More Than That - 9

549 87 9
                                    

CORAL CASTLE
.
.

Chanbaek Oneshoot
.
.
.

This story is dedicated to celebrate the Chanbaek's Day on 14 June 2019

.
.
.

Enjoy

Now there's something i just gotta know.

"Did someone else steal my part?"

He said, "No, it's not your fault ."

When i come back, he wasn't there.

Just a note left on the stairs. Wrote, "If you wanna talk, you can call. And no, it's not your fault.."

###

"Isi datamu juga nomor identitas untuk verifikasi nanti lalu tanda tangan di sini. Kau bisa meninggalkan ruangan setelahnya."

Dua rangkap kertas jatuh menimpa meja diikuti pulpen menahan pergeseran lembar sampai pria tertua antara mereka berdua berpaling dari map bertumpuk depan muka.

"Apa aku baru saja mendengar sebuah penolakan?"

"Aku tak terbiasa dekat dengan air liur pemerintahan, Senior. Mengapa juga kau berpikir kalau aku sudi menampungnya?"

Terkejut belum sempat disembunyikan, dua alisnya terangkat. "Maaf?"

"Sebenarnya apa harapanmu dengan membuatku ada dalam keadaan seperti ini, hyung? Bergabung dalam kantor Kementrian sebagai pengabdi negara? Tanpa penawaran ini pun aku juga tidak lagi merasa layak disebut sebagai 'manusia'. Menjadi bajingan paling rendah di matanya, dan cincin--"

Terkepal tanpa sadar, bibir mengatup kuat ketika ditarik kemudian udara begitu hening.

"..sejak saat itu aku menghitung setiap detik yang terjadi dalam hidupku karena takkan boleh ada dari mereka yang bisa terbuang sia-sia. Aku terus memikirkannya sampai kemudian dia datang dan semudah itu aku sadar, bahwa aku tidak benar-benar melakukan apapun."

Yang Chanyeol tahu Baekhyun hanya selalu menginginkan sebuah janji makan siang namun begitu sulit didapatkan olehnya. Di hari terakhir datang ke kantor, Chanyeol masih menemukan sebuah kotak yang sendirian mengisi meja kerja pria itu hingga sepanjang hari dirinya menjadi si bisu Park.

Dalam-dalam mengisi rongga paru ia kembali berdiri tegap, sorot hanya tertuju pada pria dewasa di balik meja pemisah mereka dan datar berucap.

"Tepati janjimu, dan jangan pernah kudengar kau menyebut namanya di hadapanku."

"Lalu kau berpikir tindakan mu takkan menimbulkan masalah baru?" Tertawa dalam dengus singkat, Han Minjoo kini bersandar sambil menjalin lengannya. "Apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu tentang pemerintahan, Chanyeol-ah? Taman bermain? Semula kukira telah kutemukan orang yang tepat saat kau menyetujui tawaran itu, tapi kenapa sekarang kau terdengar seperti sama sekali tak layak untuk penilaianku?"

"Kau adalah satu-satunya yang membuatku terlibat dalam masalah ini, Senior Han. Dan sekarang kau merasa pantas untuk menilaiku?"

Chanyeol menarik kertas yang semula dilepaskannya ke meja dan kembali digenggam kuat-kuat, tiba kemudian fokus keduanya pada benda tersebut namun cepat Minjoo terbelalak saat huruf-huruf yang tercetak tak lagi menyatu dengan lembaran tipis berwarna putih itu dicabik-cabik oleh si pemilik mata besar. Lagi dan lagi, terbagi satu sama lain hingga Minjoo beranjak dalam gebrakan meja dan menjangkau paksa serpihan tersebut dari Chanyeol, "PARK CHANYEOL, HENTIKAN!!"

Coral CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang