Chapter 6

23 1 0
                                    

*****

Setelahnya selesai sarapan, Hyo Rae beralih untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang lain yaitu menyirami tanaman. Well, bisa dibilang dia adalah pecinta tanaman terlebih bunga, maka dari itu chanyeol menyiapkan kebun tanaman mini untuk istri tercintanya di perkarangan samping rumah.

"Kakak ipar.." panggil Sehun yang duduk di bangku dekat kebun bunga itu.

Hyo Rae yang masih asyik menyirami tanaman sambil bersenandung kecil tak mendengar panggilan Sehun, membuat Sehun berdecak kesal kemudian menghampiri Hyo Rae.

"Kakak ipar...." Bisik Sehun di telinga Hyo Rae yang ada di depannya. Karena terlalu asyik menyirami tanaman, Hyo Rae terkejut saat mendapati seorang pria memanggilnya tepat di telinganya.  Terlebih hembusan nafasnya yang hangat seakan menggelitikinya.

Byurr...

Hyo Rae tak sengaja menyemprotkan air pada Sehun dengan selang yang ia gunakan untuk menyiram tanaman.

"Ya! Kakak ipar apa yang kau lakukan..?" tanya Sehun sambil mengusap wajahnya yang basah. Hyo Rae hanya terkekeh geli.

"Maaf, Sehun! Aku tak sengaja, lagi pula siapa suruh kau mengagetkanku," ucap Hyo Rae sambil menyembunyikan selang air itu di belakangnya. Merasa tak terima, Sehun merebut selang itu dan mengarahkan selang yang masih mengeluarkan air itu pada Hyo Rae.

"Aku tak mengagetkanmu, tapi kakak ipar saja yang tak mendengar panggilanku," kata Sehun sambil menguyur Hyo Rae untuk balas dendam.

Hyo Rae berusaha merebut selang itu kembali, tapi karena tubuh Sehun yang lebih tinggi membuatnya kesusahan dan harus menerima air yang membasahinya itu.

"Kakak ipar... Akhirnya kau mandi juga!" ucap Sehun geli sambil membuang selang air dan menatap Hyo Rae yang basah kuyup.

"Kau kan hanya basah sedikit kenapa kau malah membuatku basah kuyup?" protes Hyo Rae tidak terima.

"Pembalasan itu harus lebih kejam kakak ipar.." balas Sehun.

Hyo Rae

Aku mengerucutkan bibirku sambil memandangi tubuhku yang basah. Ah, aku merasa kesal pada adik iparku itu yang ternyata tak sebaik dan semenurut yang ku kira. Sehingga aku berpikir untuk membalasnya juga dan sebuah ide berilian muncul untuk membuat Sehun basah.

Sehun yang masih tertawa melihatku memberikan sebuah kesempatan untuk balas dendam padanya dengan aku yang tiba-tiba memeluk tubuhnya dengan erat. Sehun terlihat terkejut saat aku memeluknya itu, tapi aku malah tertawa dalam hati.

Apa dia tak sadar bahwa aku memeluknya karena ingin membuat tubuhnya juga basah?

Sehun

Ya!! Hyo Rae secara tiba-tiba memelukku erat membuatku sangat terkejut dan detak jantungku berdetak lebih cepat. Sialan, aku merasakan perasaan ini!

Hyo Rae melepas pelukannya dan menatapku heran. Ah, mungkin dia berpikir kenapa aku tidak menolak atau melepaskan pelukannya itu. Tapi apa peduliku? Aku menyukainya!

Jika boleh jujur, apa aku salah jika mencintai kakak iparku sendiri? CINTA ITU MEMANG BUTA tak bisa memilih pada siapa kita mencintai seseorang karena cinta itu tak memandang status, jenis kelamin, pangkat dan fisik. Sialnya, aku jatuh cinta pada istri kakakku sendiri.

"Hahaha.. Dasar bodoh..! Kenapa kau malah terdiam saja, lihatlah bajumu yang juga basah!" ucap Hyo Rae, aku dengan bodohnya memandangi bajuku yang basah.

Astaga, kenapa aku bisa sebodoh ini? Kenapa aku tak menyadari jika dia malah mengerjaiku? Sialan, aku terlihat bodoh saat dia menyentuhku tadi.

*****

Aku memandang Hyo Rae yang sedang berjalan menuruni anak tangga. Aku menatapnya khawatir karena di saat kakinya belum sembuh benar, dia malah pergi bersama sahabatnya itu.

"Kakak ipar, apa perlu aku antar?" tawarku, dia hanya mengelengkan kepala.

"Tidak perlu repot-repot, lagi pula aku bisa berjalan menuju halte."

"Dengan kakimu yang seperti itu?"

"Kenapa? Lagipula kakiku sudah membaik."

"Tidak..!! Aku harus mengantarmu!" ucapku seraya bangkit dari sofa dan menarik tangannya.

"Astaga, apa kau juga ingin ikut bersamaku, Sehun?" tanyanya.

"Jika iya kenapa?" balasku, dia hanya tersenyum.

"Ah, aku tahu. Kau juga ingin bertemu dengan Irene kan?" sahutnya riang, aku hanya menghelang nafas kesal. Kenapa dia selalu mengatakan Irene di depanku? Tidakkah dia tahu aku muak jika dia selalu menjodohkanku dengan sahabatnya itu? Aku itu menyukaimu bukan sahabatmu itu!

Aku memperlambat jalanku saat kami sampai di garasi dan TARAA... Sebuah motor ninja berwarna putih sudah terparkir di garasi, sebenarnya masih ada mobil tapi apa salahnya jika aku ingin Hyo Rae memelukku dari belakang saat membonceng nanti hehe...

"Sehun, kenapa kita tak memakai mobil saja?" tanyanya aku hanya menggeleng.

"Sepertinya ban mobilnya bocor kakak ipar, jadi lebih baik kita naik motor saja," ucapku bohong.

"Tapi.."

"Ayo cepat naik!!" potongku dan dia hanya menurutiku. Karena kakak ipar memakai celana jeans, maka dengan mudah dia duduk di belakangku.

"Kakak ipar, berpegangan yang erat ya! Karena aku akan sangat mengebut!" ucapku seraya menyalakan mesin, tanpaku sangka Hyo Rae menurut untuk memelukku dengan erat dan aku hanya tersenyum saat melihat tangannya yang melingkar di perutku.

"Hyo Rae, aku mencintaimu..." gumamku pelan di balik helm berwarna putih yang aku gunakan.

Aku melajukan sepeda motorku dengan sangat kencang dan aku semakin bersemangat melihat Hyo Rae yang semakin memelukku dengan sangat erat karena dia ketakutan. Aku harap kak Chanyeol akan lama di luar kota agar aku bisa bersama istrinya ini, jika perlu dia tak usah kembali lagi hehe..

Apa aku seperti adik durhaka?

Maafkan aku kak! Aku rasa aku telah jatuh cinta pada istrimu ini dan aku ingin selalu bersamanya juga memilikinya.
~
^
¤
*TBC~

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang