Part 4

890 82 10
                                    

Eunhyuk Pov

Aku mencoba menghirup oksigen sebanyak mungkin, berharap agar rasa sesak yang kurasa dapat mereda atau setidaknya berkurang walau sedikit.

Setelah merasa sedikit tenang, kulangkahkan kakiku mendekat kearah namja yang kucintai.

"Hyung ....."

Belum sempat kusampaikan kata - kataku, donghae hyung telah menyahut terlebih dahulu.

"itu memang benar" sahutnya dingin.

"ah....lalu aku harus bagaimana sekarang hyung" tanyaku, sembari menjaga suaraku agar tetap normal.

"ck.....harus bagaimana"tanyanya dengan nada remeh. Nada suaranya benar - benar membuatku kaget, jujur ini pertama kalinya nada suaranya seperti ini.

"Kau jelas tahu harus bagaimana, ah lebih tepatnya aku yang harus bagaimana" sambung donghae hyung lagi.

"Jelas aku ingin kita putus" ucap donghae hyung, nada suaranya begitu tegas tanpa keraguan.

" Ah....ne hyung aku mengerti" sahutku, sekuat tenaga kutahan rasa sesak didadaku.

" Lalu apa yang kau tunggu, urusan kita sudah selesai" ucap donghae hyung.

Sedikit pun aku tak ada niat menjawab pertanyaannya, aku hanya ingin melihat wajahnya. Wajah yang sebentar lagi tak dapat kutatap lagi.
Wajah yang ketika menampilkan sebuah senyum teduh, selalu dapat membuatku melupakan segala masalahku.

Kulangkahkan kakiku dengan mantap kearahnya.

Cup...

Hanya sekedar menempel, ciuman pertama kami. Sejenak kurasakan tubuhnya yang terpaku.

" Ya....apa yang kau lakukan" tanya donghae hyung dengan ekspresi wajah lucu. Jika hubungan kami baik - baik saja aku mungkin akan tertawa,  namun saat ini tidak ada yang baik - baik saja.

"Aniya hyung anggap saja ini salam perpisahan dariku" ujarku seraya tersenyum.

"Baiklah, tapi ingat setelah ini jika kita bertemu lagi, bersikaplah seakan kita tidak saling mengenal" Ujarnya seraya menatapku dingin.

"Nde hyung" jawabku mantap. Aku justru tidak ingin bertemu lagi denganmu hyung batinku lirih.

Kulangkahkan kakiku keluar dari ruangan ini, selamat tinggal hyung semoga kita tidak bertemu lagi. Tapi aku tetap berharap bahwa kau akan selalu bahagia setelah ini.

End pov.

Harusnya donghae merasa senang, tapi mengapa hatinya merasa sangat sakit. Namja itu memang tidak menangis tapi entah kenapa tatapan yang dilihatnya itu membuatnya merasa tak nyaman.

Ini salah, perasaanya tidak boleh seperti ini. Namja itu pasti sama saja dengan semua orang yang mendekatinya selama ini.

"Donghae" teriak suara seseorang yang dikenalnya.

"Wae hyung" Sahut donghae datar. Ia sedang tak berminat menemui namja ini sekarang.

"kau, apa benar kau putus dengan eunhyuk" tanyanya seraya mengacungkan jarinya padaku.

"kenapa, memang seharusnya seperti itu kan, kita taruhan menjadikannya kekasihku dan karena sudah kujadikan kekasih. Sudah seharusnya kuputuskan apa yang salah" tantangku.

"Donghae-ah, sampai kapan kau akan membenciku" ujar nickhun, ya namja yang berteriak tadi adalah nickhun.

"kau tahu jawabannya sampai mati aku akan membencimu" sahut donghae dengan nada benci.

"lagipula aku memenangkan taruhan ini, kau harus tepati janjimu pergi selamanya dariku" lanjut donghae seraya menatap tajam kearah nickhun.

" Hah....baiklah aku tidak akan pernah mengganggu hidupmu lagi, tapi sebelum aku pergi ada dua hal yang harus kukatakan padamu" ujar nickhun.

Love❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang