Eleven

11 8 0
                                    

Fiia langsung menoleh ke arah Elma dan detik itu juga mereka saling bertatapann "Bagaimanapun juga keputusan tetap keputusan dan tidak bisa di ganggu gugat" Ujar Kak Kiani menegaskan.

Elma memasang air muka tidak suka terhadap Fiia begitu juga saat berkumpul satu divisi, setelah berkenalan satu sama lain Kak Exal meminta untuk menulis nomor WhatsApp masing-masing di kertas, sejauh ini divisi ilustrasi anaknya diam saat sesi perkenalan tapi entahlah apa mereka benar-benar pendiam.

Pertemuan hari ini berakhir tepat pukul 16:00 dan kini Gaby dan Fiia sedang berada di perjalanan pulang "Gab..emang gue salah apa sih sampai si Elma kelihatannya benci banget sama gue..dan ditambah lagi gue satu divisi sama Raka manusia super gajelas itu.." Dari nada bicara Fiia terlihat dia sangat kecewa.

"Lo kok jadi ga semangat gitu sih..ayo dong semangat..jangan ngerasa jadi manusia paling menderita di dunia gitu.." Gaby menimpali "Abis gimana lagi Gab.." Ujar Fiia "Eh..lo tu harusnya bersyukur dong udah masuk Journalist Club, mereka tuh udah ngasih kepercayaan ke lo kalau lo tuh bisa jadi anggota Journalist Club yang baik masa hanya karena Elma sama si Raka elu jadi patah semangat..gaboleh gitu dong.." Jawab Gaby.

Sejenak Fiia merenungkan perkataan Gaby barusan, memang benar ia sudah di beri kepercayaan dan tanggung jawab yang besar untuk menjadi anggota Journalist Club ia tidak boleh patah semangat hanya karena ada orang yang tidak menyukainya ataupun ada orang yang menurutnya sangat gajelas seperti Raka, pasti ke depannya situasi tidak akan berjalan seperti ini suatu saat orang seperti Raka dan Elma akan berubah.

"Udah nyampe nih Fii.." Gaby mengagetkan Fiia "Eh..udah sampe ya..ga sadar gue..abis di jalan tadi bengong hihi.." Ujar Fiia "Yaudah gue balik dulu ya.." Gaby berpamitan "Bentar dulu Gab.." Ujar Fiia saat Gaby akan men-stater motornya "Kenapa Fii??" Tanya Gaby keheranan.

"Makasih ya..lo udah ngingetin gue tadi.." Ujar Fiia, sesaat Gaby mengulum senyuman "Gue tahu lo berbakat gue percaya lo bisa jadi yang terbaik untuk divisi lo..jadi lo harus tetep semangatt" Jawab Gaby seraya mencubit pipi Fiia "Aaaaarghh!! Sakit tau Gab.." Fiia menjerit kesakitan, Gaby terkekeh melihat ekspresi sahabatnya.

"Yaudah gue balik..dah sore nih nanti Princess Aurora yang syantik ini dicariin mami sama papi.." Ujar Gaby "Kepedean luuu.." Ledek Fiia "Biasa kalii..wkwk gue balik dulu yaa daah!!" Motor Gaby melesat meninggalkan halaman depan rumah Fiia.

Fiia pun berbalik dan segera masuk menuju rumah Fiia melewati Bang Dava yang sesang mencabuti rumput di halaman depan, Fiia pun menjadikan kesempatan ini untuk meledek Bang Dava abis-abisan.

"Bang Davaa.." Sapa Fiia, tak ada respon dari Bang Dava ia tetap fokus mencabuti rumput "Rajin-nya Abang akuu..lagi ngapain  bangg??" Bang Dava merasa ketenangannya terusik "Lo punya mata kenapa nggak lo pake?" Ketus Bang Dava "Ashhiiaapp..,ututu taciannya Abang aku cabutin rumput.." Fiia masih belum menyerah "Udah deh lu buruan masuk sono!!" Bang Dava mulai geram "Ashhiiapp laksyanakan..." Ujar Fiia dengan gaya yang di alay-alaykan.

Dan hal itu membuat Bang Dava semakin geram "Udah buruan masukk sono ngapa sih!" "GAMAO..!!" Ujar Fiia "Lama-lama gue semprot aer lu..kebetulan lo belum mandi kan?" Ujar Bang Dava "Siram aja kalo bisa.." Emosi Bang Dava sudah mencapai ubun-ubun ia pun segera menarik selang dan menyalakan keran air.

Fiia yang masih keasyikan tertawa tidak sadar bahwa Bang Dava sudah siap siaga dan akhirnya SRAAAAAT!! Seragam Fiia setengah basah.

"Whattt.." Fiia membulatkan mulutnya melihat setengah badannya basah Bang Dava langsung menertawakannya dengan penuh kebanggaan "Sukurinn luu..hahahaha",Fiia yang tak terima langsung merebut selang dan menyemprotkannya ke Bang Dava Srooooooottt!! "Siip..skor kita sama 1-1" Ujar Fiia dengan penuh kemenangan, Bang Dava pun merebut selang dari Fiia tapi Fiia menahannya dan terjadilah acara saling merebut selang dan aksi ini sukses membuat halaman depan berceceran air dan Jemuran baju milik pelanggan yang sudah kering jadi korbannya juga.

Bu Sarah yang melihat jemurannya basah langsung marah besar.

"FIAAAAAAAAA!!!!,DAVAAAAAAAA!!!!"









Hauuuuu 😂😂🤣 semoga kalian suka yaa sama chapt ini dan ikutan ngakak😂😍😘.

Jangan lupa tinggalkan kesan kalian berupa Vote,Comment, dan Share ke temen-temen kaliannn!!!😊😊

Dan mohon maaf jika ada yang typo"😁😁
Buat kalian yang mau kasih kritik dan saran boleh bangett coret" di comment☺☺

And buat pembaca setia kalian is the best best best❤💛🧡🧡🧡saranghaee.
Thanks for reading my story🌺❤❤

I luv yuu readerss😋❤

From Ordinary Become ExtraordinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang