VII

12 3 2
                                    

"Selamat pagi para calon-calom dokter." Ujar wanita berjas putih dan bername tag official rumah sakit ini. Itu membuat ku iri.
"PAGI!" Jawab kami.
"Saya Hwang Yuna, saya dokter pengawas yang akan mengawasi kalian selama praktek/latihan untuk mengambil profesi disini," dia memperkenalkan nama nya, wah sepertinya dia dingin, ini menakutkan.
"Kalian akan kami berikan ruangan dalam 1 kelompok akan ada 1 ruangan, dan dalam satu ruangan aka diisi 13-15 orang. mengerti?!" Tanya nya tegas.
"MENGERTI IB-, eh manggil nya apa?" Tanya ku ke noona Haera.
"Ekhm itu yang belakang," sial.
"Mau manggil saya apa? Saya ga terlalu suka yabg serius-serius, karna diseriusin tapi ga dikasih kepastian tu sakit yah, jadi panggil Yuna aja, atau kakak/noona/eonni/mbak/sunbae juga boleh, ehehehe, asal jangan panggil neng geulis yah, nanti saya baper lagi." Hilang sudah imagine dingin pebimbing yang satu ini.
"Oh iya, kelompok kerja sudah dibagikan sejak awal kan?" Tanya nya penuh senyum.
"Eheh maaf telat semua, saya Kim seokj-" kok dia?
"Jjii-ekhm" bu, eh bu, neng geulis Yuna memiringkan kepalanya."
"Yu? Ahhaaa, yak! Saya Kim seokjin, pembimbing tim 3 disini, yang kebagian tim 3 mana suara nya??? Yel yel dulu yuk! lalala yeyeye lalalalala yeyeye!" Si mantan dosen aneh ku itu memulai kegilaan nya. Noona yuna hanya diam.
" Ekhm masih pagi ya." Lanjut nya.
"Saya tim 2, yang tim 1 maaf perwakilan dari dokter Chae, dia tidak bisa hadir karna ada jam praktek mendadak." Aku tim berapa ya, jangan tim 3 kumohon,
Aku membuka pesan email di handphone ku untuk kembali mengecek.
"YESSS TIM 2!" teriak ku.
"Siapa nama mu kecil?" Kecil katanya.
"Eeh, maaf bu, eh bu, eee noona, nama ku, eeeh." Dia terkekeh melihat ku gugup.
"Min seokjin?" Bisiknya, Pak mantan dosen mengok.
"Nama saya Seojin sunbae-nim, Min seojin. Eheheh." Gugup ku.
"Aaa,, Seojin-Ssi. Tadi noona kok sekarang sunbae-nim? Jangan sampe neng geulis ya! Hehehehe. " Canda nya.
"Baiklah, kumpul lah pada tim masing masing, ini hanya ada 3 tin, jangan sampai acak-acakan ya." Pringat nya.
Sedari tadi pak Seokjin hanya diam menatao kebawah, kuping nya memerah.

"Ahhh, akhirnya, kita bisa satu tempat lagi Seojin-Ssi." Ujar noona Haera merangkuk pundak ku.
"Ah tetap saja tidak seru, kita tidak satu tim." Kecewa ku melemaskan pundak.
"Eheii, mana bisa satu keahlian ditempatkan ditempat yang sama, kau ini." Dia menepuk lengan atas sebelah kanan ku yang ia rangkul.

"Haiissss,,, sialan kau namjoon, KIM NAMJOON I HATE U, NEOMU-NEOMU HATE U NAMJOON-SSIIIIIhhhh." Seorang pria tengah memukul tiang balkon, sepertinya dia gila.

