Sejak kejadian Sehun menciumnya, Hyo Rae berusaha mengabaikan dan menjauhi Sehun. Dia masih sangat tak menyangka adik iparnya itu berani menciumnya padahal dia adalah istri dari kakaknya sendiri.
"Sayang... Aku pulang!" teriak seorang lelaki yang berjalan memasuki rumahnya sambil menarik kopernya.
"Dimana dia?" gumam lelaki itu. Lelaki bernama Chanyeol itu akhirnya memutuskan masuk ke kamarnya karen dia pikir mungkin istrinya ada di kamar.
Setelah membuka pintu kamar, dilihatnya sang istri yang tengah tertidur pulas. Tanpa sadar dia lupa dengan penat yang dia rasakan dan malah tersenyum saat melihat kembali Hyo Rae. Akhirnya lelaki itu menghampiri istrinya dan ikut membaringkan tubuhnya di depan Hyo Rae.
"Aku merindukanmu.." gumam Chanyeol sambil mengecup kening Hyo Rae yang masih tertidur lalu memeluk tubuhnya dengan erat dan menenggelamkan kepala Hyo Rae di dada bidangnya. Jam baru menunjukan pukul setegah satu pagi dan Chanyeol yang seharusnya pulang besok siang rela pulang lebih awal demi istri tercintanya. ^sungguh suami teladan^
****
Hyo Rae membuka matanya dan ia terkejut saat mendapati suami yang ia rindukan tengah tertidur sambil memeluknya.
Hyo Rae
Ah, apa aku sedang bermimpi? Apa lelaki yang memelukku ini adalah suamiku?
Perlahan aku berusaha melepaskan pelukannya dengan hati-hati agar aku tak menganggu tidurnya. Dia pasti masih kelelahan karena baru pulang.
"Aku masih ingin memelukmu sayang..." ucap Chanyeol dengan mata yang masih terpejam dan kembali memelukku erat.
"Kapan kau pulang?" tanyaku sambil menatap wajah Chanyeol gemas.
"Saat kau tertidur.." jawab Chanyeol singkat dengan mata yang masih terpejam.
Aku membelai lembut pipinya, aku merindukan lelaki yang kini sedang memelukku meski baru 3 hari tak bertemu, tapi aku sangat merindukannya. Merasa terganggu Chanyeol menahan tanganku yang membelai pipinya.
"Jangan menggodaku sayang.. Aku masih mengantuk!" ucap Chanyeol parau.
"Ya! siapa juga yang menggodamu?" balasku sambil menarik tanganku yang di pegang Chanyeol.
"Jangan berpura-pura!" sahut Chanyeol sambil mempererat pelukannya. Astaga, aku semakin merinding saat tubuh kami saling menempel.
"Lepaskan! Aku ingin berangkat kuliah!" kataku, Chanyeol membuka matanya dan menatapku tajam.
"Apa kau tahu jika aku sangat merindukanmu dan sekarang kau malah.." ucap Chanyeol terhenti saat jari telunjukku menempel di bibirnya.
"Aku juga sangat merindukanmu, tapi aku juga ingin bersiap-siap untuk kuliah," ucapku lalu mengecup singkat bibir Chanyeol dan bangkit dari ranjang meninggalkan Chanyeol yang menatapku sambil tersenyum.
Saat sarapan, aku dengan malas menyantap roti. Bagaimana tidak, Sehun terus menatapku hingga aku merasa sangat risih.
"Noona, kau masih marah?" tanya Sehun, aku hanya terdiam. Jujur aku masih belum bisa memaafkan dia atas kejadian kemarin, mungkin baginya itu hanya ciuman biasa tapi bagiku ciuman yang dia berikan itu penuh nafsu. Jadi apa pantas seorang adik ipar bersikap seperti itu padaku yang merupakan kakak iparnya sendiri? Mungkin kemarin memang hanya ciuman saja, tapi entah kenapa aku takut jika dia bisa berbuat lebih.
Saat aku dan Sehun sama-sama diam, Chanyeol menuruni anak tangga dan berjalan ke arahku dan Sehun dengan pakaian dan rambut yang masih berantakan khas orang bangun tidur, tapi bagiku itu tak mempengaruhi wajah tampannya.
"Hyung.. Kau sudah pulang?" tanya Sehun saat melihat Chanyeol berjalan kearah kami, Chanyeol hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Kau pulang lebih cepat dari yang ku kira.." kata Sehun sambil tersenyum getir. Entah ini hanya perasaanku saja atau bukan, tapi Sehun terlihat tidak senang.
"Tentu saja.. Kau tahu Sehun, aku sangat merindukan kakak iparmu ini.." balas Chanyeol sambil melingkarkan tangannya ke leherku dari belakang lalu mengecup puncak kepalaku lembut.
Sehun
Aku hanya memandang kemesrahan mereka dengan iri. Jujur saja hatiku terasa sakit melihat pemandangan ini, aku akui kakak iparku ini adalah orang yang pertama membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin sudah seringkali aku memiliki hubungan dengan banyak wanita, tapi hanya dia yang mampu membuat jantungku berdebar-debar dan lihatlah dia bahkan membuat hatiku terasa hancur dengan mudah. Dia memang sudah menjadi milik Hyung, tapi apa salahnya jika aku juga ingin memilikinya.
"Aku berangkat dulu!" ucap Hyo Rae bangkit dari tempat duduk sambil membawa tas kecil berwarna coklat.
"Kenapa kau terburu-buru? lihatlah, Sehun juga masih sarapan.." kata Chanyeol sambil memandangku yang mengunyah roti.
"Aku berangkat naik bis saja."
"Kenapa? Bukankah kau biasa berangkat bersama Sehun, sayang?" Tanya Chanyeol heran.
"Tapi aku ingin berangkat sendiri.. Lagipula Sehun juga bisa berangkat sendiri!" ucapnya, aku hanya menatapnya sedih karena kini dia seperti menjauhiku. Apa aku salah jika kemarin aku hanya menciumnya? Bahkan jika boleh jujur aku ingin melakukan hal lebih agar dia bisa menjadi milikku.
"Dia kenapa Sehun?" tanya Chanyeol sambil memandang punggung Hyo Rae. Aku hanya menggeleng meski aku tahu dia masih marah padaku.
'Jika hanya sebuah ciuman saja dia bisa marah apa jadinya jika aku mengatakan jika aku mencintai xna seperti seorang lelaki kepada wanita? Atau berbuat lebih dari sekedar menciumnya'.
¤
^
¤
~TBC~

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
FanfictionSeharusnya Sehun tidak menyukai Hyo Rae, istri dari Kakaknya. Namun, perasaan itu datang tanpa diundang. Dia ingin memiliki wanita kakaknya. Dapatkah Sehun merebut istri kakaknya ataukah ia harus merelakan rasa cinta nya itu?