Brengsek (2)

5.2K 130 8
                                    

Kang Daniel x Hwang Minhyun
Warn: Pregnancy

• • •

Minhyun menatap testpack ditangannya tidak percaya. Dua garis itu terus muncul meskipun ia sudah mencoba berbagai macam jenisnya. Jujur saja, Minhyun bingung. Sangat bingung, ia sangat sedih. Ia mempunyai cita-cita tinggi, berkuliah setinggi-tingginya, masuk ke kantor bergengsi sesuai kemauannya. Tapi sekarang, semua itu harus Minhyun hempas begitu saja. Hanya karna satu malam bersama si brengsek.

Ia bahkan belum memutuskan apa ia mau hidup bersama Kang Daniel. Ia sangat tidak yakin dengan perasaannya. Mereka baru aja ketemu 3 minggu lalu dalam kondisi setengah sadar. Mana bisa Minhyun memutuskan semuanya secepat itu.

Tapi jujur saja hatinya menghangat. Ia menatap perutnya yang masih belum menampakan tanda apapun. Tangannya secara tidak sadar mengelus perutnya. Ia tersenyum bahagia,

'Tumbuh dengan baik ya sayang. Papa akan jaga kamu sebaik mungkin'

• • •

*PLAK*

"Pa-PAPA!?" Wanita tua itu menggenggam tangan lelaki yang telapaknya tadi mendarat di pipi mulus Minhyun.

"MEMALUKAN!! APA YANG KAMU PIKIRKAN MINHYUN?! Hamil?! KAMU BILANG HAMIL!?" Ayah Minhyun menatap nyalang anaknya yang jatuh terduduk dihadapannya.

"Pah... sabar pah.. Kandungan Minhyun masih sangat rentan..." Mama Minhyun tidak kuasa menahan tangisnya. Bagaimanapun, Minhyun adalah anaknya. Dan anak Minhyun adalah calon cucunya.

"ANAK KURANG AJAR INI" Ayah Minhyun mulai berteriak kembali. Tangannya mulai ia ayunkan, bersiap menampar Minhyun.

"PAPA! STOP!!" Hwang Sujin, teriakan dari Kakak Minhyun menghentikan ayunan tangan ayahnya. Menyadarkan ayah Minhyun apa yang hampir ia lakukan.

"Papah gila? Minhyun ngandung cucu papa.... kalo dia keguguran, berarti itu semua karna papa! Kakek mana yang tega bunuh cucunya?" Sujin menatap papanya tidak percaya. Papa yang biasanya selalu tenang mendadak seperti kesetanan. Sepertinya harapannya terhadap Minhyun sangat besar.

Ia berbalik menatap Minhyun yang menunduk. Telinga dan matanya merah. Tapi ia tidak menangis. Sujin tau Minhyun akan bertahan untuk tidak menangis didepan papanya. Sujin dapat melihat pergerakan tangan Minhyun yang menyentuh perutnya sendiri.

"Hyun, bangun. Ayo jangan disitu" Sujin menarik tangan Minhyun yang dingin. Membawanya kekamar.

Sampai dikamar, Sujin memeluk adik satu-satunya ini erat. Ia tau bahwa Minhyun pasti terguncang sekarang. Meskipun adiknya laki-laki dan terlihat sangat dependable. Minhyun memiliki hati yang sensitif.

"Kak, makasih..." cicit Minhyun pelan.

Usapan tangan Sujin pada helai rambutnya sungguh membuatnya nyaman.

"Dek kalo papa mau pukul kamu lagi, kamu harus menghindar. Demi anak kamu Hyun"

"Tapi aku pantes...... aku malu. Papa.... pa-papa pasti sakit hatinya" Minhyun mulai menangis dipelukan Sujin.

"Hey... gimanapun juga ini anak kamu loh. Cuma kamu yang bisa lindungin dia. Kamu lebih pilih anakmu kenapa-kenapa?"

Minhyun menggeleng.

Hwang Minhyun 🔞🔞(Story collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang