BAB 6

43 3 0
                                    

Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini. Contohnya kakak kelasku tadi. Mengabaikan diri sendiri demi menyelamatkan orang lain, yang tak lain orang lain itu adalah aku. Aku yang baru saja dia kenal.
Bukankah diri sendiri dulu yang harus diselamatkan?
Baru kemudian orang lain.
Jika diri sendiri yang terluka, bagaimana kita akan menyelamatkan yang lainnya?

Oh iya! Aku menemukan sesuatu di saku jas hujan miliknya. Kira-kira ini apa, ya?

"Oh ini! Dreamcatcher! Wah cantik sekali! Tapi bisa-bisanya benda cantik ini ada di kantong jas hujan. Sudah berapa lama kamu menetap di sini wahai benda cantik?"

Awalnya aku ingin mengirim pesan kepada mantan ketua osis itu. Kalau ada yang ketinggalan di jas hujan miliknya, tetapi aku tidak punya nomor ponselnya. Mungkin besok saja di sekolahan.
Aku meletakan benda cantik ini di lemari. Karena benda ini milik orang lain, tidak mungkin kan aku memasangnya di dinding.

Hari ini sangat melelahkan. Mulai dari mencari Rendi keliling kelas, bertemu Rendi dan pacarnya di toko buku, kabar istri tukang ojek melahirkan, menunggu hujan reda tetapi tidak kunjung reda, merasakan kedinginan walaupun aku memakai jas hujan tetap saja dingin.
Ah! Aku banyak mengeluh. Namanya juga hidup, Kai! Nikmati saja.
Manusia memang banyak maunya banyak pula mengeluhnya.
Lebih baik aku unboxing buku baruku ini.
Kata-kata di buku ini pasti sangat estetik.

______________________________

Berapa kali kita berpesan
"Jangan sedih"
"Jangan ngeluh"
Berapa kali kita paksakan , untuk tidak seperti manusia?

_____________________________

Kadang beberapa hal gak perlu dipusingin.
Cukup dijalanin.
Dan diketawain.

______________________________

Bila lelah datang, coba lihat ke atas.
Mungkin langit dan isinya sedang menghibur yang kusut di darat.

_______________________________

"Rasa" itu seperti tanaman.
Harus dirawat dan dijaga.
Kalau tidak, ya...
Pasti mati dan hilang.

_____________________________

Karena yang gak dijaga akan hilang.
Dan yang gak disimpan akan diambil orang.

______________________________

Duduk sebentar biar paham.

______________________________

((Kata-kata ini tidak diambil langsung dari bukunya. Melainkan dari postingan buku 'Nanti KitaCerita Tentang Hari Ini')).

Aku baru membaca 6 halaman, tetapi kata-katanya sangat mengena dengan keadaanku saat ini.
Aku langsung beranjak dari lantai dan langsung duduk di kursi seperti perintah yang ada di buku itu.

Iya, memang benar kita jangan terlalu banyak mengeluh karena Tuhan pasti tau porsi rintangan di setiap umat-Nya. Semuanya cukup dijalanin dan diketawain. Tetapi kalau suasana hati sedang duka, haruskan kita tertawa?
Dan soal rasa..
Harus dipelihara sebaik mungkin. Kalau tidak rasa itu akan pergi dan mati.
Tetapi aku menaruh rasa kepada siapa?
Sampai-sampai aku harus disuruh menjaganya.
Tuhan telah memberikan orang baik di sekeliling hidupku.
Dan haruskah aku menaruh rasa kepada orang baik itu?
Tetapi siapa? Banyak!

Aku DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang