Pertama kali Seungmin bertemu dengan Hyunjin itu waktu dia kelas 5 SD. Saat itu dia sedang jalan asyik pulang sekolah. Seperti biasa dengan satu cone es tungtung di genggaman tangannya, Seungmin melewati jalananan perumahan Mekar Asri dengan perasaaan riang karena hari ini Bunda janji akan membelikannya bola basket. Tinggal beberapa langkah lagi mencapai rumah, Seungmin mendengar suara-suara gemerisik dari arah atas. Seungmin pun kemudian mendongak dan mendapati seorang anak kecil sedang nangkring di salah satu pohon mangga samping rumahnya. Seungmin semakin mendekat ke arah pohon tersebut untuk memastikan yang ia lihat itu memang manusia, bukan tupai jadi-jadian.Seorang bocah yang mengenakan kaos berlambang superman dipadu dengan celana pendek putih selutut terlihat sedang celingak-celinguk di atas pohon. Raut mukanya terlihat bingung. Seungmin masih memperhatikan dari bawah. Masih sambil menjilati es tungtung kesayangannya. Sadar karena ada sosok lain yang sedang memperhatikannya, si bocah tarzan melongok ke bawah. Mereka saling beradu pandang. Sedetik kemudian bocah superman itu menampilkan cengiran lebar. Deretan gigi putihnya terlihat menggemaskan. Seungmin hanya diam.
Anak aneh, batin Seungmin.
Karena tidak mau berlama-lama. Seungmin mau segera pulang saja. Takut terlalu lama di bawah pohon mangga nanti bisa kesambet.
"Tolongin! Aku ga bisa turun."
Seungmin menghentikan langkahnya ketika si bocah superman merengut dan memamerkan wajah yang begitu memelas. Tubuhnya terlihat bergetar. Bahkan Seungmin bisa melihat noda basah di celana anak itu. Seungmin menautkan kedua alisnya.
Jangan bilang dia ngompol di pohon mangga punya aku, batin Seungmin.
Seungmin langsung berlari ke arah pintu rumahnya. Meninggalkan si bocah superman yang masih tak dapat beranjak dari atas pohon. Si bocah pun mulai menangis setelah kepergian Seungmin. Sedih karena ditinggalkan begitu saja padahal dia sudah memberikan Seungmin senyuman terindah miliknya. Apakah ini akan menjadi akhir hidup si bocah superman yang nyangsang di pohon mangga?
Derap langkah yang terdengar membuat si bocah menghentikan tangisnya. Walaupun masih sesenggukan. Kedua pipinya juga basah kuyup oleh air mata. Dia melongok ke bawah, terkejut karena anak yang bawa es tungtung tadi kembali bersama seorang bapak-bapak.
"Aduh den, kok bisa temangsang di situ?" tanya si bapak.
Yang ditanya hanya bisa sesenggukan dan mencibikkan bibir bawahnya.
"Ambil tangga aja, Pak." kata Seungmin.
🌸🌸🌸
Bocah itu bernama Hyunjin. Tetangga baru Seungmin yang baru pindahan dua hari yang lalu. Rumah mereka berdekatan. Jaraknya lima langkah saja. Sekarang Hyunjin sedang asyik makan ayam goreng buatan Bundanya Seungmin. Setelah acara penyelamatan yang dilakukan oleh Pak Jang; sopir keluarga Seungmin.
Hyunjin sudah tidak menangis. Sudah tidak ngompol lagi. Tadi Bunda meminjamkan celana milik Seungmin. Sebenarnya Seungmin tidak mau, karena itu celana favorit dia. Celana bergambar bebek. Tapi kata Bunda, kita tidak boleh pelit dan harus selalu menolong sesama. Seungmin nurut.
Di sela-sela acara makan ayam goreng, Hyunjin berceloteh bagaimana awal dia bisa naik pohon tetapi tidak bisa turun. Bercerita tentang mamah papahnya yang sedang ke kantor jadi dia tidak bisa meminta bantuan. Satu hal yang Seungmin tahu sekarang; Hyunjin itu cerewet. Ditanya A tapi jawabnya bisa sampai Z. Pusing Seungmin dengarnya. Dia hanya menanggapi sekenanya. Bahkan sesekali cuman jawab pakai anggukan atau deheman ketika diajak ngobrol Hyunjin.
Hyunjin terlihat berbeda kalau sedang cerewet seperti ini. Tidak seperti tadi ketika nyangsang di pohon sambil menangis tersedu. Mukanya jelek banget. Sekarang juga masih jelek sih. Dower. Pantes cerewet, begitu batin Seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 ; Hyunjin x Seungmin
Fiksi Penggemar"Seungmin, kamu tuh sebenernya pacaran gasih sama Hyunjin?" "Engga." • "Jin, buruan lah tembak Seungmin." "Udah kok. Tapi ditolak." • 1001 cara Hyunjin lakukan untuk meluluhkan hati Seungmin. • Stray Kids x Hyunmin b x b