Tepat setelah kunyahan kelima Seungmin menyadari jika ada yang kurang."Adek kemana, Bun?"
Sembari menyomot kembali ayam goreng tepung di hadapannya, Seungmin menikmati makan malamnya bersama sang bunda.
"Lagi ke Betamart."
Seungmin melirik jam dinding sekilas. Hampir pukul sepuluh. Tumben. Biasanya kalau sudah jam sembilan Bunda melarang anak-anaknya keluar rumah. Maklum, Bunda memang protektif karena Bunda cuman punya Seungmin dan Jeongin sekarang. Jadi, Seungmin cukup heran kok si adek boleh pergi malam-malam begini.
"Sendirian?"
Bunda menggelengkan kepala. "Engga, tadi pergi sama Hyunjin."
Oh.
Pantes kalau Bunda tidak khawatir. Sekarang malah Seungmin yang kepikiran. Bibir mungilnya mengerucut kecut. Heran rasa ayamnya jadi hambar. Padahal Seungmin belum kenyang tapi males gitu mau lanjut makan.
"Emang beli apa sih? Kan Bunda bisa suruh Seungmin aja. Kasian si adek."
Bunda terkekeh melihat ekspresi anak sulungnya tersebut. Kalau lagi ngambek emang lucu ya. Bunda jadi pengen uyel-uyel pipi gembil Seungmin.
"Ya tadi kan Kakak lagi sibuk belajar di kamar. Hyunjin dateng juga Kakak cuekin gitu."
Seungmin mendengus. Kesel karena apa yang Bunda bilang itu bener. Terus kenapa jadi dia yang sewot ya sekarang? Entahlah, Seungmin lagi males mikir.
Ah, bodo amat, batin Seungmin.
Kemudian dia mengeluarkan ponsel dari sakunya. Mengetik beberapa kata lalu menekan tombol kirim.
beliin chatito rasa bakmi goreng. 2 bungkus.
Iya, lagi sebel tapi tetep ga lupa nitip jajan.
***
Hyunjin menyedot susu pisang favoritnya hingga tetes terakhir. Meletakkan wadahnya di atas meja kemudian melirik Jeongin yang sedang dengan khusyuk menyantap sekantong besar keripik kentang dan sebotol minuman soda.
Niatnya ingin membantu Bunda untuk beli minyak goreng, malah ujungnya dipalak sama Jeongin. Sabarin aja sih demi calon adek ipar.
Mumpung mereka lagi berdua, Hyunjin jadi kepikiran untuk menanyakan sesuatu ke Jeongin. Udah lama sih ingin nanya tapi tidak pernah ada waktu yang bener-bener berdua. Selalu ada Seungmin. Hyunjin selalu gagal untuk melontarkan pertanyaan tersebut.
"Dek, nanya sesuatu dong."
Jeongin hanya menjawab dengan gumaman seadanya karena sekarang lagi fokus main Disney Sumsum.
"Kapan ya Seungmin terima cinta Kakak?"
Pertanyaan tersebut sukses membuat Jeongin menghentikan permainan di ponselnya. Kemudian dia memfokuskan pandangan ke arah tetangga ganteng yang kini suka ngaku sebagai calon kakak iparnya. Raut muka Hyunjin memancarkan kegalauan. Mau tak mau Jeongin merasa kasihan juga. Kalau diingat kembali, sudah bertahun-tahun Hyunjin bertepuk sebelah tangan kepada Seungmin. Well, bukan bertepuk sebelah tangan juga sih karena Seungmin tidak pernah secara gamblang menolak perasaan Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 ; Hyunjin x Seungmin
Fanfic"Seungmin, kamu tuh sebenernya pacaran gasih sama Hyunjin?" "Engga." • "Jin, buruan lah tembak Seungmin." "Udah kok. Tapi ditolak." • 1001 cara Hyunjin lakukan untuk meluluhkan hati Seungmin. • Stray Kids x Hyunmin b x b