Pulang 🌞

1.2K 109 19
                                    

"Yeonjun! Yoongi! Boneka RJ' ku jangan kalian lupakan!"

Dua laki-laki berwajah datar itu hanya menghela nafasnya dan berdecak sebal karena pesta piyama semalam menjadikan mereka seperti babu hari ini.

Karena setelah pagi mejelang, dua manusia ini sangat susah untuk di bangunkan. Mereka bangun paling lambat, jadilah mereka berdua yang menyiapkan semua koper milik 12 saudara Kim.

Akhirnya Yoongi mengambil boneka alpaca berwarna putih itu dan meletakkannya di dalam koper milik Seokjin.

Oh iya.
Mengenai Kai, anak laki-laki itu semalam berteriak ketakutan dan sukses membuat Seokjin, Namjoon dan Jimin terbangun lalu menanyakan pada Kau dan menenangkannya. Lain dengan sisanya yang tidak mendengar sama sekali teriakan si bungsu.

Bahkan sepertinya jika ada tsunami mereka juga tidak akan tau karena terlalu terlelap dalam dunia mimpi.

"Yoongi hyung, tolong masukan Ryan ke dalam koperku."

Si pucat Yoongi menerima boneka berwarna orange itu dari Beomgyu dan ia masukkan ke dalam koper warna merah milik Beomgyu.

"Yeonjun, Sepatuku jangan kau lupakan." Ucap Taehyung sambil berjalan melewati Yeonjun yang duduk di lantai sambil mengemasi semua barang-barangnya.

"Ne, hyung.."
(Ne : Ya)

"Hei, Topiku juga." Tambah Jimin yang duduk di sofa sambil melipat kakinya dan memainkan ponselnya.

Yeonjun mengangguk,

"Bagaimana dengan oleh-oleh yang aku beli hyung? Sudah kau letakkan di dalam koperku kan?" Tambah lagi Taehyun yang berdiri di hadapan Yeonjun.

"Iya, sudah."

Yeonjun hanya bisa menurut saat para kakak dan adiknya menyuruhnya untuk meletakkan ini dan itu. Mengingatkan barang-barang pribadi mereka yang harus dibawa kembali ke rumah.

Setelah semuanya selesai, Yeonjun dan Yoongi harus kuat untuk mengangkat, menyeret dan membawa semua koper ini ke mobil.

Suara dentuman koper milik Namjoon yang di letakkan oleh Yoongi di bagasi mobilnya terdengar. Laki-laki itu berkeringat karena harus mengangkut koper sebanyak itu dan harus mondar-mandir kamar vila dan parkiran untuk membawa kopernya.

"Ini yang terakhir. Milik Hoseok hyung. Aku letakkan disini saja ya? Mobil sebelah tidak muat lagi bagasinya."

Ucap Yeonjun sambil meletakkan koper milik Hoseok di dekat kaki Yoongi. Laki-laki pucat itu menghela nafas kasarnya.

"Baiklah, kau pergilah. Tadi Namjoon memanggilmu. Ini biar aku yang menata semuanya."

Yeonjun mengangguk, ia lantas pergi dari sana dan segera menemui Namjoon. Sementara Yoongi baru saja akan mengangkut koper biru milik Hoseok ke dalam bagasi tapi tiba-tiba Soobin memanggilnya.

Akhirnya Yoongi meletakkan kembali kopernya di bawah, lebih tepatnya ia meletakkan kopernya di atas pasir putih itu lagi dan menghampiri Soobin juga Beomgyu yang sepertinya baru saja selesai memotret beberapa gambar pemandangan di pantai ini.

"Ada apa?" Soobin tersenyum pada Yoongi dan mengulurkan kamera yang ia bawa dari rumah. Yoongi mengerutkan dahinya.

"Tolong ambil gambar kami berdua."

Oke,
Hari ini Yoongi tidak hanya menjadi babu untuk menyiapkan dan membawa barang-barang semua adik dan kakaknya. Tapi ia juga menjadi orang yang selalu di suruh untuk ini dan itu.

Tenang Yoongi.
Hanya satu sehari.
Tidak besok,
Hanya hari ini.

Yoongi menghela nafasnya, ia memang tidak suka jika ada seseorang yang memerintahnya hanya untuk hal yang tidak penting.

Dua belas "12" | BTS X TXT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang