Saya pamit dulu ya tenang aja Varellin pasti saya balikin ya kan Honey" ucap Max sambil mencolek daguku gemas.

                              📌

20.00 WIB Varellin dan Max telah tiba di Restoran berbintang dan paling ternama yg berada di Pusat kota. Ternyata Max telah memesan ruangan paling VIP yang serasa rumah sendiri dengan biaya yang Fantastis.

"Sayang gimana persiapan nya kan lusa kita udah nikah" Ucap Varellin disela Max menggenggam tangannya sambil menanti makanan.

"Sudah Beres" jawab Max singkat sambil mengecup tangan Varellin yg berada digenggamannya.

Varellin membalasnya dengan senyuman sumringah membuat hati Max lega dan tenang menatapnya, makanan telah tiba dimeja mereka dan disaat itulah muncul suara wanita dari luar yang nyaring sambil meronta ingin masuk "Pak saya mau kedalem" gumam nya terdengar menusuk indra pendengaran sepasang kekasih diruangan VIP tersebut.

Max dan Varellin menatap keluar yang ada didalam ruangan hanya mereka berdua disertai para pemain musik romantis yang telah disewa Max.

"Biarkan aja, ayo honey suap dulu" Ucap Max tersenyum sambil menyodorkan Steak yg telah di potongnya kedalam mulut Varellin.

"Bentar aku minum dulu, kamu juga sayang sini suap Aaaa"

Duarrr!
Disaat Varellin ingin memasukkan makanan kedalam mulut Max tiba-tiba ada yang membanting keras pintu ruangan VIP yang terbuat dari beberapa lapisan  baja tersebut padahal dengan penjagaan ketat diluar ruangan. Disitu Max dan Varellin sangat terkejut karena tiba-tiba wanita dengan pakaian yang sangat seksi dan ketat memperlihatkan dada dan pahanya langsung antusias berlari memeluk Max tanpa melihat keadaan.

"Stop Thalitha Lepaskann?! " Ucap Max membentak melepaskan tangan-tangan wanita tersebut yang memeluk pinggang Max erat dari belakang membuat Varellin tercekat memperhatikan aksi kedua orang tersebut.

"Max sudah ku katakan aku sangat mencintaimu,  mengapa kau tak pernah membalas perasaanku " ucap wanita tadi dengan menggoda mencoba menyentuh lengan Max yang kekar dibalut setelan mahalnya.

Max memukul meja makan dengan keras lalu mencengkeram kuat lengan Thalitha dan mendorong tubuhnya hingga terduduk di lantai, disisi lain Varellin telah terduduk lemas di lantai sambil menangis melihat tingkah kasar nya Max pada wanita tadi.
Hingga Varellin kembali memanggil Max dengan sangat lirih.
"Max"
Max terkejut dan langsung berlari menuju Varellin yang berada disudut dinding.

"Max apakah itu kamu? "

"Honey maafkan aku kelepasan" ucap Max berusaha menenangkan Varellin.

"Kamu kan tau aku paling takut lihat orang kasar" Varellin menangis sejadi-jadinya didalam pelukan Max yang mengelus pelan surai rambutnya.

"Iya aku tau, tapi aku lupa sayang maaf untuk kali ini"

"Siapa dia Max ? ".

"Max jawabbb! Kalau begini aku ingin mati!" Varellin berseteru keras membuat Max hanya pasrah dan menggelengkan kepala.

"Sayang jangan seperti anak kecil berpikirlah dewasa, kumohon dengar penjelasan ku dulu" ucap Max sambil mencoba menghapus air mata Varellin.

Mbak Varellin nya makin cengeng ya gaess udah tua juga wkwk maafkan author mbak Rellin.
Tuh kan Mas Max nya marah sama author.

Canda aja kali jangan pada serius. Kritik dan saran diperlukan ya teman-teman jangan lupa vote dan coment biar author seneng dan makin semangat nulis ceritanya. Terimakasih.

•HistoryLifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang