New world (2)

641 24 8
                                    

------------------- narator POV--------------------

Setelah Sebastian menjentikkan jarinya, tiba-tiba penglihatan Berreta menjadi warna putih. Bukan hanya itu Berreta juga mendengar suara seperti suara seseorang yang membaca sebuah mantra. Tidak lama kemudian berreta seperti diteleportasikan ke suatu tempat seperti aku terpanggil.

Note : dalam istilah ISEKAI terpanggil itu artinya ter-summon.

Dalam satu kedipan mata berreta sudah berada di ruangan yang terbuat dari batu bata, ruangan itu sangat gelap dan hanya diterangi oleh 12 obor. Berreta juga melihat ada empat orang dengan mantel seperti penyihir berada di pintu masuk ruangan itu, tidak hanya itu bukan berreta saja yang seperti "dipanggil", ada 3 orang lagi yang ada disini dan sepertinya mereka juga sama sepertinya mereka "terpanggil" ke dunia ini.

"Wahai pahlawan, tolong bantu kami"

kata seorang kakek tua yang memakai mantel penyihir.

"Tunggu dulu, ada apa ini sebenarnya ?" Tanya seorang pria yang memakai baju seperti seorang bangsawan yang dihiasi dengan pita panjang berwarna biru dan memakai pedang, rambutnya pirang dan panjang dan ia hampir seperti perempuan.

"Tunggu dulu, ada apa ini sebenarnya ?" Tanya seorang pria yang memakai baju seperti seorang bangsawan yang dihiasi dengan pita panjang berwarna biru dan memakai pedang, rambutnya pirang dan panjang dan ia hampir seperti perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam sekali pandang Berreta berpikir bahwa pria itu adalah seorang banci tapi berreta berusaha membuang jauh-jauh pikiran itu.

"Dengar wahai pahlawan, kami memanggil kalian dari dunia lain untuk menolong kami melindungi negara ini dari makhluk-makhluk kegelapan yang ganas". Jelas kakek itu.

"Dan kenapa harus kami yang kalian panggil ?." Kata seorang pria yang memegang sebuah busur, berbeda dengan pria yang tadi, ia kelihatan cukup Laki.

" Kata seorang pria yang memegang sebuah busur, berbeda dengan pria yang tadi, ia kelihatan cukup Laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Source : pinterest

"Maafkan kami, tapi kami sangat memerlukan bantuan kalian. Tolonglah kami wahai pahlawan dewa tolong kami." Kakek itu pun bersujud. Ia terlihat sangat putus asa seperti seseorang yang terkena bencana.

"T...tolong, bangunlah" kata seorang gadis yang memakai kerudung merah dan tongkat kayu seperti sabit dengan hiasan bunga, dan entah mengapa ia membawa keranjang kecil bunga ditangannya.

Story Of The Overpower BeingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang