Part 9

274 22 4
                                    

Suara ketukan terdengar nyaring di koridor apartemen yang hening. Sepasang sepatu dengan hak tinggi bergantian menghujam lantai, melangkah mantap menuju satu ruangan dari deretan apartemen itu. Seorang yeoja cantik melingkarkan tangannya di lengan seorang namja yang berjalan gagah di sisinya.

"Sica...." Namja itu merangkul mesra pinggang yeoja di sebelahnya.

"Oppa... kau sudah tidak sabar, ne?" Jessica mengerling manja pada Donghae.

"Ne, Sica." Donghae mendekatkan mulutnya ke telinga Jessica, "Be mine now."

"Hm... bukankah kau sudah mendapatkan semuanya dari Yoona?"

"Kau dan Yoona tentu saja berbeda. Denganmu, aku tak perlu memaksa, kan?"

"Oppa...."

Donghae tersenyum penuh arti. Jantungnya berdebar kencang menatap pintu apartemennya yang hanya tinggal beberapa langkah. Sekali lagi dia menatap Jessica. Desiran darahnya terasa lebih cepat melihat tubuh mungil Jessica yang hanya tertutupi tanktop merah berkerah rendah dan hot pants denim. Donghae menelan ludahnya. Dengan cepat, dia menekan tombol angka di pintu apartemennya, lalu menggendong Jessica ala bridal style. Bibirnya menyentuh lembut bibir Jessica, sembari kakinya menendang pintu apartemen. Donghae tak sabar ingin segera menghabiskan waktu dengan yeoja itu.

"Hai, Hyung."

Donghae membeku. Napasnya seolah terhenti, sesaat setelah dia melangkah masuk ke apartemennya. Hampir saja dia menghempaskan Jessica ke lantai, beruntung dia segera berhasil menguasai diri, dan menurunkan Jessica dengan lembut. Ketenangan yang ditampakkan Jessica membuat Donghae kembali bersikap sewajarnya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Kyu? Kenapa ada banyak yeoja bersamamu?" tanya Donghae, sambil menghampiri Kyuhyun yang duduk santai di sofa, bersama Sooyoung.

"Menurutmu apa yang aku lakukan?" Kyuhyun balik bertanya.

Donghae mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang dapat dia jangkau. Tak terlihat sesuatu yang berbeda. Hanya ada Kyuhyun yang sedang bermanja-manja dengan Sooyoung di sofa, Seohyun yang asyik memainkan grand piano, Tiffany dan Sunny yang sibuk membolak-balik majalah, dan Taeyeon yang.... Donghae kembali menahan napasnya saat menyadari leader SNSD itu berjalan mendekatinya dan Jessica dengan wajah tenang. Namun, Donghae dapat menangkap kilatan amarah dari mata Taeyeon.

"Sica, ada yang harus kita bicarakan."

Jessica mengangguk patuh. Dengan isyarat mata, dia meminta izin pada Donghae untuk ikut pulang bersama Taeyeon. Donghae hanya mengangguk. Rencana yang sudah dia susun di kepalanya sedari tadi lenyap tak berbekas, termasuk juga letupan-letupan di hatinya pada Jessica. Dia tahu, apa maksud Kyuhyun dan member SNSD datang ke situ.

Seohyun menghentikan permainan jari lentiknya di tuts grand piano. Dia menghampiri Taeyeon tanpa suara. Wajah polosnya menyiratkan kemarahan saat tatapannya bertemu dengan tatapan Donghae. Tiffany segera merapikan majalah yang dia baca, dan ikut Seohyun menghampiri Taeyeon. Hanya Sooyoung dan Sunny yang masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Tanpa bicara apa-apa lagi, empat member SNSD itu keluar dari apartemen Donghae.

"Wuah Oppa, kau punya apartemen keren tapi tak pernah mengundang kami ke sini," protes Sooyoung. "Kau punya makanan? Aku lapar."

"Lihatlah di kulkas, Youngie. Ambil saja apa yang kau mau."

"Gomawo, Hae Oppa."

Sooyoung berlari ke dapur. Sedari tadi dia kelaparan, namun tak punya cukup keberanian untuk membuka kulkas dan memakan isinya. Sooyoung memilih beberapa makanan, kemudian membawa makanan itu ke sofa. Donghae dan Sunny sudah duduk bersama Kyuhyun.

Forever (I'll Never Let You Go)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang