Donghae terdiam, menunduk, di sofa apartemennya. Kyuhyun mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, tak sabar menunggu jawaban Donghae. Sooyoung dan Sunny duduk bersandar, dengan tatapan yang tak lepas dari namja yang menjadi pesakitan di depan mereka.
"Sudah seminggu, Hyung. Saatnya kau memutuskan."
"Baiklah, aku akan mengembalikan Yoona pada Ryeowook," ucap Donghae, pelan.
"Oke, kita deal. Tapi, barang bukti tetap kami simpan. Bisa saja kan kau berubah pikiran?"
"Evil magnae, aku mohon jangan seperti ini. Aku masih ingin berkarier."
"Ya, sama seperti Ryeowook dan Yoona yang masih ingin menjalankan cinta sebagaimana mestinya."
"Kau bukan hanya merusak cinta mereka, tapi juga karier mereka. Apa kau sadar itu, Oppa?" tanya Sunny, serius.
"Temui Ryeowook sekarang. Seminggu lalu dia sudah sadar. Keputusanmu akan mempercepat kesembuhannya, dan membantu Yoona cepat sadar."
"Aku...."
"Atau perjanjian kita batal?" Kyuhyun menaikkan alisnya.
"Baiklah, baiklah."
Sooyoung mengemasi barang bukti dan memasukkannya dalam tas Sunny. Sengaja barang bukti itu mereka bawa ke dorm SNSD agar Donghae tak mengambilnya. Sekali lagi ia melirik ke arah Donghae. Namja itu terus saja menarik-narik ujung bajunya. Gundah yang tak mampu disembunyikan oleh orang sekaliber Lee Donghae. Ia benar-benar tampak seperti pesakitan yang hanya menurut saat Kyuhyun menggiringnya keluar apartemen.
"Apa hari ini kau sudah mendapat kabar tentang Yoonyul?" tanya Sooyoung.
"Belum. Tiffany, Hyoyeon, atau Minho tak ada yang meneleponku." Sunny menggelengkan kepalanya.
"Aku harap hari ini mendapat kabar baik dari mereka."
*
*
*Ryeowook mengusap lembut lengan Yoona. Terasa hangat, bahkan hingga ke hatinya. Inilah pertama kalinya Ryeowook mengunjungi Yoona sejak ia sadar sepekan lalu. Dokter memprediksi bahwa kepulihan Ryeowook membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Namun, cintanya yang besar pada Yoona membuatnya mampu pulih jauh lebih cepat dari yang dokter perkirakan. Ia ingin menemani Yoona. Itu saja.
"Oppa, sebaiknya kau kembali ke kamarmu dan beristirahat. Kau belum pulih betul," tegur Hyoyeon.
"Tak apa. Di sini bersama Yoona membuatku lebih cepat pulih. Yoona adalah semangatku." Ryeowook memainkan rambut Yoona. "Kau tahu, kami tak bisa terus menerus seperti ini."
"Aku mengerti. Yoong, kau juga mengerti, kan?" bisik Hyoyeon.
"Ne...."
"M... mwo? Kau... bicara padaku, Yoong? Kau sudah sadar?"
"Tolong aku...." ucap Yoona, lirih. Matanya masih terpejam.
"Yoong, kau aman sekarang. Buka matamu. Ada aku dan Ryeowook di sini. Kami merindukanmu."
Mulut Ryeowook terkunci. Hanya matanya yang membasah dengan tangis bahagia. Genggamannya pada jemari Yoona menguat, seolah memberitahu kalau ia akan selalu bersama Yoona dan menjaga gadis itu dari apapun. Sebaris janji terucap di hatinya, ia akan mempertahankan Yoona, apapun taruhannya.
"Oppa...." Yoona membuka matanya. "Pergi...."
"Oppa tak akan pergi dari Deer. Apapun yang terjadi," ucap Ryeowook, tercekat.
"Kau... dalam... bahaya."
Mata Yoona tertutup lagi. Hyoyeon lekas memencet tombol pemanggil dokter. Meski mesin-mesin pemantau yang terhubung dengan tubuh Yoona menunjukkan gadis itu dalam kondisi stabil, Hyoyeon masih tak dapat menghilangkan kekhawatirannya. Cerita Minho sepekan lalu masih terus terngiang di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever (I'll Never Let You Go)
FanfictionYoona menyembunyikan teror yang ia alami. Hingga suatu saat dia menghilang, dan teman-temannya berusaha menemukan dan membongkar pelaku teror tersebut. Author : Kwon Mickey, Rye Yoonwook, Choi Mickey Main cast: Yoona, Ryeowook, Donghae. Minho, Yuri ...