kamu sudah tak sama lagi
tadinya ku pikir aku lah yang tertinggal
tapi nyatanya langkah mu lah yang terlampau jauh
kamu hilang bersama dengan elegi yang membungkus ragu
kamu tenggelam bersama fatamorgana yang membungkus nirwana
kamu terbang bersama fana yang mengusik nyata
ntah kemana kamu
terlihat tapi tak terasa dekat
kamu sudah bergerak terlalu jauh, sayang
bukan. bukan aku sudah menyerah untuk menyamakan langkah.
namun lelah menyelimuti hati dan merantai kaki.
kamu sudah semakin tak tergapai.
kamu tertelan dinding kokoh kemustahilan.
kamu membiarkan aku menatap menahan rindu, betapa nya kamu menciptakan jarak dengan mengubur dirimu yang dulu.
kamu tak teraih bukan karna terlalu tinggi, sayang.
kita tidak lagi berada dalam lingkar yang sama.
kamu dengan dimensi mu, dan aku dengan cinta yang menikam.
kamu, tak lagi sama.
-fad-
Ini aku tulis khusus untuk dia yang jauh disana.
Teruntuk dia
Kalau suatu hari kamu baca ini, kamu harus tau kalau dari awal kita memang sudah tak sejalan, tapi aku berkeras menentang takdir, berharap pada kepingan kepingan kecil bernama harapan, bermimpi suatu hari nanti Tuhan mau dengan senang hati menyamakan lingkaran kita, menyelaraskan yang mustahil dimata semua manusia.
Tapi nyatanya kamu semakin menciptakan jarak, menciptakan lembah curam yang membentang begitu luas nya. Membuat aku sadar bukan cuma semesta yang tak merestui, kamu pun enggan mendapat restu. Kamu membuat hancur semua harap dan mimpi ku. Membuat aku tak lagi sanggup menaruh harapan walau kecil. Karena aku tau semakin sulit semesta mengurai kerumitan menjadi benang lurus.
Tapi sayang,
Rasaku sudah terlampau dalam, akan sulit membuatnya surut. Tapi tak apa, lebih baik begini.
Biarlah aku memberanikan diri menyisakan sedikit harap didalam hati ku, walau aku sudah tau akhirnya. Biarkan aku menentang semesta sedikit lagi. Kamu tak perlu berbalik untuk membantu. Biarlah aku kesusahan sendiri. Kamu hanya perlu menunggu upik abu ini mencapai puncak istana mu. Aku tau akan semakin sakit dan lelah. Tapi aku belum mau menyerah.
Ku mohon, biarlah aku yang bernegosiasi dengan semesta, kamu cukup diam dan jangan mempertinggi dinding yang harus ku daki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra Hati
PoetryEntah yang mana yang lebih baik, terang ditengah gelap atau sambut ditengah hanyut, yang aku tau aku gelap dan hanyut. Tenggelam bersama ambisi dan mimpi tak berujung, dicecar keadaan dan dihina deru napas. Aku hilang, dan mungkin lebih baik terus b...