Euphoria

Yeouido Park (1)

Seoul, Korea Selatan.
24 Maret 2016.

Bahagia? Jangan ditanyakan lagi, Sangat. Sejak semalam aku terus mengguling- gulingkan badanku di kasur Namjoon. Itu kebiasaanku setiap kali aku merasa sangat senang. Hahh... Hatiku, aku merasakan es yang berada di dalam hatiku mulai mencair. Rasa hangat diam-diam menghampiri dengan perlahan.

Apa yang harus kulakukan? aku menjadi linglung begini. Aku ingin bertemu secara langsung dengannya. Maksudku hanya berdua saja.

" Bagaimana aku bisa menghubunginya? "
Terdengar helaan nafas dari Namjoon. Aku tidak sedang ingin berdebat sekarang.

" Hahh... Ya mana ku tahu "
" Bagaimana dengan situs web ? "
" Mustahil, bodoh! Kalau dari situs web ada tertera nomornya , sudah pasti banyak yang mengajaknya kencan duluan. He's IDOL, man ! Tidak ada gunanya kau diberi otak jenius " Ahhh... Benar juga ya. Aku hanya menyengir ria, aku akui itu. Dari semalam otak jenius ini tidak dapat digunakan. Terlalu senang, mungkin.Aku berpikir sejenak, harus kemana aku bisa menghubunginya.

" What The Hell, Dude!! Kau benar-benar, masih tak tahu harus mencarinya dimana ? "
" Kalau kau tahu, maka beritahu! " Kesal! Aku sedang bingung, ia malah meledekku. Kalau ia tahu kenapa tidak ia beritahu secara langsung .

" Aku menyerah kalau begitu. Cari Instagram, Bodoh! Dia itu seorang Idol, dia pasti memiliki akun. Untung kau itu pasien ku, kalau tidak aku sudah menyuntik mati dirimu " Kenapa aku tidak kepikiran ? Medsos ! dia pasti punya . Ku ambil Handphone milikku, membuka aplikasi yang bernama Instagram itu. Aplikasi yang sangat populer, baru dirilis beberapa bulan saja namun sudah banyak peminatnya. Bukan aku salah satunya.

Terbukti, memang aplikasi ini ada di Handphone ku, hanya saja aku tidak Login.Menurutku,itu tidak terlalu penting untuk ku, tetapi ini demi dia. Aku pun membuat akun baru .

" Kau belum Login sama sekali ? "
" Heemm... Tidak guna bagiku "
" Kalau tidak berguna, mengapa sekarang kau malah Login begitu ? "
" Karena saat ini dia berguna bagiku, jika sudah tidak ada gunanya ya hapus saja "
" Apa nanti jika Zhehao sudah tidak berguna lagi bagimu, kau akan menghapusnya begitu saja ? " Apa-apaan pertanyaannya itu ? kenapa ia membawa-bawa nama Zhehao ? ohh... yang benar saja!

" Apa maksudmu? "
" Kau pasti tahu maksudku, jangan berpura-pura bodoh "
" Kau gila?! untuk apa aku susah-susah mencarinya sampai kesini ? aku kesini memang untuk mengejar cita-citaku, menjadi penari yang handal. Kau tahu kenapa aku bisa bercita-cita seperti itu ? Karena seorang anak kecil berumur 8 tahun. Zhehao. Dia berkata padaku , bahwa ia sangat suka melihatku menari. Dia satu-satunya orang yang mengatakan bahwa tarian ku bagus. Demi dirinya, aku memiliki tekad yang kuat seperti ini. Karena dia jugalah, aku belajar bela diri agar ia bisa ku lindungi dan kau seenaknya berbicara seperti itu! "

" Hey, Bung.. tenangkan dirimu . Ingat, kau masih belum sepenuhnya pulih . Maafkan aku kalau kau tersinggung dengan pertanyaanku, aku baru tahu,dulu kau tidak mengatakan apapun padaku tentang ini "

" Seharusnya kau tahu, Dokter Kim "

Aku pun keluar dari rumahnya, aku harus mengendalikan emosiku. Sangat tidak baik jika aku harus melampiaskan emosiku ke Namjoon, walaupun memang dialah pemicu kemarahanku. Aku masih menghargainya bukan sekedar karena ia dokter pribadiku, namun sebagai temanku.

Akupun sampai ke rumahku,jam masih menunjukkan pukul 8 pagi, aku segera membereskan segala pekerjaan rumah. Bergerak menuju ke arah kamar mandi, menyegarkan kembali kepalaku. memasak nasi goreng seafood, aku sempat berbelanja ke pasar bersama Pak Lee 2 hari yang lalu. Kemudian aku memasuki kamar tidurku, membaringkan diri .

Mengambil Handphone ku, berniat untuk membuat akun baru agar aku bisa masuk ke instagram. Semua data sudah ku isi dengan benar, namun sebelum aku menyentuh tulisan yang menampilkan kata ' OK ' ada sebuah panggilan masuk, nama Namjoon tertera di layar Handphone . Sedikit ragu untuk mengangkat panggilannya.