"Eheh, apa kau ingin mendengar berita hangat? Ini sangat lucu dan miris, dalam suatu suguhan yang sama, ingin dengar tidak?" Tanya noona Haera.
"Apa,apa?" Tanya ku penasaran mendekatkan kuping ku ke mulut noona Haera.
"Hei, kau tahu pria tadi siapa?" Tanya noona Haera dengan pertanyaan yang tidak sepatut nya ia tanyakan.
"Bagaimana aku tidak kenal, 6 tahun lebih aku gila karna bermurid denganya." Jawab ku meledek.
"Syuddd, pelankan suara mu!" Bisik noona Haera meletakan telunjuk nya dimulut ku.
"Heiiih, kau ini, bersyukurlah hanya 6tahun lebih, aku dapat tim 3 seojinnn, tim 3, aku akan berhadapam dengan si gila itu lagi, oh ya tuhan." Kasihan noona Haera.
"Lalu apa gosip nya?" Tanya ku.
"Ini ada hubungan nya dengan dokter pebimbing mu juga," ini menarik.
"Woah benarkah? Apa? Apa dia rival di kampus mereka dulu?" Tebak ku karna sakin penasaran nya.
"Apanya rival, MEREKA ITU, MANTAN SUAMI ISTRI!!!" bisik noona Haera tegas.
"WOAHHHHHH...." Teriak ku takjub.
"Keren kan, ini namanya jodoh seojin-ssi."
"Woahh, haruskan aku menjadi penumpang kapal karam ini?" Tanya ku berfikir menghadap langit.
"Kau berfikir seperti itu?"
"Em." Jawab ku tegas.
"YASS, KKAJJA!" Aku dan noona Haera melakukan tos gaya kami.
"Hei, hei, hei, heii, para neng geuliss, gosip gak ngajak." Seorang wanita keluar dari balik mesin minuman otomatis, MATI AKU.
"Eheh sunbae-nim." Noona Haera dan aku senyum getir.
"Julidin siapa kalian?" Tanya nya sambil menekan tombol di vending machine biru itu.
"Eii, eitu, itu ses, se seeo-"
"SEOJIN! KAMI MENGGOSIPKAN SEOJIN! eheheh iya seojin" kak Haera menyenggolkan sikunya dengan siku ku.
"Ha?" Tanya Yuna sunbae-nim tidak percaya, sambil tangan nya menyelusup dilubang keluarnya minuman.
"I, iya Seojin, Seojin baru mendapatkan pacar baru, katanya pacar seperti idol, sangat tampan mapan dan badan nya seperti papan, sunbae!" Noona Haera lebih baik kau jadi aktris.
"Oooww,,, ni tangkap!" Yuna sunbae melempar 2 botol air putih satu satu ke kami.
"Minum dulu sebelum ngejulid." Dia membuka botol airnya dan meminum satu botol itu langsung dengan satu kali menyentuh bibir botol.
"Ayo duduk sini, ngejulid bareng," Eeee, maafkan aku sunbae.
Aku dan noona Haera duduk disamping nya, kita bertiga duduk disatu bangku panjang dilantai atas yang posisi nya sangatpas menghadap ke dinding kaca.
"Kalian ini masih muda, udah nyari pacar aja, jadi dokter tu harus serius loh, nanti belom-belom dapet gelr Dr. Udah mau nikah lagi." Jelas Yuna sunbae sambil menekan tombol di vending machine.
"Terus kalo cari cowok tu yang bener, jangan asal-asalan, nanti nyesel loh." Dia kembali meminum air putih yang sama.
"Kalo udah nyesel, 'gelg' susah ngembaliin nya 'gelg'. Karna cowo tu gak punya garansi, ahahahahahahahahahhahahahahahahhahahaha, hah." Dia berbicara santai dengan 2 botol di genggaman nya. Noona Haera mengedipkan sebelah matanya.
"Ehh, memang sunbae pernah dapat pria yang tidak benar?" Pancing noona Haera bermaksud agar Yuna sunbae membahas mantan suami nya 'Pak Seokjin'.
"Hah?? Saya? Iyahahah? Dapet laki ga bener? Dibaperin? Disakitin? Dikecewain? DITINGGALIN? HAHAHAH PERNAH SEMUA NYAAA PERNAHH, PENGALAMAN SAYA NATAPP NGAKK?" Yuna sunbae menepuk dada kiri dengan tangan kanan nya.
"Aoohh,heheheh, gitu ya? Emang ada berapa mantan sunbae?" Pancing noona Haera kembali.
"Mantan ku? Banyak, yang ku ingat saja ya, Sehun, Guanlin, Eunwoo, Jinyoung, Taeyong, Ahh banyak deh." Dia menatao kami.
"Eheheheh enggak bercanda, mantan saya tu cuman satu only kok, bangsa* nya juga only," lanjut nya.
"Ekhmm, tim 2 bukan nya ini waktu kalian untuk perkenalan lingkungan baru, tim 1 sudah selesai, jangan mengulur wak-" seorang pria yang tadi memukul balkon datang, kasihan omongan nya dipotong.
"Kkajjaaa SEOJIn-ssi, TIM 2 uwu, uwu HUWWW!" Yuna sunbae menarik tangan ku untuk bangun dari kursi, aku dan sunbae meninggalkan noona Haera dan pak Seokjin.

Seperti nya sejakang oval menjadi rival.

Jimin : Music BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang