Ada raga yang menjadi rapuh, ketika seonggok kata menyakitkan keluar dari mulut manismu.
-Lieben-
🍃
Ara menuruni tangga berlari cepat mengejar Kenzo sedangkan Kenzo sudah menuju tempat parkir, karena lelaki itu sudah tidak ada mata kuliah lagi, di susul Asep di belakang Ara.
Asep terengah-engah mengejar Ara. Siapa sangka gadis mungil seperti Ara saat lari bisa sekencang itu. Asep saja sampai kewalahan mengejar Ara.
Ara merentangkan kedua tangannya di depan Kenzo, menghalangi lelaki itu untuk berjalan. Kenzo ke kanan, Ara ikut ke kanan, Kenzo ke kiri, Ara ikut ke kiri.
"Mau apa lagi lo?!" tanya Kenzo ketus.
"Gue mau minta maaf," jawab Ara to the point.
"Minta maaf? Gampang banget ya kalo ngomong! Apa dengan lo minta maaf semua dokumen Bokap gue bisa utuh lagi?" Kenzo menatap tajam wajah Ara.
"Dokumen Bokap?"
"Iya itu milik Bokap gue, dan karena kecerobohan lo itu, sekarang gue dicap buruk sama Bokap. Lo puas!"
Sekarang Ara tahu, kenapa Kenzo bisa begitu marah kepadanya, tapi Ara juga tidak sengaja menumpahkan kopi itu. Kalau dipikir-pikir kesalahan Ara dan Kenzo sama-sama 50% jadi seharusnya Kenzo bisa dengan cepat memaafkannya.
"Gue harus apa supaya lo mau maafin gue?"
"Udah lah zo, lagian niat dia baik buat minta maaf. Maafin aja lah." Asep menengahi keduanya.
"Iya, lagian apa susahnya sih maafin gue?" tanya Ara.
"BUKAN MASALAH SUSAH ATAU GAMPANGNYA MAAFIN LO! TAPI LO TAU KAGAK SEBERAPA PENTINGNYA ITU BERKAS BUAT DIRI GUE DAN PERUSAHAAN BOKAP GUE!" emosi Kenzo meluap ketika ingat perkataan ayahnya.
Kenzo menghela napas sejenak. "Lo mau gue maafin 'kan?"
Ara langsung mengangguk.
"Cium kaki gue!"
Asep yang mendengar perkataan Kenzo langsung menggeleng tidak percaya jika sahabatnya sampai sebegitu bencinya kepada Ara.
Sementara Ara masih mengerjapkan matanya beberapa kali, ia masih sibuk mencerna ucapan Kenzo.
"Kenzo!" bentak Asep tidak setuju dengan ucapan Kenzo.
"Kenapa? Karena dia cewek jadi dengan mudahnya gue harus maafin dia begitu? Lo nggak tau gimana sakitnya hati gue saat dibandingi dengan Aksa! Bagi gue, mau itu cowok mau cewek, kalo dia salah, bakal gue suruh cium kaki gue." Kenzo menatap tajam Asep.
"SEKARANG, LO CIUM KAKI GUE!" bentak Kenzo ke Ara.
Ara bingung harus berbuat apa, tidak mungkin Ara mau mencium kaki Kenzo, itu sangat tidak manusiawi. Tapi, Ara juga tidak ingin terus merasa bersalah dengan Kenzo.
Ara berlutut di hadapan Kenzo, mendekatkan wajahnya pada sepatu Kenzo.
"WOI SEMUANYA! LIHAT! ADA CEWEK NGGAK PUNYA HARGA DIRI! MAU CIUM KAKI GUE! teriak Kenzo menarik perhatian lingkungan sekitarnya. Temannya Ara pun melihatnya dari kejauhan.
"Gila, urat malunya udah putus kali ya!"
"Jijik banget cewek kayak gitu!"
"Wajah doang cantik! Tapi nggak punya harga diri!"
Sakit hati? Jelas Ara merasa sakit hati mendengar komentar mahasiswa-mahasiswi yang sangat menyakitkan itu, tapi Ara tidak mampu membalas ucapan mereka. Bahkan sekadar menatap wajah mereka saja, Ara tidak sanggup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lieben
Teen Fiction[Update tiap Sabtu] ❤❤❤ Di saat kenangan bersamanya lenyap, kau datang dengan sejuta rasa tak terduga. Kupernah berucap salam benak untuk menjauh, tak ingin lagi berurusan denganmu, karena kau bilang aku telah mengusik hidupmu. Namun setelah aku per...