07

1.4K 81 3
                                    

Masih Flashback - JK POV

Semua sudah kusiapkan, jiwa dan raga untuk bertemu pria yang bernama Kim Taehyung. Semoga dia bisa membantuku.

Elizabeth Corp, namanya memang masih utuh tapi isinya sudah berbeda. Terakhir menginjakkan kaki disini, sekitar hmmm.... Sangat lama. Sampai aku lupa kapan kemari.

"Permisi..." Untung saja yang berjaga di balik meja resepsionis berbeda. Takut-takut kalau dia yang berjaga tempo hari, aku bisa langsung diusirnya.

"Ya nona. Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku ingin bertemu dengan Tuan Kim Taehyung"

"Maaf, apa sebelumnya anda sudah membuat janji dengan beliau?"

"Belum, tapi ini mendesak. Ada yang ingin kusampaikan padanya. Sangat penting, mengenai..... keluarganya. Ponselnya tak bisa dihubungi. Apa dia mengganti nomor?" Spontan saja mulutku berbohong agar tak diusir paksa.

"Anda bisa mengatakan pada saya. Nanti saya akan sampaikan ke Tuan Kim Taehyung"

"Ini sangat pribadi. Bagaimana bisa aku mengatakan ke sembarang orang. Kalau aku tidak bisa bertemu ya sudah, jangan salahkan aku kalau dia ketinggalan info dan menyesal" Ancamku halus.

"Ah.. Ba-baiklah. Tapi saat ini beliau tidak bisa dihubungi karena sedang perjalanan menuju Korea"

Apa? Ke Korea??

"Korea?"

"Iya nona. Anda siapanya..."

"Dimana saya bisa bertemu dengannya?"

"An-anda bisa bertemu di Kantor Kim's Diamond Corp, Seoul. Maaf, saya harus tahu nama...."

"Baiklah, terima kasih atas infonya"

Memang info yang kudapat tidaklah banyak, tapi aku yakin ini awal untuk semua pertanyaanku.

Tunggu, berarti aku harus ke Korea sekarang juga. Kalau tak cepat, bisa-bisa pria itu pergi lagi.

Urusan disini ku batalkan semua dan ditunda sementara waktu. Tak ada pesta ulang tahun, tak ada kelas kuliah dan tak ada waktu untuk bertemu dengan Jimin.

Dalam sekejap, handphone ku ramai akan panggilan masuk dan pesan singkat.

> 'Kenapa pestanya di batalkan?'

> 'Jadi, kapan pesta ulang tahun mu diadakan Jung?'

> 'Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba seperti ini'

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang sama.

Segera kukemas pakaian secukupnya ke dalam koper. Tak lupa berpamitan dengan Kakek dan Nenek, alasanku ingin berlibur disana.

"Paman Lucas, tolong antarkan aku ke Bandara sekarang juga" Cukup Paman Lucas saja yang mengantar, tak perlu Kakek dan Nenek ikut. Biarpun mereka merengek minta menemaniku menuju Bandara.

"Baik nona"

Mobil BMW yang kunaiki sudah melaju menembus padatnya hiruk pikuk kota London sore hari.

"Paman, berhenti. Sepertinya itu mobil di Jimin"

Plat mobil sedan Mercedes Benz berwarna putih sudah kuhafal diluar kepala. Benar, itu mobil Park Jimin yang terparkir di depan Caffe Louise.

Yang ku tahu, dia masih di Paris. Tak bisa pulang ke London walaupun hari ini aku berulang tahun. Dia hanya mengucapkan selamat ulang tahun lewat pesan singkat tadi pagi.

Sedang apa dia disana?

Tak perlu ku buka pintu Caffe, aku sudah melihat Park Jimin dibalik dinding kaca tembus pandang.

Wah, tak kusangka pria yang kupercayai satu persatu menunjukkan belangnya. Jeon Sehun dan Park Jimin sama brengseknya!

Dia menyadari keberadaanku yang mematung di luar Caffe seperti orang bodoh. Belum sempat dia menghampiriku, lebih baik aku tak perlu bertemu lagi dengannya.

"Paman, cepat pergi ke Bandara" Perintahku menahan tangis.

"Baik Nona"

...

Kira-kira sudah 12 jam lamanya aku mengapung di udara. Perjalanan dari London ke Korea Selatan menguras tenaga.

Kunyalakan ponsel yang sedari tadi kumatikan.

Ting.. Ting.. Ting.. Ting..

Apa ini, pesan dari Jimin berhasil membombardir tak henti dan puluhan panggilan tak terjawab di ponselku yang baru saja siuman. Tapi aku tak peduli.

Sekarang, tujuan pertama ke rumah Kakek dan nenek di Busan. Di Korea aku tak punya siapa-siapa hanya mereka.

Semoga tak salah jalan.

...

Tok... Tok... Tok...

Kuketuk pintu rumah yang masih bangunan lama, sangat sederhana dan tradisional.

15 menit tak ada respon apapun. Seingatku siang-siang seperti ini Kakek dan nenek hanya di rumah. Mereka tak pergi ke Kebun ataupun Restoran miliknya.

Ceklek...

"Akhirnya.... Kenapa lama sekali?"

Beberapa detik tubuhku kaku dan darah yang mulai mengalir panas. Melihat dengan mata kepalaku sendiri, seseorang yang saat ini kucari-cari ada di dahapanku.

"Jeon Jungkook?"

TBC.

Lanjut tidak ya................
🙄🙄🙄

Don't Love Me (TAEKOOK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang