01

291 38 27
                                    

Jangan lupa vote dan komennya♥

Terima kasih.

- Happy reading -

Jantungnya berdegup kencang,saat dirinya sudah berada didepan sebuah sekolahan, mungkin bisa disebut sekolah barunya. hari ini hari pertamanya bersekolah disana Melody nofa anindya tentu saja sangat gugup.

ia mengadahkan pandangan ke atas melihat gerbang kokoh yang bertuliskan sma 101 teruna bangsa yang terpampang dihadapannya. Melody memegang erat kedua tali tas ranselnya lalu mulai memasuki lingkungan bagian dalam sekolahan.

Kring!

Bel pertanda masuk mulai terdengar semua langsung bergegas masuk ke kelasnya masing masing. tak terkecuali Melody yang saat ini tengah mengekor mengikuti guru yang akan menunjukan dimana letak kelas yang akan ditempatinya.
langkah Melody terhenti didepan sebuah ruang kelas XI IPA 2. melody melangkah masuk disambut oleh decak kagum dan sorak para murid di kelas XI IPA 2. namun saat diminta perkenalan didepan kelas Melody mulai memperkenalkan dirinya dengan intonasi suara yang cukup kecil dan tak terdengar jelas bahkan terlihat beberapa murid saling bertengok kanan kiri karna bingung belum lagi pandangan Melody yang terus menatap ke arah bawah karena tak percaya diri, ia benci menjadi pusat perhatian karna setiap kali dirinya berada di situasi itu ia selalu merasa takut dan sangat gugup bahkan saat ini ia bisa merasakan telapak tangannya sangat dingin.

Clek

Tiba tiba knop pintu terbuka dan menampilkan sosok cowok jangkung dengan penampilannya yang urakan. seisi kelas beralih menatap cowok itu, dia adalah Nathaniel Aidan atau biasa dipanggil Nathan cowok yang sering disebut sebut sebagai berandalan di sekolah dan juga salah satu murid yang paling sering datang terlambat.

"Nathan mau sampe kapan kamu dateng terlambat kayak gini?" tegur Sehun

"macet pak"jawab Nathan santai dengan posisi kedua tangannya yang di masukan ke dalam saku celana. tak lama pandangan Nathan mulai teralih oleh Melody yang masih berdiri didepan.

"wah siapa nih pak bening amat"tanya Nathan sambil memandangi Melody.

"Nathan jangan bertingkah kamu cepet masukan baju kamu sebelum saya yang masukan, setelah itu baru kamu boleh duduk dan Melody kamu juga silahkan duduk dibangku yang masih kosong ya"

Setelah sesi perkenalan selesai Melody diperbolehkan duduk di tempat duduk kosong yang berada di pojok belakang.
Saat jam istirahat tiba beberapa murid memilih keluar kelas dan beberapa lainnya tengah sibuk sendiri memainkan ponsel termasuk Melody.

"hai kenalin nama gue Liyana panggil aja gue Ana" tegur seorang perempuan disebelahnya seraya menjulurkan tangannya dan tersenyum ramah, tentu saja melody langsung menggapai juluran tangan Ana.

"Melody"

"oh ya btw lo gak kekantin?"

"lagi gak laper nanti aja istirahat berikut nya "

"gue mau keluar nih lo mau ikut gak? nongrong aja sih sama teman temen gue, siapa tau lo juga bisa deket sama mereka"

"emm..lain kali aja deh"

"ya udah kalo gitu gue pergi dulu ya"

Melody membalasnya hanya dengan senyuman sekilas. kelas tampak sepi mungkin jika dihitung jari kurang dari sepuluh orang. asing, itulah yang dirasakannya saat ini, bahkan Melody sangat canggung untuk mendekati teman sekelasnya walau hanya sekedar bertegur sapa atau berbicara. Melody tidak nyaman dan merasa bosan untuk memainkan ponselnya ia memutuskan keluar kelas seorang diri untuk berkeliling lingkungan sekolah.

•••

Nathan mulai melangkahkan kakinya ke arah halaman belakang sekolah yang jarang dilewati orang dan sepi, untuk apa lagi kalau bukan untuknya merokok bersama teman teman tongkrongannya.
Sesampainya Nathan di halaman belakang ia melihat Aldian,Gibran dan Arka sobat karibnya yang juga sedang menyesap rokok.

"gue pinjem korek dong" tegur Nathan pada mereka bertiga.

"lo mau nyebat aja gak modal Nat katanya anak sultan"sindir Arka.

"bacot aja lo!"

Arka langsung melemparkan koreknya pada Nathan. Begitu mendapat apa yang dicari ia langsung mematik koreknya dan menghisap rokok diselipan jarinya.

"eh nat gue denger kelas lo ada murid pindahan cewek, gimana cantik gak?" tanya Gibran penasaran

"lumayan"

"terus lo gak ada niatan buat ngegebet itu cewek"

"Nanti aja lah gue masih belum puas main sama nara"

"Kalo lo udah puas bolehlah Nara buat gue" ucap Gibran diiringi senyum piciknya.

"gampang ambil ambil aja" ujar Nathan.

"dih tobat lorang mainin cewek mulu, kena karma entar" celetuk aldian.

"bodo dari pada lo jadi jomblo ngenes"

"heh enak aja gue bukan jomblo gue emang gak mau pacaran entar gue taarufan aja" ucap aldian seraya menyengir menatap teman temannya.

"halah taik bentukan kayak lo mau taarufan kayak ada yang mau aja sama lo"

"kurang ajar lo-"

Prang!

Sedang asyik asyiknya ngobrol tiba tiba mereka dikagetkan dengan suara benda jatuh, lalu pandangan mereka semua sontak menengok kearah belakang pada seorang cewek yang berada tepat dibelakang mereka. terlihat cewek itu sedang memegang ponsel dan mengarahkannya kepada mereka berempat.

Cewek itu sadar kalau situasinya sekarang tidak baik ia membalikan tubuhnya berniat pergi tetapi dengan sigap Nathan telah berada didepannya dan menarik lengan cewek itu kasar hingga memojokannya ketembok. Ia dengan gesit merebut ponsel digenggaman cewek didepannya.

Nathan tersenyum miring saat ia melihat video dirinya dan teman temannya sedang merokok terpampang jelas dilayar ponsel itu. Nathan melihat sekilas name tag yang terpasang dibaju si cewek.

"Melody"Gumam Nathan cewek itu langsung mendongak menatapnya.
"lo itu anak baru, lo salah kalo mau cari gara gara sama gue asal lo tau rekaman lo ini gak akan bisa buat gue dikeluarin dari sini Melody, jadi jangan banyak tingkah" desis Nathan dengan nada dinginnya dan jangan lupakan sorot mata tajam yang mengarah pada cewek bersurai coklat gelap didepannya itu.

-TBC-

 FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang