//si/ bawel

154 17 21
                                    

×××××

Awtor lagi pingin stroberi masaa:'

×××××

🍓🍓

Suasana yang sepi seperti ini membuat suara motor Rey terdengar jelas sampai kedalam rumah, dari dalam bi Surti asisten rumah tangga keluarga Rey terburu buru mengambil air dan membukakan pintu untuk Rey.

"Ass..."

"Den makannya udah siap, den rey mau makan dulu atau mandi dulu?"

Salam Rey terpotong karena ulah bi Surti yang tiba tiba berada di belakang pintu sambil membawa segelas air ditangan.

'astaga bangke kaget, untung orang tua' batin Rey.
Huftt

"Assalamualaikum, selamat soree bi Surti lain kali jangan gitu lagi ya kaget tau... kan Rey juga udah bilang bi Surti nggak usah repot-repot nanti kalo Rey haus Rey bisa ambil sendiri kok." Ujar Rey seraya mengambil alih gelas berisi air dari tangan bi Surti

"Waalaikumussalam hehe.. iya maap den lain kali engga gitu kok, kan juga udah kewajiban bibi ngurusin aden," balas bi Surti sambil tersenyum.

"iya gapapa bi, Rey ke kamar dulu ya nanti kalo Rey laper Rey ambil sendiri di dapur."
Dibalas seperti itu bi Surti segera mengangguk dan kembali melanjutkan pekerjaan sebelumnya yang tertunda.

Segar dirasa setelah Rey membersihkan diri membenarkan bantal, mengatur suhu AC lalu merebahkan diri kekasur empuk milik nya yang sedari rasanya terus memanggil nya. Sedetik setelah Rey memejamkan mata, ponsel diatas nakas miliknya bergetar.
Benar saja pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Dara yang mengakibatkan getaran itu tidak berhenti. Setelah mengetikkan balasan Rey kembali memejamkan mata tidak peduli dengan ponselnya yang terus bergetar, yang dia tau sekarang adalah tidur dengan nyenyak tanpa gangguan dia cukup lelah hari ini.

Hari ini, pagi pagi sekali Rey sudah siap dengan seragam lengkap serta susu dan roti kesukaan Dara, semalam saat ia terbangun Rey menyuruh bi Surti membeli stok jajan untuk Dara karena Rey tau Dara pasti marah dengannya yang hanya membalas singkat dan tidak mengangkat semua panggilan Dara.

Setelah 15 menit perjalanan Rey sampai didepan rumah Dara, ia turun dan menjumpai Tama di teras depan menyapa kemudian salim. Tama yang kelihatannya terburu buru hanya membalas dengan senyum hangat dan menganggukkan kepalanya.

Tangan Rey hampir mendarat di daun pintu rumah besar itu, namun urung karena pintu sudah terbuka lebar dan menampakkan seorang gadis dengan senyum ceria lekat diwajahnya.

"Hai Rey selamat pagi assalamualaikummm, yuk berangkat kata mama gausa pamit gapapa mama lagi sibuk yukk,, ayokkk Reyy ihh kok bengong!" Ucap Dara yang membuat Rey terkejut tidak menyangka gadisnya ini sama sekali tidak marah padanya. Satu kata terlintas di pikiran Rey, tumben?

"Lo,, nggak marah sama gue Dar?"

"Marah? Marah buat apa? Gue rasa Lo nggak ada salah tuh," bingung Dara atas pertanyaan Rey "Udah ayo ihh Reyyy.. jadi berangkat nggak? Yauda gue berangkat sendiri," gertak Dara pada Rey.

"Eh iya iya ayo berangkat jangan marah."

***

Sesampainya disekolah mereka berpisah diparkiran, Dara ke gedung bahasa dan Rey ke gedung IPA.

Dikelas terlihat Rumi yang sibuk dengan ponselnya, Dara sedikit mengendap dan berencana untuk mengejutkan Rumi tapi bukan Rumi namanya jika tidak tahu Dara akan jail padanya.
"Gausa nunduk nunduk gue udh liat" ucap Rumi seraya menurunkan ponsel ditangannya.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang