09

1.5K 77 7
                                    

Uhk... Uhk... Uhk...

Giliran cegukan Jungkook yang menjadi pusat perhatian.

Kim Taehyung menatap gadis tepat di depannya dengan sangat teliti.

"Kau tak asing. Apakah kita pernah bertemu?"
Kim Taehyung berdiri dari sofa dan menghampiri Jungkook. Memastikan, apakah benar pernah bertemu gadis ini.

'Apa? Kenapa tiba-tiba saja dia bertanya seperti itu? Jangan-jangan dia....'

"Uhk... Maaf Eonni. Maaf Tuan Kim. Uhk... Saya cegukan seperti ini karena....
'Aduh! Karena apa ya? Come on Jungkook, berfikirlah! Jangan sampai dia mengenaliku lebih dulu'
Uhk... Karena terpesona dengan ketampanan anda Tuan. Uhk... "

Seketika ruangan vvip jadi ramai karena pernyataan Jungkook yang tiba-tiba.
Semua heran, tak biasanya gadis mungil ini bertindak konyol.

Langkah Taehyung terhenti. Tak jadi mendekat.
Dan memutuskan untuk duduk kembali.
'Dasar aneh'

"Waahh.. Akhirnya kau mengakui juga, kalau tamu vvip kita memang tampan"
Goda Yoongi.

'Aiishh! Pernyataan menjijikan. Aku cegukan karena terkejut bajingan sepertimu ada disini. Tapi tak apa, ini semua agar Eonni dan si Brengsek tak curiga. Bisa-bisa rencanaku gagal'

"Ayo lanjut bekerja semuanya. Layani tamu kita dengan baik"
Perintah Yoongi.

"Oke!"
Kompak para staff, terkecuali Jungkook yang enggan bicara.

...

Setelah 3 jam lamanya melayani tamu 'spesial' yang menurut Jungkook sangat merepotkan, sekarang ia melanjutkan pekerjaan paruh waktu seperti biasa. Ke Caffe.

"Jung. Kau kenal pria bernama Park Jimin?"
Tanya Bambam, salah satu staff caffe yang dekat dengan Jungkook.

"Kenapa memangnya?"
Jungkook mengganti seragam caffe diruang ganti staff.

"Sudah 3 jam dia menunggumu. Melihatnya jadi kasihan"

"Dia hanya duduk??? Tak memesan apapun selama 2 jam??? Kenapa kau tak usir saja orang seperti itu"

"Dia hanya minum. Katanya, ia akan makan bersamamu"

"Omong kosong. Tak usah pedulikan. Tak penting. Ayo ke depan, banyak pelanggan yang datang hari ini"

Jungkook dengan gesit melayani para pelanggan dengan baik.
Sangat ramah dan murah senyum.
Tak heran banyak pelanggan pria yang terpesona akan attitude Jungkook.
Banyak juga yang meminta nomor hpnya.

Tapi, tak ada satupun pria yang direspon olehnya.

Kalau di gambarkan, Jungkook itu manis. Matanya yang bulat, lesung pipi dan gigi kelinci jadi ciri khas si gadis mungil.
Kulitnyapun putih bersih. Tingginya hanya 160cm, tubuhnya sangat langsing.

Orang-orang menilai penampilan Jungkook sangatlah sederhana. Sangat jauh dari kata modis.

"Jungkook, kau tak istirahat?"
Tanya Jimin tiba-tiba saat Jungkook membersihkan meja disampingnya.

"Aku sibuk"

Jimin masih duduk manis, menunggu Jungkook sampai caffe tutup.
Ia tak ingin mengganggu pekerjaannya.

'Kenapa jadi seperti ini? Aku tak tahu apapun tentangmu setelah kau pindah ke Korea. Kau menghilang tanpa kabar apapun yang bisa ku dengar. Kakek dan Nenekmu tak mau bercerita. Mereka malah menyuruhku bertanya langsung padamu. Ini membuatku gila Kook. Sebenarnya, apa yang terjadi?'

"Bam.. Aku pulang denganmu ya. Kita kan satu arah"
Jungkook dan Bambam menuju pintu keluar.

"Jungkook! Tunggu sebentar. Aku ingin bicara"
Jimin menahan tangan Jungkook.

"Maaf, hari ini aku lelah. Kau bisa pergi sekarang"

"Jungkook..."

"Kumohon Park Jimin! Berhenti menggangguku!!"
Tanpa sadar, air mata Jungkook menetes tanpa permisi.

"Maaf Tuan Park. Kau membuat temanku menangis. Tolong pergi sekarang, sebelum aku memanggil polisi"
Tegas Bambam.

Jiminpun pergi dengan perasaan perih, melihat gadis yang amat sangat ia cintai menangis karenanya. "Maaf"

.........

Si gadis mungil mendaratkan tubuhnya di atas kasur setelah membersihkan badan.

"Lelah sekali hari ini... Harus menghadapi dua pria brengsek sekaligus. Aarrrggghhh!! Lama-lama aku bisa gila sebelum semuanya beres.
Kalau Jimin terus menempel seperti ini, langkahku akan sulit....

...Bagaimana cara menyingkirkan Jimin untuk sementara waktu? Aku harus fokus pada pria bernama Kim Taehyung lebih dulu"
Monolog Jungkook.

'Kim Taehyung, target utamaku!'

..........

Pagi ini, seperti biasa Jungkook datang ke Kedai Bibi Kang.
Tapi, tak untuk bekerja.

"Pagi Bi"
Senyuman hambar Jungkook pamerkan pada sang empunya kedai.

"Kau tak perlu datang sepagi ini Kook"

"Aku ingin melihat Bibi lebih lama, apa tak boleh??"
Jungkook mendekati Bibi dan memeluknya.

"Hei, ini seperti salam perpisahan. Hentikan! Bibi tidak suka"

"Oke. Yasudah kulepas. Bibi tidak apa-apa kan, aku berhenti bekerja disini?"

"Tidak apa-apa Kook. Bibi tahu betul bagaimana kondisi mu. Sekarang kau tampak seperti lidi, kurus sekali. Bibi jadi khawatir"
Bibi Kang mengusap surai hitam pekat milik Jungkook.

"Bibi tenang saja, tak usah khawatir. Aku pasti akan jaga kesehatan. Bibi juga, jangan terlalu lelah ya"

"Iya... Kau harus sering mampir ke Kedai dan harus angkat setiap kali Bibi menghubungimu, kalau tidak, kau tau sendiri kan apa yang akan Bibi lakukan"
Ancaman yang tiap hari Bibi lontarkan.

"Hahahaa.... Iya iya. Aku tidak sesibuk itu. Yasudah, aku pamit ya Bi. Ada yang harus ku lakukan. Bye~"

Jungkook juga berpamitan pada Paman Kang dan para staff lainnya.
Mereka sangat menyayangkan berhentinya Jungkook di Kedai.



💜TBC💜

Don't Love Me (TAEKOOK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang