51. || Bertindak

204 13 3
                                    

"Bilang makasih dong, Zidane."

"Iya nih, gimana si udah dikasih kado juga bukannya bilang makasih."

"Kasian tuh Regina belinya jauh tau."

Regina keliatan malu-malu, dia kembali menikmati kejadian ini.

Gua ngelirik Lyra. Dia ikutan senyum dari pojok kelas, apa dia senyum karena ikut bahagia?

"Thanks." Kata gua singkat dengan ngelirik Regina sedetik terus ngeliat Lyra lagi. Dia lagi jalan ke sini.

"Iya sama-sama." jawab Regina.

"Foto dulu dong, foto."

"Iya ih, cepetan keburu ada guru."

"Langka loh ini, ada couple di kelas. Cocok banget deh kalian, cepet jadian apa."

"Tau nih, Zidane cepet dong tembak Regina. Masa harus Regina mulu yang mulai."

"Gue nggak papa kalo harus nunggu lebih lama." Regina senyum singkat ke arah gua.

"Tuh ih, cewek sebaik ini masa lo cuekin."

Lyra udah gabung di kerumunan anak-anak kelas, berhubung jam saat ini kosong gua malerasa harus meluruskan ini sekarang juga!!!

"Gue nggak papa kok, serius." Regina angkat suara lagi disaat anak-anak kelas yang lain ribut berkomentar.

Dan gua udah nggak tahan.

"Sebenernya apa si yang coba lo lakuin, Regina?"

Kemudian, semua suara di kelas ini tertelan pertanyaan singkat gua yang memang terdengar dingin.

Silent [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang