One Year - 1

9.3K 510 22
                                    

Chanyeol hanya pernah mengenal satu cinta dalam hidupnya.

Dia tidak menginginkan perasaan itu, saat sesuatu di balik tulang rusuknya berseru marah karena terabaikan oleh akal sehat. Ketika ia terus berkeras mencari alasan logis sebagai dasar jawaban mengapa pasang mata hitamnya belum juga tergoyahkan untuk beralih pandangan dari titik serupa selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga satu tahun lamanya.

Itu adalah sebuah kebodohan membiarkan hal asing tak kasat mata menguasai pikiran hingga kewarasanmu, seperti apa yang selalu nampak pada Chen setiap kali seorang laki-laki bermata sipit dengan rupa manekin dan kulit sepucat salju melintas di hadapannya.

Chanyeol tidak ingin menjadi bodoh karena situasi tanpa ukuran, si tubuh tinggi hanya hidup dalam lingkaran yang eksak bagi benaknya.

Lalu pada suatu hari memori kembali ditendang jauh ke belakang hingga mencipta tipis senyum di bibir tebal pria tersebut. Pada waktu begitu dirinya berjalan dengan terlalu percaya diri, mendekat dan memeluk langsung pasang bola mata paling transparan yang pernah ia temui.

Ia menarik sesuatu keluar dari saku mantel hitamnya sebelum berlutut dan membuka kotak beludru biru gelap yang menyelimuti lingkar silver kecil bersama empat buah batu berwarna hijau di permukaan, menghadap seorang lelaki asing yang dalam satu tahun terakhir terus duduk di sana dengan segelas Americano dan potongan cocoa sponge cake menemani waktunya sambil sesekali menggeser halaman buku.

Hanya saja kali ini kue itu nyaris dihempas jauh dari telapak tangan kecil sosok tersebut, Chanyeol menarik napas panjang dan memulai tiap kalimatnya.

"Aku tidak tahu apapun, bahkan nama seseorang yang dalam satu tahun terakhir kuperhatikan selalu duduk diam di meja bagian sudut kafe ini pun kutemukan bukan terucap langsung darinya." ia berucap bersama kutukan dalam hati atas suara yang terdengar bergetar. "Tapi tak cukup alasan itu menahanku untuk berharap, jika suatu hari nanti aku ingin memastikan benda ini sampai padanya. Dan kupikir dari seluruh alasan tidak masuk akal yang pernah ada, hari ulang tahunnya bisa mengurangi sedikit kemungkinanku untuk ditolak."

Dia masih berusaha menjaga tatapannya, memohon pada lengan yang mulai lemas karena gugup mencekam agar tidak menghancurkan semua persiapan tersebut dengan bertahan sedikit lebih lama. Jantungnya berteriak marah tanpa sekalipun dihiraukan karena Chanyeol begitu sadar jika ia tengah menahan napas.

Belum ada jawaban, si mata besar menelan susah payah air liurnya dan lagi menjadi satu-satunya yang bicara.

"Atau jika bukan dengan menerima ini..bisakah kau membantuku mengatakan sesuatu padanya?"

Lelaki yang duduk setengah bersandar di kaca restoran itu berdeham sambil menjauhkan alat makannya, diam membalas tatapan Chanyeol tanpa disangka kemudian balas berucap.

"Apa yang mungkin bisa kusampaikan?"

Begitu lembut suaranya terdengar, tanpa ragu Chanyeol meletakkan kotak biru tersebut di atas meja kemudian lurus mengunci pandangan mereka.

"Selamat ulang tahun. Kalau mungkin seandainya kau membenci hari ini, kau bisa melupakannya. Tapi biarkan aku melihatmu sebentar lagi. Hanya sebentar," di akhir kata, Chanyeol merasakan senyum terulas tanpa sengaja. "..seperti yang hanya bisa kulakukan selama tahun terakhir."

Dilihatnya lelaki tersebut tersentak kecil bersama kedip cepat namun segera kembali datang balasan.

"Seharusnya kau hanya perlu bicara padanya secara langsung.."

Si pemilik mata besar mendapati sebelah telapak sosok yang lebih mungil darinya itu terangkat lalu maju, kepala dimiringkan mengikut gerak mata cokelat tersebut seolah mengajak dirinya untuk menyambut uluran tangan si lawan bicara hingga jemari di sebelah pergelangan mereka kini terjalin dalam ikatan tanda salam.

"Biar kusebutkan langsung padamu. Namanya Byun Baekhyun,"

Sosok itu memulai, tidak sadar jika dialog tersebut baru saja mengguncang seluruh akal sehat Chanyeol hingga tak sadar si mata besar tersedak liur sendiri hingga merah kulit wajahnya berubah.

"..dan besar keyakinanku jika dirinya akan senang berkenalan denganmu"

###

"You, whose heart ached. Whenever you thought of me, i know it'll be harder for you. For the clumsy break up, just decide to throw those memories away.."

.
.

CORAL CASTLE
.
.

Chanbaek Oneshoot
.
.
.

This story is dedicated to celebrate the Chanbaek's Day on 14 June 2019

.
.
.

To Be Available

Cerita ini aku persembahkan untuk memenuhi permintaan dari beberapa temen temen CBHS yang ingin meramaikan hari Chanbaek tanggal 14 Juni 2019. Sudah lama ga nulis jadi maaf kalo feel agak kurang berasa wkkwkw tapi kuharap kalian enjoy sama alurnya. Aku menghargai setiap komen dan vote jadi semoga kalian berkenan sedikit meninggalkan jejak yaa. Jangan lupa share juga ke yang lain supaya bisa ikut baca! Terima kasih!! Next, Chapter One ^^

Coral CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang