Setelah lama berkutat dengan pemikirannya akhirnya Evan terbayang seseorang yang memiliki ciri-ciri persis seperti gadis dalam masjid itu
Kamila, si Cewek ninja
Hanya nama itu yang terlintas di kepala Evan saat ini"Ah tapi masak iya sih itu si cewek ninja? kalo iya, ngapain cobak dia malam-malam disini" gumam Evan sambil berjalan mengendap-ngendap menuju gadis itu
"Nggak salah lagi itu emang si cewek ninja"
Kata evan Setelah memastikan bahwa pemikiran dengan pengelihatannya benar adanya "dasar cewek aneh, disaat kebanyakan cewek lebih memilih tidur di atas ranjang dengan bergelung selimut hangat, dia malah ada disini malem-malem kayak gini lagi"evan berdecak sambil berkacak pinggang tanpa melepaskan pandangannya dari gadis bercadar itu.Evan pun mendekat ke sumber suara memilih bersembunyi dibalik tembok masjid yang berada di samping gadis itu agar bisa lebih lama mendenger suara merdunya.
"nggak tau kenapa hati gue jadi adem banget denger suara ni cewek" bisik evan dalam hati.
Trringgh
Suara ponsel yang berada di saku celana evan berbunyi dengan nyaring takut suara ponselnya sampai terdengar oleh kamila akhirnya evan memilih menjauh untuk menerima panggilan itu
"Eh bangsat lo dimana? lo nggak ketangkepkan? lo baik-baik aja kan? lo masih hidup kan van belum mati?" cecar seseorang dibalik ponsel membuat evan menggeram marah lantaran aktivitas mengintainya terganggu.
kadang Evan berfikir apakah Sahabatnya yang satu itu beneran cowok tapi kok mulutnya kayak cewek ya.
"Lo bisa nggak klo nanya satu-satu, lagian klo gue ketangkep atau udah mati gue nggak akan bisa jawab telpon lo bego!" jawab evan pada sahabatnya yang berada di balik ponsel tersebut "mikir dong!" Sambungnya lagi
"Aelah, namanya juga orang kawatir van mana sempet buat mikir" gerutu rendi
"sekarang lo dimana? Kita udah ada di bascamp ni, keadaan juga udah aman mending lo kesini deh buat bahas soal balapan tadi"
"Lo jemput gue ya, motor gue mogog nanti gue shere loct" evan mematikan sambungan telpon tanpa mendengar jawaban temannya di sana. Evan yakin pasti sekarang sahabatnya itu sedang memaki evan dengan sumpah serapahnya.
------------
Entah mengapa malam ini terasa berbeda hembusan angin yang menerpa wajah ku terasa menyejukkan seperti menyiratkan sebuah rasa
Kamila Lira Aulia gadis dengan paras cantik dan senyum indah namun kecantikan dan senyumnya selalu ia tutupi dengan selembar kain di wajahnya.Gadis itu kini sedang melakukan ibadah malamnya di masjid dekat rumahnya entah apa yang membawa langkahnya ke masjid itu malam ini, mungkin karena resah yang tiba-tiba hadir di hatinya dan tempat ini selalu mendatangkan ketentraman di hatinya.
Selesai dengan solat sunah kamila melanjutkan dengan membaca kalam ilahi sambil menunggu kumandang azan subuh. Lantunan suara ayat suci pun mulai terdengar dengan suara yang sangat merdu kamila mulai membaca sambil memaknai setiap bacaannya.
Terdengar suara ponsel berdering di sekitarnya membuat kamila menyelesaikan bacaannya. Kamila melihat kebelakang mencari asal suara tadi sampai kamila melihat punggung seseorang yang berjalan menjauhinya sepintas kamila merasa kenal akan akan sosok itu
"Tapi siapa?" Gumang kamila
Sampai terdengar kumandang azan subuh membuat kamila mengalihkan perhatiannya dari sosok itu.
-------
Ketika evan sampai di bascamp mereka mulai membicarakan soal balapan tadi
"Karena kita belum tau siapa yang menang dan kalah di balapan tadi, jadi bang eko minta lo buat tanding ulang van, menurut lo gimana?" Tanya rifki kepada evan
Namun yang ditanya hanya diam tidak memberikan respon apapun fikiran evan melayang pada seorang gadis yang di masjid tadi
apa bener itu si cewek ninja? Batinnya"tapi kalo itu emang beneran si cewek ninja, ngapain dia malem-malem di sana? Apa mungkin rumahnya ada di sekitar situ ya?
Sedang asik berperan dengan fikirannya evan di kejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba memukul pundaknya di sertai suara orang itu yang meneriakinya
"Woy, evan lo kenapa" teriak rifki dan rendi bersamaan
Membuat evan tersadar dari lamunannya
"Lo nggak kenapa-kenapa kan van" kata rendi sambil menyetuh kening evan"apa jangan-jangan lo kemasukan jin tempat lo nyasar tadi" lanjutnya lagi
"Apaan sih" jawab evan sambil menepis tangan rendi dari keningnya "gue baik-baik aja" ketusnya
"Lagian lo di panggilin dari tadi nggak nyaut-nyaut lo" jawab rifki lagi
"Udah ah gue ngantuk" jawabnya "gue cabut dulu" pamitnya dan mulai berlalu meninggalkan kawannya itu
------
Hay-hay author balik lagi nih😊
Semoga suka ya dengan cerita aku dan
Jangan lupa vote dan komen ya😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Di Matamu
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang seorang laki-laki badboy benama evan adrian wijaya dengan seorang gadis bercadar bernama kamila lira aulia Pertemuan awal mereka yang kurang baik membuat evan jengkel dengan gadis yang bercadar itu Namun setiap hari be...