Jeon Jungkook memutuskan untuk tidak berangkat bekerja hari ini. Ia merasa tak enak badan, efek begadang tak bisa tidur semalaman. Sampai sekarang ia belum memejamkan matanya sejenak. Kalau dilihat-lihat, saat ini Jungkook seperti mayat hidup. Wajah yang pucat dan tubuh kecilnya tak bertenaga.
Makanan di atas meja yang dibawakan bibi Kang sedari pagi tak tersentuh sedikitpun. Otaknya terus memikirkan peristiwa kemarin, membuat tak selera makan.
Tok... Tok... Tok...
Jungkook yang masih terbaring pasif, kini mulai terusik adanya ketukan pintu.
'Ini pasti Yoongi Eonni, sudah kubilang tak usah kemari. Keras kepala sekali dia' Batin Jungkook.
Semua atasan tempat Jungkook bekerja sudah ia hubungi lebih dulu untuk meminta izin cuti sehari. Dan meminta untuk tak menjenguknya. Tapi tadi pagi bibi Kang mengacuhkan pesan Jungkook, beliau tetap datang dan membawakan begitu banyak makanan. Dan sekarang pasti giliran Yoongi datang.
Tok... Tok... Tok...
"Tunggu sebentar" Teriak Jungkook sekuat tenaga.
Jungkook membuka pintu "Eonni, sudah kubilang.... Kau?"
Sungguh Jungkook tak percaya siapa yang ia lihat dibalik pintu apartemen kecilnya.
"Aku kemari karena khawatir padamu. Kata bibi penjual kedai, kau tak masuk kerja karena sakit"
"Mau apa kau? Pergilah, aku tak ingin melihatmu"
"Jungkook, kumohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua"
"Ya Tuhan! Park Jimin! Berhenti menggangguku!" Nada Jungkook meninggi.
Brug!
Jungkook hilang kesadaran dan tubuhnya tersungkur tepat dipelukan Park Jimin.
"Jungkook! Hei.. Jeon Jungkook. Jangan bercanda. Bangunlah"
Park Jimin merasakan panas dilengan Jungkook "Tubuhnya panas sekali"
Tak perlu pikir panjang, Jimin segera menggendong Jungkook ke dalam mobilnya. Membawa Jungkook ke rumah sakit terdekat.
Dokter dan para perawat bergegas menangangi Jungkook yang tergeletak lemas di ruang UGD. Jimin gelisah bukan main, ia terus menerus mondar mandir di depan pintu UGD.
30 menit sudah, akhirnya sang Dokter keluar dengan kabar kurang mengenakan. Beliau menyampaikan kalau Jeon Jungkook terkena typhus dan lambungnya ada masalah. Dia harus dirawat untuk beberapa hari sampai kondisinya pulih total.
Jimin terkejut mendengar apa yang dokter sampaikan. Yang ia tahu, dulu Jungkook sangat menjaga pola makan dan pola hidupnya. Jarang sekali ia sakit ataupun mengeluh.
Setelah Jimin menyelesaikan administrasi, ia dengan setia menemani Jungkook yang sudah dipindah ke ruang rawat inap.
'Jeon Jungkook. Maafkan aku'
💠💠💠💠💠
Keesokan harinya, Jungkook membuka mata yang agak bengkak. Bagaimana tidak bengkak, sesampainya tiba di rumah sakit, ia tertidur pulas sampai siang. Pasti ini untuk mengganti hari kemarin yang tak bisa tidur semalaman.
"Engh...." Jungkook menggerakkan tubuhnya yang sedikit kaku.
'Sepertinya ini bukan kamarku, dimana?'
"Syukurlah, akhirnya kau sadar juga" Min Yoongi mengusap lembut kening Jungkook.
"Yoongi Eonni? Kenapa....?"
"Tak usah khawatir, sekarang kau ada di rumah sakit. Aku datang kesini berkat orang yang bernama Park Jimin"
"Dimana dia?"
"Sudah kusuruh pulang. Sepertinya dia menjagamu sepanjang hari, penampilannya seperti kanebo kering. Mengerikan"
Jungkook merasa lega karena ada Yoongi disisinya. Tapi, ia juga merasa tak enak hati, bahkan merasa berhutang budi karena merepotkan Jimin.
Yoongi sangat telaten merawat Jungkook yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri. Benar-benar menyayanginya setulus hati.
💠💠💠💠💠
Sudah beberapa hari ini kondisi Jungkook membaik. Ditemani Park Jimin, Min Yoongi dan Bibi Kang yang bergantian menjaganya. Menurutnya ini sudah lebih dari cukup.
Jungkook yang masih enggan akan kehadiran Jimin, terpaksa menerima usulan Yoongi untuk menjaga 2 hari penuh karena dia dan bibi Kang sedang sibuk. Tak banyak kata diantara mereka. Jimin sangat sabar merawat mantan kekasihnya yang terus mengacuhkannya.
"Hm... Park Jimin-ssi, terima kasih sudah membawaku ke rumah sakit. Maaf merepotkanmu, setelah aku pulang, aku akan langsung mengganti semua biaya rumah sakit" Jungkook mencoba membuka obrolan.
"Kau tak perlu mengganti apapun. Yang terpenting sekarang kau sehat, hanya itu mauku" Jimin yang tadinya duduk di sofa kini mendekati Jungkook, mengusap lembut surai panjang kecoklatan yang ia rindukan.
"Ah, maaf. Aku ingin tidur" Jungkook tak suka adegan macam ini. Ia menepis halus agar Jimin berhenti.
💠💠💠💠💠
Sudah 1 minggu Jungkook berada di rumah sakit. Akhirnya hari ini ia diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
Dengan perdebatan sengit siapa yang akan mengantar Jungkook pulang antara Min Yoongi dan Park Jimin. Jelas saja Jungkook memilih sahabat setianya.
Sampailah mereka di apartemen berukuran kecil milik Jungkook.
Yoongi membantu merapikan pakaian yang Jungkook bawa dari rumah sakit."Kook, kau ingat ini bulan apa?"
"September. Kenapa Eonni?"
"Kau tak ingin mengunjungi ibumu?"
"Tahun ini aku tidak bisa terbang ke London, tabunganku akan kupakai untuk mengganti uang Park Jimin. Kalau tahun ini aku tidak bisa kesana, sepertinya ibu tak masalah"
'Sebenarnya bukan ini yang ingin aku tanyakan. Bagaimana aku harus memberi tahu pada Jungkook?'
Min Yoongi terdiam."Eonni... Eonni... Dengar yang aku katakan tidak?" Protes Jungkook.
"A-aahh iya. Aku dengar"
"Kenapa Eonni melamun? Ada apa?"
"Hmmm... Kook. Apa kau tahu kalau ayahmu sudah bebas dari penjara?" Yoongi takut-takut menyampaikan kabar yang pasti dibenci Jungkook.
Sekarang Jungkook yang terdiam setelah mendengar perkataan Yoongi.
"Aku tak ingin mendengar apapun dari si brengsek itu"
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Love Me (TAEKOOK GS)
RomanceIni caraku untuk balas dendam dengan membuatmu jatuh hati padaku - JJK