06.00
jisoo pov
gue yang awalnya masi tidur pun langsung bangun karena alarm yang gue pasang berbunyi nyaring banget.lalu gue bangunin ke3 curut siapa lagi kalo bukan jennie rose lisa.
setelah mereka bangun, gue langsung mandi dan siap-siap.
jisoo pov end.
•••
setelah selesai dengan urusannya dikamar, jisoo segera turun ke dapur untuk membuat sarapan pagi.
disitu sudah ada suho, jin, dan irene yang tengah membantu jin memasak."pagi semua." -sapa jisoo
"oh jisoo, pagi juga." -ucap irene sambil senyum
"pagi too." -suho
"Pagi adek gue yang cantik tapi nyebelin." -jin
"member kalian yang lain udah pada bangun?." -tanya jisoo.
"udah, gue sampe teriak-teriak tauk bangunin mereka." -irene
"si sehun aja sampe gue seret saking kebonya." -suho
"gue juga sampe bawa panci biar mereka cepet bangunnya." -jin
"orang kebo mah beda sama yang rajin."
•••
mereka semua sudah selesai dengan urusan mereka dikamar, lalu mereka menuju ke ruang makan.
"PAGI EPRIBADEH!." -teriak baekhyun.
mereka semua geleng-geleng kepala karena tingkah baekhyun.
SELESAI MAKAN
"yang lain serah mau brangkat sendiri apa kagak, tapi itu tak berlaku untuk suga jennie and taehyung jisoo." -ucap kai
"gue sendiri aja lah." -ucap rose lalu menuju motornya.
"gue sama lisa." -ucap yeri yang langsung disetujui oleh lisa.
"gue sama jimin hyung aja deh, ya hyung?." -pinta jungkook.
"hmm." -jawab jimin
Mereka semua pada berangkat dengan pilihan mereka masing-masing.
kecuali 4 human yang kena dare.
"kuy tae!, ntar telat lagi." -jisoo
"kuy lah!." -ucap tae memasuki mobil diikuti jisoo.
lalu mereka berdua meninggalkan pekarangan mansion.
"gue naik bus aja." -saat hendak pergi, tangan jennie ditahan oleh suga.
"sama gue." -ucap suga cuek
"gausa, makasih!." -lagi lagi dihalangi oleh suga
"kuy!." -ucap suga tanpa basa-basi lalu narik tangan jennie masuk kedalam mobil.
"gue bilang gausa ya gausa!." -ucap jennie geram
"jangan banyak bacot." -ycap suga lalu menjalankan mobilnya.
hening banget anj.
"nanti kita bakal ngejalani dare itu?." -tanya jennie memecah keheningan.
"mau gimana lagi." -jawab suga
"kalo gue gamau?."
"pasti bakal dipaksa sama anak-anak."
"gak habis pikir gue sama jalan pikirnya bangkai!." -ucap jennie kesel.
suga tak menghiraukanya, sebenernya dia juga gak mau.
•••
sekarang udah pada sampe disekolah termasuk suga dan jennie.
"gimana kencanya? asik?." -goda kai ke jennie
"bacot lu bangke!." -ketus jennie
"dah ah masuk kuy."
saat mereka memasuki gedung sekolah, semua atensi murid disitu langsung tertuju kepada ke-4 geng yang terkenal bad itu, tapi mereka lebih fokus ke jennie yang jalan bergandengan tangan dengan suga dibelakang sendiri. jennie yang risih ditatap pun akhirnya buka suara.
"APA LO LO PADA NATAPIN GUE! MAU GUE COPOT TUH MATA DAN GUE JADIIN SATE HAH!."
sontak semua pun menunduk takut karena mereka tau jennie dan gengnya sangat sangar perihal mereka yang mengalahkan geng twice. lalu suga pun narik tangan jennie dan meninggalkan tempat tersebut.
"jangan buat keributan lah masi pagi juga." -suga
"gue tuh risih kalo ditatap kek gitu!." -jennie
"woy! lu kenapa tadi jen? gue denger lu teriak tadi." -tanya jisoo ke jennie.
"gue habis ngebentak cabe-cabean, lagian gue risih ditatap mulu mala natapnya kaga nyellow lagi!." -jawab jennie kesal.
"terus lu apain lagi tuh anak?." -seulgi
"gak gue apa-apain orang tangan gue langsung ditarik sama suga." -uucap jennie sambil melirik suga sinis.
"habisnya sih pagi-pagi udah ribut." -ucap suga
"terserah gue lah! kok lo yang sewot?." -jennie
"lo kan pacar gue!." -bentak suga
jennie kaget dengan perkataan suga, bukan kaget karena dibentak! api karena suga mengatakan itu barusan.
gimana gak kaget, semalem aja dia nolak
masa sekarang dijalanin darenya."cuma dare." -uucap jennie dingin.
"tapi kalo kalian suka beneran, kalian sendiri loh yang nanggung." -ucap lay
jennie pun tak menggubris ucapan mereka dan langsung meninggalkan mereka.
"HIDUP GUE GINI GINI AMAT SATT!!." -ucap jennie sambil jalan menuju kelasnya.
•••••
votmentnya gais!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Love
Teen FictionREVISI. "Is love as bad as y'all think? I think no." ©️Jejetaa, 2019