Calon pt.2

167 24 22
                                    

🌻🌻

"Serang woy buruan!"

"Maju den majuu, bantuin gue woy rey!"

"Denn, kampret lo!"

Sekiranya seperti itu kerusuhan yang terjadi dalam ruangan ini, kamar berantakan ulah dari teman tak diundang Rey ini semakin rusuh dengan berbagai umpatan keluar karena Rey keluar dari permainan sebelum memenangkannya.

Pesan masuk dari bebebnya dan Rey tidak peduli pada permainan atau amukan dari teman-teman setannya itu, ia turun ke arah dapur sambil bertukar pesan dengan Dara. Dara bilang padanya kalau papa-mamanya pulang hari ini dan dia serta bara telah menjemput di bandara. Awalnya Rey berniat untuk menyusul, tapi niatnya urung saat ingat masih ada tiga anak setan di rumahnya yang tidak akan mau pulang sebelum papa Rey datang sore nanti, jika ia tinggal begitu saja maka rumah ini akan hancur tak bersisa.

Sudah cukup lama dua sejoli itu bertukar pesan, Rey menghiraukan ketiga anak setan di dalam kamarnya, suasana yang tadinya ribut kembali damai untuk beberapa saat sebelum...

Jedugg'

Dion bego!
Sakit anjrr!

Suara itu berasal dari balik tubuhnya, dan benar saja ketiga temannya itu sedang tiduran dilantai, bukan tiduran lebih tepatnya jatuh.

"Kalian ngapain di situ?" Rey berdiri menghampiri Dion, Aiden dan Rio yang hanya cengengesan di tempatnya.

"Ehh, pak Rey? Anu—itu–ini kita lagi ngepel lantai rumah lo ini, hehe," elak Dion si biang kerok.

"Ck, ngintipin gue kan lo pada? Kepo banget sih, udah sana pulang lo semua!" Sentak Rey pada ketiga temannya itu.

Sedangkan mereka cekikikan sambil ngacir pergi keluar, bukan keluar rumah melainkan keluar dapur untuk lanjut kerusuhan ruang tamu disusul Rey yang terlihat kesal.

Drtt,,drttt,,

Benda persegi panjang itu bergetar memuncul nama Dara di sana, cepat-cepat Rey menggeser ikon hijau untuk menjawab.

Darak

"Halo dar, ngapain telpon? katanya lagi makan sama papa mama?"

"Halo rey,,"

Rey terkejut bukan main tentu saja, ini bukan suara Dara gadis manisnya, ini suara Tama!

Duh om Tama, gue buat salah apa ya? Batin Rey.

"Halo om? Ada apa ya?"

"Apa yang kamu lakukan kepada anak saya?"

"Hah? Eng,,, enggak om, saya nggak ngapa-ngapain Dara"

Rey benar-benar ciut sekarang, apa yang ia perbuat pada Dara? Ia pergi menjauh dari tempatnya saat ini agar teman-teman usilnya tidak mendengar percakapan mereka berdua.

"Kalau tidak kamu apa-apakan tidak mungkin anak saya senyum-senyum terus dari tadi!"

Tak lama setelah berucap terdengar tawa renyah dari semua orang yang ada di seberang sana, Rey juga mendengar suara gadisnya.

"Hah?!"
"Astagaaa om, saya kira saya buat Dara kenapa-napa."

"Haha... tidak kok, saya papanya Dara kamu sudah tau kan? Kamu dirumah? Bisa datang ke mari? Saya baru saja sampai di Indonesia siang ini, tidakkah kamu menyambut saya?"

"Iya saya dirumah om, tapi say.."

"Tidak bisa begitu Rey, datanglah saya menunggu mu."

"I,, iya om"

Panggilan terputus, Rey tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan seperti ini, mengusir teman setannya. Cowok berkulit putih itu pun segera pergi ke kamar menggambil jaket dan kunci motor atau mobil serta apa saja barang milik teman-temannya tak lupa juga miliknya, melemelempara mereka lalu menyeret Dion, Aiden dan Rio keluar dari rumahnya.

"Pulang, gue mau pergi!"
"Ketemu camer!" Kata terakhir Rey sebelum mengunci pintu dan pergi menggunakannya motor besarnya.

Dion, Aiden dan Rio speechless, hebat. Rey memang hebat mengusir temannya seperti ini.

***

Rey berjalan masuk ke dalam restoran Jepang ini, begitu ramai dikunjungi sulit sekali mencari keberadaan keluarga Dara di sini. Hingga akhirnya tatapan Rey jatuh ke meja sebelah pojok kanan restoran tersebut, di sana ada Bara dan Dara juga orang tuanya.

"Assalamualaikum, selamat siang om tante" kalimat pertama Rey begitu sampai di meja keluarga Aditama tersebut dan mencium tangan Tama dan ayunda.

"Waalaikumussalam Rey" Jawab mereka berempat kompak.

"Rey ayo duduk sini" Panggil Ayunda dan menepuk meja depannya tepat kursi disebelah Dara.

Rey duduk dengan canggung disebelah Dara, rasanya ketemu camer tuh gini bikin panas adem apalagi baru pertama kali.

"Rey seperti nya saya pernah liat kamu?" Tanya Tama.

"Ohh iya om saya teman nya Bara, teman satu kelas mungkin waktu itu saya lagi main ke rumah."

"Iya pa dia sering main kerumah, tapi kalo ada Dara aja." Sahut Bara tiba tiba

"Apasih bangg,, enggak gitu juga kali" Bela Dara.

Setelah makan dan berbincang bincang ringan mereka pulang bersama, Rey dengan motor nya dan Dara Bara Tama Ayunda dengan mobil Bara. Sebelum masuk ke mobil Tama menghampiri Rey, berbincang sebentar lalu terkekeh bersama. Entah apa yang mereka bicarakan. Tama dan Rey terlihat cocok dan mudah sekali akrab, mungkin ini yang disebut 'jodoh anak jodoh bapak.'

***

teman-teman sampai sini dulu yaa, hehe kita lanjut Minggu depan😂
Semoga suka dengan cerita pertamaku yang ga jelas parahh😂💛

Eh ada yang kepi gimana bayangan aku tntng Dara gak?? Inii nihhh hehe

ADARA KA-LUPI

Cantik gak?Maap nih kalo ga sesuai sama yang kalian bayangkan, tapi gatau knpa aku suka bgt sama diaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik gak?
Maap nih kalo ga sesuai sama yang kalian bayangkan, tapi gatau knpa aku suka bgt sama diaa. Untuk Rey sama yang lain nyusul part berikut nya yaa😂💛


Kritik dan saran diterima
Anak kecil suka ngayal

w

ickoch

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang