48. || Gila

173 12 0
                                    

"Mungkin sekarang kita bisa jadian."

Kata-kata itu bagaikan petir disiang bolong!!!!

Apa aku nggak salah denger?

"Kamu gila."

Aku udah mau pergi tapi Zidane nahan tangan aku.

"Gua kira lo juga suka sama gua."

Aku ngeliat tangan Zidane di atas tangan aku. Terus ngeliat dia.

"Iya, aku juga suka sama kamu. Tapi itu dulu." Aku berusaha narik tangan aku, tapi Zidane masih berusaha nahan.

"Jangan bohong. Gua tau lo masih suka sama gua."

Zidane benar. Sekeras apapun aku berusaha bersikap biasa aja sama dia, mataku mungkin tetap menyiratkan kalo aku memang masih menyukainya.

"Apa karena Regina?" tanya Zidane.

"Zidane, plis. Sebaiknya kita pulang."

"Kita selesain ini dulu, Ra."

"Nggak ada yang perlu diselesain, kamu cukup kembali bersikap seperti biasa lagi. Anggap aja nggak pernah terjadi apa-apa diantara kita."

Akhirnya, aku bisa narik tangan aku karena cekalan Zidane melonggar.

||

Gua nggak ngerti apa yang sebenernya terjadi.

Apa yang jadi masalah buat Lyra?

Gua udah cukup yakin kalo dia juga suka sama gua, karena itu gua berani deketin dia.

Tapi apa ini?

Dia bilang, dia udah nggak suka sama gua!

Ini, gila.

Gua harus hubungin Regina.

Silent [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang