Ingin dipahami

17 3 0
                                    

Dan, kau harus bisa memahami bahwa kau tak bisa dipahami

Pandanganku tak lepas dari jendela kelas, melihat hujan yang tak henti-hentinya membasahi bumi bersama rintikan air yang terdengar selaras.

"Duh dingin banget deh". Ucap Dara sambil mengelus-elus tubuhnya.

"Iya nih, dingin-dingin gini enaknya makan bakso kantin, Dar. Yuk cus ke kantin!".

Ajak ku sambil menarik tangan Dara dan ia tak menolak.
Saat sedang berjalan di lorong-lorong kelas. Gavin berhasil mengejutkan aku dan Dara.

"Eh, hujan-hujan gini mau kemana cantik?". Ucapnya yang membuat langkah kami berhenti.

"Mau makan bakso kantin, sana-sana minggir mau lewat nih". Balas Dara dengan wajah kesal.
Gavin memang sering menggoda Dara dan membuatnya kesal.

"Yaelah jutek amat sih neng, eh gue ikut deh nemenin Fasya, ntar dia diganggu kakak kelas lagi". Ledek Gavin sambil tertawa.

"Yaudah kalau lo mau ikut bareng yuk". Ucap Fasya sambil melanjutkan perjalanannya.

Setelah memesan bakso dan menghabisinya. Kami memutuskan ke perpustakaan untuk duduk sejenak sembari membaca novel yang aku bawa dari rumah. Tetapi Gavin menolak untuk diajak ke perpustakaan karena manusia satu itu tidak suka membaca apalagi seumur hidupnya baru sekali menginjakkan kaki diperpustakaan.
Heran kan ya.

Aku dan Dara membuka pintu perpustakaan, dan mendapati ruang dengan suasana  hening dan siapa dia?
Aku melihat ke arah meja baca pojok kanan, disana ada Arka dan cewek yang tak ku kenal sedang membaca sambil sedikit berbincang.
Awalnya aku mencoba untuk tidak memperdulikannya, tetapi rasa ingin tahu ku tinggi dan mencoba menghampirinya.

"Dar, kita duduk disini aja, tapi bentar gue mau ketemu kak Arka dulu". Ucapku sambil meletakkan novel dan handphone diatas meja.

"Ngapain? ntar ribet Sya urusannya".
"Bentar doang". Ucapku santai.

Aku berjalan dan sampai di tempat kak Arka dan cewek itu berbincang. Aku menyapa dengan nada sopan tetapi sok akrab.

"Hai kak Arka, berdua aja nih".
Ucapku.
"Eh Fasya, iya ni bareng Karina tadi dia ngajak gue buat ngobrol bentar. Rin, kenalin ini Fasya, adek kelas 10".

Jawab Arka sambil melihat ke arah Karina yang heran melihatku.

"Oh jadi ini yang namanya Kak Karina? apa-apaan coba bisa ketemu berdua gini, malah udah mantan lagi sialan!". Desah Fasya dalam hati.

"Eh halo kak, Aku Fasya".
Aku mengulurkan tangan dan memasang senyum palsu.
Ia tak membalas jabatan tangan ku, dan aku memutuskan untuk menurunkan tanganku sambil sedikit menahan kesal. Ia hanya tersenyum tipis dan mengatakan namanya saja.

"Aku Karina". Dengan nada sedikit jutek. Lalu ia menanyakan kepada Kak Arka.

"Siapa ni Ka? kok sok akrab banget sama kamu". Liatnya sinis.
"Ini adek kelas, gue baru kenal, dan ternyata orang nya asik". Jawab Arka sambil mempersilahkan ku duduk untuk bergabung bersama mereka, dan aku menolak ajakan nya.

"Oh okedeh kak, aku mau ketempat Dara dulu ya". Jawabku menahan rasa kesal tapi tak berhenti memasang senyum palsu.
                          
                            *****

Sampainya di meja tadi, aku memutuskan untuk mengajak Dara ke kelas dan sudah muak melihat tingkah Arka dan Karina.
Disepanjang lorong-lorong kelas Dara hanya melihat ku heran.

"Lo kenapa Sya? kok kesel gitu kelihatannya". Tanya Dara setelah kami tiba di kelas.

"Gue tadi ngehampiri kak Arka bareng cewek, trus pas gue kenalan ternyata itu mantan nya si Karina itu loh". Ucapku kesal.

"Oh kak Karina, tapi menurut gue lo gausah dulu deh deket-deket sama Kak Arka. Gue rasa mereka memang udah putus, tapi masih sayang satu ssma lain. Gini Sya, bukan nya gue ngerusak bahagia lo ya".

Ucap Dara menjelaskan dan membuat aku sadar.

Aku memang tak punya hak melarangnya.
Tapi setidaknya bisa kah ia memahami ku? Waktu yang ia berikan padaku, apakah ia tak paham juga?  bahwa aku mengaguminya? atau ia hanya menganggap ku sebagai adik kelas yang lugu? beribu pertanyaan berhasil menghampiri pikiran ku.

Dan mencoba untuk terlihat tegar. Tidak boleh terlalu difikirkan. Yang terbaik saja untuk semuanya, Senyum bahagia masih bisa dipentaskan, masih banyak orang yang mampu membuat aku bahagia, tidak hanya Arka. Kata hatiku.

Gimana nih lanjutannya? Arka dekatin Fasya lagi atau ga ya ?
hehehe
Terimakasih sudah membaca 💙 jangan lupa votecomment yaa !!! 💙💙💙
See yaaa !!





Not LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang