22. || Menyakitkan

280 13 0
                                    

Meskipun aku tahu ini perbuatan yang bodoh tapi aku memutuskan untuk tidak berhenti tersenyum sampai Zidane pergi dari pandangan aku.

Saat Zidane lewat di depan aku, dia sukses bikin aku kaget karena dia justru berhenti terus ngebuka kaca helm full facenya.

"Belum balik? Mau bareng?"

Mungkin jika situasinya berbeda aku bakalan langsung meneriakan kata iya. Tapi sekarang situasinya adalah aku lagi sama kak Vincent dan aku belum yakin sama apa yang barusan Zidane omongin.

Belum balik? Mau bareng?

||

Entah keberanian yang muncul dari mana sampe gue memutuskan buat berhenti di depan Lyra dan menanyakan sekaligus menawarkan tumpangan.

Hal yang mungkin gak akan pernah gua lakuin sama seseorang.

"Belum balik? Mau bareng?"

Bisa gua liat dari ekspresi wajahnya kalo Lyra sedikit kaget. Dan dia nggak ngejawab selama beberapa menit.

Baik gua ataupun Lyra nggak ada yang buka suara sampai suara seseorang menginterupsi kita berdua.

"Lyra, ayo."

Gua sama lyra langsung nengok ke sumber suara.

"Eh lagi ngobrol ya?" Vincent keliatan sedikit bersalah.

Lyra langsung senyum ke arah Vincent dan gua bergantian.

"Engga kok, duluan ya Zidane."

Lyra senyum terus lari nyamperin Vincent.

Silent [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang