🌻🌻
"Rey, selamat pagiii!"
"Selamat pagi bawel," balas Rey seraya menepuk sebelah pipi gadisnya, kemudian beralih menarik Dara untuk duduk bersamanya.
"Duduk Dar, nih susu sama roti makan!"
"Belum sarapan kan?" Sambung Rey dan Dara menganggukkan kepalanya, tanpa pikir panjang Dara segera melahap makanan yang dibawa Rey untuknya, toh dia juga belum sarapan pagi ini. Rey pamit pergi setelah mendapat pesan dari Bara, katanya, Rey juga belum menyelesaikan PR yang diberikan Bu Nur sama sepertinya. Sebelum pergi Rey menepuk pelan pipi Dara sambil tersenyum, "Dar, gue balik kelas dulu ya?" Hanya anggukan yang diberikan Dara.
Kringg,,
Bertepatan dengan bel tanda masuk berbunyi, seorang gadis berlarian untuk segera mencapai kelasnya. Beberapa kali ia menabrak siswa lain yang hendak masuk ke kelas, penampilannya sangat kacau hari ini. Seragam yang tidak dimasukkan tatanan rambut berantakan, ditambah dengan mata sayu yang terlihat sedikit bengkak.
"Rumi!? Lo kenapa?" Kalimat pertama yang Rumi dengar saat ia berhasil mencapai depan kelasnya. Raut khawatir itu terlihat jelas di wajah Dara, karena ia tau temannya ini tidak pernah sekacau ini.
"Apasih! Gapapa juga, alay banget," sentaknya."Tapi mata lo bengkak rum!"
"Kemaren abis liat drama Korea trus tadi bangun kesiangan, udah puas?" Balas Rumi dengan nada tak santainya sambil membenarkan seragam yang awut -awutan, seraya berjalan menuju mejanya, kanan sebelah jendela urutan ke 3.
Sedangkan Dara masih diam ditempat, tidak biasanya Rumi seperti itu, sangat ramah tidak pernah jutek. Setelah sadar jika Rumi meninggalkannya Dara pun segera menyusul ke dalam kelas dan duduk di sebelah Rumi tanpa suara hingga guru pengajar masuk.
***
Siang ini, Dara serta tim nya sedang berlatih untuk lomba dance beberapa bulan ke depan. Pikiran Dara melayang entah kemana, fokusnya teralihkan pada sikap Rumi pagi tadi bahkan sampai siang ini Rumi tidak bicara pada siapapun, dan sudah berkali-kali Dara salah gerakan membuat teguran kembali melayang untuknya. Kepala Dara jadi pusing rasa-rasanya ingin pecah, dia pamit pulang terlebih dahulu pada teman satu timnya.
Dara mencoba menelpon Rey dan abangnya tapi disaat seperti ini Rey atau pun Bara tidak bisa dihubungi dengan terpaksa Dara pulang dengan memesan ojek online. Sesampainya di rumah ia tidak mendapati siapapun, langkah-langkah gontai menaiki satu-persatu anak tangga untuk mencapai kamarnya. Dara sangat kesal karena Rey dan Bara, pusing karena Rumi yang bersikap aneh ditambah dengan rasa lapar pada perutnya.
Blublug blublug
Sebuah pesan masuk dari Rumi! Seketika rasa pusing dikepalanya perlahan menghilang.
K.Arumi
Dar, gue minta maaf. Maaf udah bentak lo, maaf juga udah cuekin lo hari ini, gue lagi ga mood aja tadi:(
Nggk rum, gapapa
Gue tau kok, lagian gue juga udah lupa kalo tadi pagi lo bentak gue hehe:)Duh, sorry banget ya dar 😭 Gue bener2 gak ada maksud cuma ada dikit masalah aja
Masalah apa? Lo kenapa?
Nggak papa kok:)
Btw gue lagi gabut, keluar yuk!Boleh kuy, kemana? Sebel nih gue, tadi abis latihan pulang ga ada yang jemput. Rey sama abang gabisa dihubungi + sekarang abang gak dirumah, gatau kemana.
Nah kan drpada dirumah makin sebel mending keluar, cafe biasa yuk? Uda lama gak kesana, kangen
Oke, gue siap-siap dulu nanti jemput gue.
15 menit lagiSiaapp Bu bos
***Suasana hati Dara sudah membaik sekarang, dia duduk berhadapan dengan Rumi ditemani segelas milkshake strawberry dan sepiring kentang goreng, berbincang berbagai hal dengan Rumi mulai dari diskonan sepatu hingga makanan terbaru. Ketika sore menyapa Rumi kembali mengantar Dara pulang kerumahnya, mereka cukup senang siang itu.
Disisi lain Bara dan Rey sibuk mencari Dara yang sejak tadi siang tidak di rumah dan tidak bisa dihubungi begitupun dengan Rumi, sebenarnya ini juga salah mereka, saat Dara pulang latihan mereka malah tertidur di rumah Rey dan berakhir terlambat menjemput Dara.
Matahari telah menciptakan semburat merah di atas langit, Rey dan Bara belum menemukan Dara mereka memutuskan untuk pulang menunggu Dara dirumah, mereka berpikir mungkin Dara masih ngambek pada mereka sehingga tidak langsung pulang ke rumah.
Sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang rumah, kemudian seorang gadis turun dan melambaikan tangan pada si pengemudi, gadis itu Dara!
Dara masuk kedalam rumah dengan perasaan senang dan juga terkejut saat mendapati kedua lelakinya yang seperti menahan kesal.
"Dari mana lo?" Tanya Bara kesal setengah mati, bagaimana bisa? Di sini ia sedang khawatir karenanya dan yang dikhawatirkan pulang sambil cengar-cengir.
"Habis pergi sama Rumi tadi, HP mati gabisa kabarin."
"Lain kali ijin dulu kan bisa, gatau apa gue udah capek dari tadi nyariin Lo!"
"Salah siapa juga, tadi siang ditelpon ga bisa yauda gue kira kalian lagi gak mau diganggukan?"
"Kita ketiduran tadi Dar, maaf." Kini Rey yang bersuara dan mendapat pelototan dari Bara, sedangkan yang dipelototi hanya mengangkat bahu acuh sebagai tanda.
Tamat riwayatnya! Batin bara
"Yauda sana, tidur aja ngapain nyariin gue!" "Udah ah mau tidur, Rey gue naik dulu ya," jawab Dara kemudian naik pergi ke kamarnya, disusul Rey sambil memakai jaketnya.
"Mau kemana lo?""Ke ataslah, minta maaf sama Dara biar gak ngembek dia."
Tok..tok..
Tidak mendapat sahutan, Rey membuka pelan daun pintu biru itu, matanya menjelajah dan mendapati gadisnya sedang berdiri di balkon.
"Dar, masuk gih! udah malem nanti masuk angin."
"Gue minta maaf ketiduran tadi, beneran deh gak ada niat buat tidur. Maaf yaa darr..."
"Harus gimana nih biar lo maafin gue?"
Rey memang begitu, tadi di hadapan Bara dia bersikap seolah-olah tidak peduli jika Dara ngambek, sekarang lihat Rey memohon-mohon seperti anak kecil.
"Ahahah... Apasih Rey? Gue gak ngambek cuma bercanda aja, ngerjain lo sama abang kalian sih bikin kesel, yauda deh sebagai balas dendam gue pura-pura ngambek aja. Tapi jangan bilang abang awas lo!" Sahut Dara diiringi gelak tawanya.
"Astagaaa dar, gue kira lo ngambek beneran. Udah panik juga."
"Haha, yaa bodo amat." Senang sekali rasanya Dara.
"Yauda kalo lo gak ngambek syukur banget, gue mau pamit pulang udah malem."
"Kok pulaaang siiih Rey," rengek Dara.
"Udah malem dar, besok juga sekolah kan? Yauda besok sekolah gue jemput jangan molor!"
"YEAYY! okee," pekiknya senang, "Iya-iya gak molor, udah sana pulang hus—huss!"
Tadi ngerengek gak boleh pulang sekarang ngusir, maunya apa coba, Kesal Rey dalam hati.
Dan akhirnya setelah perdebatan ringan mereka, Rey pulang dengan tenang, sebelum pulang tentunya ia menyuruh kebo cantiknya untuk tidur lebih awal biar gak lambat bangun dan terakhir, menepuk kedua pipi Dara secara bergantian.
***
Huuuaaaa gajelas bangettt,maapp
Cerita pertama, dengan 1056 kata😫
Vote komen jangan lupaa, Semoga sukaa💛Anak kecil suka ngayal
wickoch

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Teen Fiction[slow update] Kisah ini dimulai, Kisah Dara yang indah akan hilang berganti lara, saat teman terbaik melukainya. Kisah Dara yang ceria akan hilang berganti duka, saat Rey mahandra meninggalkannya. Masihkah Dara mampu bertahan? Cerita biasa biasa aja...