Bab 1 Merintis Usaha

142 17 4
                                    

Yogyakarta adalah kota kelahiran serta tempat tinggal seorang gadis yang bernama Rara Amiratunnisa. 

Kota yang penuh dengan keramah tamahan penduduknya serta pemilik cinderamata yang begitu menggiurkan mata ingin memilikinya.  

Rara merupakan anak tunggal dari sepasang suami istri, tetapi sangat disayangkan Rara sekarang tinggal hanya bersama uminya. 

Tepat lima tahun silam ayahnya meninggal dunia di karenakan sakit jantung.

Sejak ayahnya meninggal yaitu tepatnnya ketika Rara masih duduk dikelas 1 SMA ia sudah belajar hidup mandiri dengan berjualan online dan kalau sepulang sekolah ia berjualan minuman dipinggir jalan, dan tak jarang Rara sering dikompasi oleh preman-preman. 

Tetapi Rara tak pantang menyerah demi bisa memenuhi kebutuhannya dan uminya. 

Bukan hanya itu saja banyak suka duka lain yang dialaminya mulai dari di bully oleh teman-temannya sampai dikucilkan orang-orang karena terkadang Rara pulang sampai malam demi mencari kerja kesana kemari.

Rara selalu mengingat nasihat uminya yang tak pernah dilupaka sampai kapanpun 

Hidup ini memang pilihan, tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi akan saatnya seseorang akan merasakan bahagia dan ada saatnya merasakan kesedihan. Dan ada pula orang yang akan merasakan tenang dan terkadang ada juga yang merasakan kegelisahan sehingga orang akan menganggap 'untuk apa hidup?' tapi itulah hakikat kita di dunia bagaimana cara kita mendekatkan diri kepada yang maha kuasa. Allah tahu orang yang bersunggung-sungguh dalam hidupnya maka dari itu akan ada cobaan dan kesenangan. Tetapi ingat bila mendapat cobaan Allah telah menjanjikan akan ada hikmah setelahnya. Seperti perumpaan setelah hujan badai akan ada pelangi yang menghiasi langit yang indah.

Tanpa disangka Rara memiliki kelebihan tersendiri memang ia sering diwaktu luangnya menggambar rancangan desain baju-baju. 

Karena sebenarnya ia memiliki cita-cita menjadi desain baju yang terkenal. Setiap kali jual minuman ke jalan ia tak lupa membaju buku, pensil dan penghapus untuk mengembangkan hobinya. Karena ia tidak memiliki biaya untuk kursus layaknya orang-orang diluaran sana. 

Setelah lulus SMA Rara tidak melanjutkan pendidikannya, jual minuman dan jualan online masih dilakukannya.

 Kita tidak tahu kapan yang maha kuasa itu memberi rezeki kepada hambanya. Ketika itu Rara lagi membuat desain baju di buku kesayangannya, tiba-tiba ada seorang wanita memakai gamis dan berjilbab syar'i menghampirinya. 

Dan ibu itu sangat kagum dengan gambar Rara, langsung saja ibu itu menawarkan pekerjaan kepada Rara untuk menjadi desain di butiknya. 

Saat itu Rara hanya bisa bersyukur kepada Allah karena sudah mengirimkan orang baik untuknya.

Sampai akhirnya butik tempat ia bekerja menjadi sukses, tetapi tak disangka pemilik butik tempat Rara bekerja kecelakaan ketika hendak pergi ke Amerika untuk menawarkan desain-desainnya. 

Ternyata pemilik butik itu pernah berpesan kepada pengacaranya kalau dia sudah gak ada semua harta kekayaannya diberikan kepada Rara. 

Karena pemilik toko itu tidak memiliki anak dan ia juga single perents, Rara sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

Sekarang kepemilikan butik itu jatuh kepada Rara yaitu memiliki toko butik muslimah di Yogyakarta. 

Ia menjalankan bisnisnya dengan segala kemampuannya dan tidak lupa meminta doa dan dukungan dari uminya.

Sekarang butik Rara menjadi predikat terbesar yang ada di Yogyakarta. Akhirnya Rara dan bisa memberangkatkan ibunya ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

Seiring berjalannya waktu ia terkadang bosan dan butuh refresing. Dan ia memutuskan untuk berangkat umrah, mungkin dengan memutuskan untuk ke tanah suci hatinya bisa lebih tenang.

Cinta di Balik Ka'bahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang