SIDE 19

1.1K 119 15
                                    

Mereka diam. Lebih dari lima belas menit Jungkook, Miseul dan Yugyeom terjebak dalam diam. Mereka berkumpul di kamar Jungkook dengan Wonwoo yang mengawasinya dari balik pintu yang tertutup tanpa mereka ketahui. Khawatir keadaan buruk terjadi dan Wonwoo sudah berada di sana.

"Aku minta maaf Jungkook-ah." Ujar Yugyeom lebih dulu. Menatap Jungkook tanpa ada tatapan balik dari Jungkook.

"Maafkan aku." Lanjut Miseul.

Jungkook tersenyum miris. Bukan untuk menertawakan permintaan maaf mereka. Miris karena tidak ada kesalahan yang Yugyeom dan Miseul lakukan. Dan mereka minta maaf untuk sesuatu yang tidak perlu. Bukankah Jungkook lah yang harus pantas untuk meminta maaf setelah menganggu kehidupan mereka berdua karena kehadiran dirinya.

"Untuk apa? Kalian sama sekali tidak salah. Kenapa harus-"

"Untuk semua yang aku sembunyikan dari mu. Membuat keadaan memburuk dan menyakiti mu seperti kemarin." Jawab Yugyeom.

"Jungkook-ah, aku tidak berusaha menyembunyikannya. Tapi, tidak ada waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya." Lanjut Miseul.

"Tidak! Kalian tidak salah apapun. Aku yang harusnya meminta maaf. Masuk ke dalam kehidupan kalian. Dan mengacaukan segalanya. Aku yang bodoh tidak pernah menyadari situasi sekeliling ku dan membuat semua orang terluka hanya untuk kebahagiaan ku." Jungkook tersenyum.

Senyuman Jungkook menakutkan. Terlihat dengan jelas bagaimana Jungkook berusaha menahan air matanya. Senyuman yang tampak sedih dengan rautan kecewa. Sangat jelas, Yugyeom maupun Miseul tidak merasa kalau senyuman Jungkook saat ini adalah senyuman yang biasa mereka lihat.

"Jungkook-ah." Ujar Miseul.

Jungkook menatap Miseul. Lekat, hingga Miseul tenggelam dengan tatapan kepedihan yang Jungkook miliki saat ini.

"Aku mencintai mu. Maafkan aku." Ujar Jungkook lalu tersenyum.

Seketika tetesan air mata jatuh dari pelupuk mata Miseul. Gadis yang baru saja merasakan cinta yang sesungguhnya. Bagaimana mencinta seseorang lebih dari dia mencintai dirinya sendiri. Bagaimana rasa khawatir saat tidak melihat Jungkook.

"Aku minta maaf sudah mengacaukan segala. Maafkan aku, Yugyeom-ah. Aku sama sekali tidak menyadari situasi yang sebenarnya dan membuatmu terluka. Maafkan aku." Ujar Jungkook kini beralih pada Yugyeom.

Saat ini Jungkook duduk di hadapannya. Yugyeom bisa mendengar suaranya, melihat wujudnya, bahkan bisa menyentuh Jungkook jika ia mau. Tapi, kenapa Yugyeom merasa Jungkook sangat jauh. Tidak bisa dia gapai dan terlihat berbeda dari Jungkook yang dikenalnya.

"Jungkook, jangan seperti ini." Yugyeom meraih tangan Jungkook.

Mengenggamnya, seakan Jungkook dapat menghilang saat itu juga. Dan Yugyeom takut untuk melihat Jungkook yang seperti ini.

"Semua akan baik-baik saja. Kau adalah sahabat terbaik untuk ku. Kalian adalah orang-orang spesial yang diberikan tuhan untuk ku. Jadi aku tidak akan menyakiti kalian la-."

Semua terdiam.

"Kau harua tau kalau satu-satunya yang Miseul cintai adalah kau Jungkook. Bukan aku." Ujar Yugyeom sebelum Jungkook melanjutkan kalimatnya.

"Aku tidak menerima kalimat apapun lagi untuk menyelamatkan ku dan menghancurkan mu lagi. Sungguh, kau tidak perlu berkorban untuk hidup ku."

Miseul meraih Jungkook dalam dekapannya. Memeluk Jungkook dengan sangat erat. Jungkook tentu saja terkejut untuk itu dan berusaha melepaskan diri. Pelukan Miseul semakin erat seiringin Jungkook ingin melepaskannya. Miseul menenggelamkan kepalanya pada bahu Jungkook. Menghidup aroma tubuh Jungkook yang sangat ia rindukan.

Side A Life ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang