Langit mulai gelap, matahari pun bergantian berjaga dengan sang bulan. Laki-laki yang mengenakan sweater berwarna abu-abu itu duduk diatas rumput, lebih tepatnya ditepi sungai terkenal di korea. Ia melipat kakinya, menyilangkan kedua tangannya dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan.
"Ayah, ibu. Aku merindukan kalian."
Tak terasa, bulir bening air mata terjatuh dari mata indahnya, ia masih terus menyembunyikan wajahnya diatas tumpukan tangannya. Sesekali ia memejamkan matanya dan mencoba menghirup udara segar agar tidak terlalu merasa sesak.
"Apa aku ini terlalu ceroboh?"
Matanya menatap rerumputan yang bergoyang karena hamparan angin. Ia mencabut satu rumput dan memainkannya ditangannya.
"Hei, kau sedang apa?"
Lelaki itu mendongak ke atas melihat siapa yang berdiri di sampingnya sekarang. Lalu ia kembali larut dalam pikirannya dan tak menjawab pertanyaan dari laki-laki yang tadi bertanya dengannya.
"Ck! Apa dia tuli?"
Gumamnya pelan agar tidak bisa di dengar oleh Beomgyu.
Merasa tidak ada jawaban, lelaki itu duduk disebelahnya dan tersenyum padanya.
"Namaku Yoon Jae Hyuk."
Laki-laki bernama Jaehyuk itu mengulurkan tangannya dan disambut oleh lawan bicaranya.
"Kim Beomgyu."
Hening diantara mereka. Tidak ada yang membuka suara satupun, mereka juga terlarut dalam pikirannya masing-masing.
"Kenapa dimalam yang dingin ini kau duduk disini? Dan kau sendirian?"
Jaehyuk sempat menoleh ke kanan dan kirinya seperti mencari orang saat bertanya. Beomgyu menjawab tanpa menoleh ke arah Jaehyuk, ia masih terus menatap kosong rumput yang bergoyang.
"Hanya ingin mencari udara segar, dan Ya. Aku sendirian."
Jaehyuk hanya mengangguk pertanda bahwa ia mengerti. Tak lama, Beomgyu menatap laki-laki yang ada disampingnya. Dahinya berkerut tanda ia seperti bingung.
"Dan kau juga sendirian?"
Jaehyuk mengangguk kecil, matanya masih menatap langit yang bertaburan banyak bintang di setiap sisinya.
"Kenapa kau juga kemari?"
"Hanya mecari udara segar."
Jaehyuk menoleh ke arah Beomgyu, ia sedikit tertawa. Begitupun Beomgyu yang ikut tertawa. Karena jawaban Jaehyuk sama persis dengan jawaban Beomgyu saat ia bertanya.
"Kau ini,"
Mereka berdua tertawa layaknya teman yang sudah saling mengenal lama. Setelah tawa mereka reda, Jaehyuk kembali melontarkan pertanyaan pada Beomgyu.
"Apa rumahmu dekat sini?"
Beomgyu menggeleng, "Aku naik bis kesini."
Jaehyuk sedikit terkejut. Bahkan matanya sedikit membulat.
"Yak kau! Pasti rumahmu jauh, kenapa malam-malam begini masih disini hah?"
Beomgyu terkekeh, seketika sikap Jaehyuk yang sedang marah seperti ini mengingatkan ia pada seseorang yang selalu memarahinya jika ia pulang terlambat. Senyumnya memudar ketika ia mengingat nama dan wajah itu diotaknya.
"Jaehyuk."
Panggil Beomgyu membuat pemilik nama menoleh ke arahnya. "Iya?"
Beomgyu menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum berbicara, sementara Jaehyuk hanya diam menunggu Beomgyu kembali berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua belas "12" | BTS X TXT✔
FanfictionFOLLOW SEBELUM BACA ❤ [ON GOING] Apa jadinya kalau Bangtan Boys dan TXT semua adalah saudara kandung? Di cerita kali ini dalam satu keluarga ada Dua Belas anak laki laki yang masing-masing jarak usianya tidak jauh. Gimana jadinya dalam satu rumah a...