SIX

1K 50 1
                                    

"Naura mana ko gk ada?"tanya cahya kepada sinta setelah memasuki kelas naura bersama hasna.

"Sakit katanya, pulang sekolah kita jenguk gmn?"tawar sinta.

"Bolehh tuh" jwb hasna lalu di angguki oleh cahya.

"Apa, naura sakit?"tanya seseorang tb tb yg brada di ambang pintu kelas smbil melipat kedua tangannya di dada.

"Ehh...vano ii-iya naura sakit"jwb sinta gugup.

"kenapa dia?"
"gk tau, dia gk bilang sakit apa"
"Oh"
jwb devano singkat lalu pergi begitu saja, membuat ketiga cewe itu saling pandang.

"kenapa tu anak? Gk jelas banget!"seruu cahya.

"Sinta..naura mana ko gk ada?"tanya gavin yg baru saja masuk kelas naura, sambil membawa boneka beruang berwarna putih.

"Anu..vin naura sakit"jwb sinta.
"Loh..ko dia gk ngasih tau gue si? kalian mau ke rumah naura?"tanya gavin.

"iya mau, nnti sore"jwb hasna
"Gue nitip ini yah, bilang ke dia cepet sembuh"ucap gavin smbil menyodorkan boneka beruang berwarna putih kepada hasna, hasna hanya menggangguk.

Andai aja bonekanya buat gue bukan buat naura, haha mimpi!--batin hasna

"oke gue cabut dlu"pamit gavin lalu pergi.

"Sintaa.." ucap tomi teman sekelas sinta dan naura

"Apa? mau nanyain naura juga?" tanya sinta.

"Eng-nggk ko, gk jdi deh hhe"jwb tomi gugup, tomi memang seperti itu klo di tanya sinta pasalnya tomi suka sinta, tapi sinta nggk suka dia, katanya bukan tipe, sinta slalu bilang 'ihh gue gk suka! dia kan gendut!'

(*-*) (*-*)
Di rumah naura

"Bang ko jdi lo si yg makan buburnya? kan itu buat gue!!" bentak naura, saat melihat abangnya dengan lahap memakan bubur ayamnya.

"Lo lama si, sok sokan gk mau makan lgi, mati baru tau rasa lo!"jwb novan masih melahap bubur milik naura.

"Ihh, sini sini ahhh"naura mengambil paksa mangkuk bubur ayam yg di pegang novan, lalu memakan bubur itu dengan kesal.

"Nah gtu dong, dari tadi ke"ucap novan.

Ceklek pintu naura terbuka.
"sayang ada temen kmu tuh" ucap rani.

"siapa mi?"
"gk tau cowo kok!"

pasti gavin, aduh perhatian banget dah--batin naura.

"suruh kesini aja mi" suruh naura, rani pun pergi dari kamar naura.

"nak sini, di suruh naura ke kamarnya"suruh rani.

"Iya tante"
"nama kmu siapa? siapanya naura?"
"Devano tante, clon mantu tante hhe"
"Hah?"
"becanda doang tan" mereka berdua tertawa, ini rencana devano agar naura jdi miliknya dan menjauhi naura dari gavin.

"DEVANO!!" naura terkejut yg datang bukan gavin yg di harapkannya ternyata yg datang devano.

"Biasa aja kali mukanya"
"lo ngapain kesini?"
"Nengok lo lahh, baik kan gue?" naura hanya memutar bola matanya dengan jengah.

"Nih, Coklat buat lo tenang gk ada racunnya, atau apa lah di jamin halal"ucap devano smbil menyodorkan coklat dngan ukuran jumbo.

"Ngasih coklat mulu, lo mau bikin gue gendut huh?" jwb naura.

"Tenang, gue nerima lo apa adanya ko" ucapan devano barusan berhasil buat jantung naura berdetak dengan capat.

Naura memukul pundak devano pelan.
"Paan si, makasih coklatnya, lo boleh pergi"suruh naura.

"Anjir, ngusir lo? jahat sekaleehh"ucap devano, mukanya di buat menjadi sedih, Naura tertawa melihat tingkah devano, rasa nyaman slalu datang jikaa naura dekat dngan devano.

"Ketawa lgi, Bau eh!" ucap devano.
"Ehh wangi!!"
"Bauuuu.. kaya badak blom mandi"
"Kaya lo udh mndi aja"
"belum si hhe, tapi ganteng ko"
"Hoeekk"
mereka saling becanda, rani yg melihatnya sangat senang karna anaknya bisa tertawa lepas seperti itu semenjak kepergian papahnya naura jarang tertawa seperti itu.

"Tante lgi ngapain?"tanya sinta tb tb membuat rani kaget.

"sinta ih ngagetin tante aja, tuh tante lagi liatin mereka" jwb rani smbil menujuk ke arah naura dan devano.

"Cocok ya tan?" tanya hasna rani hanya terkekeh.

"Iyaa si cocok, oh ya kalian kapan kesini?"tanya rani.

"tadi tan, yaudah kita masuk ke kamar naura dlu ya tan" rani hanya mengangguk, lalu mempersilahkan sinta, hasna dan cahya masuk.

"Ekhemm ganggu nii kita" goda cahya.
Devano dan naura menghentikan tawa mereka.

"Eh ko berhenti si, ketawa lgi aja, oh ya kalian cocok ko!" ucap hasna smbil terkekeh, pipi naura memerah.

"Gue cabut dlu" ucap devano lalu mengelus puncuk kepala naura.

"Kemana no?" tanya sinta.
"pulang, jagain naura ya" jwb devano, lalu pergi dari kamar naura.

"ohya Ra, nih dari gavin, katanya cepet sembuh" hasna menyodorkan boneka bemperian gavin kepada naura.

"ohya Ra, nih dari gavin, katanya cepet sembuh" hasna menyodorkan boneka bemperian gavin kepada naura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

naura tersenyum "ih lucu banget bonekanya!!Makasih naa" hasna hanya mengangguk.

"Lo suka sma devano?" tanya sinta dengan mengedipkan matanya.

"Ih enggkkkk!!"
"Ah biasa malu malu ni si naura" goda cahya.

"Kampret.. Gue gk suka ya sma si kutil badak"jwb naura smbil mencibirkan bibirnya.

Apa bener gue suka devano? nggk mungkin lahh orng gue sukanya gavin!--batin naura

Handphone naura berdering ada panggilan masuk dari gavin, naura langsung mengangkatnya.

"halo ra, gimana udah sembuh? gue khawatir banget tau gk, pas tau klo lo sakit" ucap gavin dengan nada khawatir.

"Gk ush khawatir gue udh sembuh, kan gue cucu betmen kuat lahh!" gurau naura.

"Bisa aja loo haha"
"maksih lohh bonekanya lucu"seru naura

"Sykur deh klo lo suka, iya lucu kaya loo" bls gavin

"idih haha" gavin dan naura saling tertawa, di satu sisi ada hasna tangannya mengepal matanya memanas.

lo beruntung ra--batin hasna

"Gue ke kamar mandi dulu"pamit hasna, begitu keluar kamar tanpa aba aba air matanya turun begitu saja, rasanya sangat sakit bagi hasna.

jangan lupa vote and komen!

jngn bosen ya sma ceritanya😙

Devano&NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang