tembakan itu melesat
tepat tersesat
oi, kenapa tidak biarkan saja si cupid itu memanahku
biar saja aku mati abadi karena mencintaimu
biar saja aku lapuk direngkuh pelukmu
biar saja jantung ini pecah karena teluhmutuan, kenapa tidak biarkan saja kau mencintaiku
aku bosan berjibaku dengan genggaman tangan yang tidak pernag merengkuhku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gajah yang Lapar Atensi
Poezjatulisan amatir dari jiwa yang prematur. Dipublikasikan: unknown Disarankan: (a-) serif