Ability.

27 4 0
                                    

Guangzhou, China.
11 April 2009.

Sudah 3 tahun. 3 tahun tanpa ada dirinya dan aku semakin mengurung diriku di kamar ku. Aku tidak mau mengunjungi rumahnya, hanya akan membuat ku semakin lemah dan tidak berdaya.

Kesepian. Tidak ada lagi suara tawanya, tidak ada lagi senyuman cerahnya. Matahari ku telah menghilang, entah kapan akan kembali. Mungkin tidak akan.

" Lizhe-a. Bangunlah dan sarapan "
" Wo bu yao, Ma. Jika Lizhe lapar, Lizhe turun "

Terdengar suara pintu yang terbuka, tanpa harus menoleh aku tahu siapa yang masuk.

" Mama masuk ya "

Aku tidak membalas perkataannya. Aku tahu itu tidak sopan, hanya saja aku sedang malas untyk mengeluarkan suara.

" Lizhe..  Jangan seperti ini "

Suara Mama begitu lirih, aku tahu aku salah. Tapi aku harus bagaimana? Aku tidak bisa terlihat baik-baik saja. Sudah ku coba, namun tetap saja hasilnya sama.

" Ma..  Apa yang harus Lizhe lakukan? Lizhe berusaha untuk melupakan kejadian itu. Tapi tidak bisa. Jika Lizhe teringat kejadian itu, Lizhe merasa Lizhe sangat lemah, tidak bisa berbuat apa-apa ketika orang itu menyakiti Zhehao "
" Lizhe-a, setiap manusia punya kelemahan dan kelebihan masing-masing. Ada saatnya kita merasa lemah dan kuat dalam keadaan tertentu. Kejadian itu bukan salah mu, jangan menyalahkan dirimu. Jika dirimu merasa lemah, maka jadilah kuat. Jangan mengurung diri seperti ini, ini tidak akan membuahkan hasil apapun. Tidak juga dapat mengembalikan Zhehao "

Mama benar, mengapa diriku bodoh begini? Kenapa aku tidak melatih diriku menjadi seseorang yang kuat, yang dapat melindungi Zhehao nantinya. Tapi, sekarang aku tidak tahu Zhehao berada dimana. Percuma saja.

" Itu hal yang percuma, aku tidak tahu dia berada dimana sekarang "
" Dia berada di Korea Selatan, hanya itu yang Mama tahu "

Korea Selatan? Aku harus kesana .Sebuah hal yang tak masuk di akal , namun aku benar- benar akan kesana bagaimana pun caranya .

" Besok , sepulang sekolah , ikut dengan Gege "

Aku baru menyadari kalau Juzhe Gege masuk ke kamarku . Entah karena apa , aku tidak bisa melawan lagi jika berhadapan dengan Juzhe Gege. Menyebalkan , namun aku juga tidak bisa berbuat banyak. Mau tak mau aku harus ikut dengannya besok . Aku tidak akan bertanya padanya akan kemana ia membawa ku . Urusannya akan semakin panjang nanti, dan aku sedang malas untuk sekedar berdebat.

" Keluarlah sebentar , Juzhe . Mama sedang ingin berbicara berdua dengan adikmu "
" Baiklah , kalau begitu. Dengarkan dengan baik apa yang Mama katakan "

Aku hanya diam tak mengiyakan maupun mengatakan tidak padanya . Masih dapat ku dengar helaan nafasnya sebelum ia keluar dari kamarku.

" Mama ingin bertanya serius denganmu . Mama tahu kamu pasti akan bingung menjawabnya. Apa kamu menganggap Zhehao lebih dari teman dekat ? "
" Dia adikku ? "

Dia ku anggap sebagai adikku yang manis dan imut , siapa juga yang tidak akan gemas ingin menjadikannya sebagai adik ataupun anak angkat, kan ?

" Kenapa kamu malah bertanya ? ragu ? "
" Untuk apa aku harus ragu ? "

Jujur saja aku ragu , ya aku ragu kalau aku hanya menganggap  sebagai teman dekatku ataupun adikku , entah kenapa dia itu lebih dari kedua itu .

" Jangan berbohong pada Mama, tidak ada gunanya "

Mama selalu bisa tahu apa yang aku sembunyikan . Dia terlalu peka

" Aku merasa Zhehao lebih dari sekedar teman maupun adik bagiku ,Ma . Tapi aku juga tidak tahu harus kuanggap apa dia "
" Dia spesial ? "
" Ya, sangat "

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang