Thirteen

23 5 0
                                    

Fiia membalas sebaris pesan tersebut yang ternyata dari Elma, dia pasti mendapatkan nomor Fiia dari Grup Divisi Ilustrasi.

Setelah membaca pesan dari Elma, Fiia langsung terduduk lemas di kursi meja belajarnya, Fiia memikirkan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di lorong di samping kelas 12 IPS 1.

Fiia meletakkan kepalanya disamping ponsel dan tiba-tiba satu pesan lagi masuk

Klining!

Fiia masih malas memhuka ponselnya kepala Fiia yang sebelumnya menghadap ponsel kini berpaling.

Dan dia merasa rasa kantuk menghampirinya ia pun lalu tertidur.

☆☆☆

Di dapur Bang Dava sedang membantu Bu Sarah menyiapkan makan malam "Dava kamu bantu Ibu goreng ikan ya.." Ujar Bu Sarah "Goreng ikan tuh susah bukk..males dehh kalau minyaknya nyiprat-nyiprat.." Keluh Bang Dava "Kamu sih masukkinnya kaya lemparin bola basket ke ring ya jelas nyiprat.." Tukas Bu Sarah.

Bang Dava yang kehabisan kata-kata pun akhirnya menuruti permintaan Bu Sarah "Tuh Ikannya udah ibuk bumbuin tinggal goreng.." Ujar Bu Sarah sambil menunjuk meja makan.

Bang Dava mengambil ikan tersebut lalu menggorengnya,masakan makan malam kali ini Ikan Goreng dan Sayur Asem, "Ibuk bilang juga apa kalau masukin ikannya pelan-pelan ya ngga akan nyiprat.." Bang Dava pun hanya mengangguk-angguk.

Setelah makanan sudah matang Bang Dava menghidangkannya di meja makan sementara Bu Sarah mencuci piring "Dava.." "Iya buk??.." "Fiia suruh turun sekarang.." "Oke deh bukk.." Bang Dava pun naik menuju ke kamar Fiia.

Sesampainya di depan kamar Fiia, tanpa salam tanpa permisi Bang Dava masuk ke kamar Fiia dan mendapati adiknya tertidur di meja belajar.

Bang Dava memperhatikan Fiia tidurnya pulas sekali sesaat kemudian ponsel Fiia berdering

Aiyaiyai nanananana aiyaiyai nananananana

Bang Dava langsung mundur satu langkah air mukanya menunjukkan ekspresi kaget dan tak sengaja Bang Dava melihat ponsel Fiia, di sana tertera nomor tak dikenal, Jiwa Satpam Dava langsung waspada dan menduga-duga itu nomor siapa.

Karena demi keselamatan adiknya yang tercinta itu Dava langsung mengangkat telepon tersebut.

"Halo fii..."

Terdengar suara laki-laki di seberang sana.

Bang Dava langsung curiga, "jangan-jangan ini orang mau jahatin adek gue nih.."

"Ekhmm..ini siapa ya??"

Jawab Bang Dava dengan suara yang di besar-besarkan mirip bapak-bapak.

Orang di seberang sana pun keheranan jangan-jangan ini ayahnya Fiia, tapi dia tetap mencoba tenang.

"Oh ini saya pak temennya Fiia"

Balas orang di seberang sana.

"Ada Urusan apa kamu sama Fiia??"

Bang Dava mulai menginterogasi dan orang di seberang mulai gerogi.

"Engg..engg..i  i inii s s ssayaa mmm ma a au"

"Mau apa kamu sama anak saya???!!"

Bang Dava mulai nge-gas suaranya yang lumayan keras membangunkan Fiia.
Fiia heran kenapa Abangnya ada di kamarnya dan memegang ponselnya.

"Abang Telfon sama siapa sih??"











"Oh shiny boy kyupiteu hwasari"🎶🎶
Wkwk sorry sorry kebawa suasana karena waktu nulis ini di temenin lagu Cupid OST nya City Hunter yang pecinta drakor pasti tau nihh😂🤣.

Okeey temen-temen makasiih banyakk buat kalian semuaa yang udah baca dari awal sampai chapt ini😍.

Makasiih buat yang selalu Vote,Comment, dan Share😊😊.

Pokoknya kalian thebesstttt 😍🤩.

Saraghaeee💛💛

Iluvyu readers🤩😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Ordinary Become ExtraordinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang