Setelah acara sarapannya beberapa menit yang lalu, Naruto menyiapkan dua kotak bento untuk makan siang mereka.
"Ne, Cepol ini bentomu."
Naruto menyerahkan kotak bekal berwarna coklat itu pada gadis berkepang yang berada didepannya. "Arigatou." Tenten menerimanya dengan senang hati, senyum tulus tersungging di bibir plumnya.
"Tunggu sebentar cepol, aku mau memakai wig dulu ne." Ucap gadis bersurai pirang itu seraya berbalik menuju kamarnya.
───────────────────────────
Berada di depan sebuah gerbang bertuliskan Tokyo high school membuat kedua gadis berbaju gembrong itu berdecak kagum, melihat dengan kacamata menggantung di hidung mancungnya bahwa sekolah ini sangat mewah, garis bawahi.
Gadis bersurai coklat yang berkepang dua itu menatap berbinar sebuah sekolah yang selama ini dia bayangkan. "Kitsune lihat, ini sangat menakjubkan bukan." Teriaknya pada gadis bersurai hitam sebahu, ah Tenten kini berada di salah satu sisi gerbang sekolah barunya, memeluk benda tak bernyawa itu seolah olah jika dia sangat mencintainya.
"Cepol, kenapa kau selfi gak ajak ajak." Naruto, gadis yang memakai wig hitam sebahu dengan softlens berwarna senada berdecak kesal, lalu melangkah dengan cepat menuju tempat temannya itu berada.
────────────────────
Kedua gadis itu berpose didepan kamera hp. Memasang wajah semanis mungkin dengan bibir monyong dan tak lupa memeluk pagar sekolah yang belum terbuka, ini masih sangat pagi, jarak rumah kontrakan dan sekolah baru mereka juga tak begitu jauh.
Srekkkkk
Dukkkk"itte..." Kompak dua murid baru itu merintih merasakan sakit akibat kepala mereka yang bersender dengan tenang digerbang terantuk. Mata keduanya membola, mematikan hp yang dipegangnya untuk selfi tadi dan meletakkannya kedalam tas. Gaswat....
"Murid baru?" Pak satpam yang membuka gerbang itu bertanya, melirik dua gadis yang cukup nyentrik dengan gaya cupunya itu tanpa rasa bersalah untuk meminta maaf karena tadi telah membuka paksa gerbangnya. Wajah pria berbaju satpam itu datar dan tatapannya tajam.
"Haik ojiisan." Itu Tenten dengan sebelah tangan mengusap kepalanya yang nyut nyutan.
"Oh, sangat pagi sekali nona." Ujarnya dengan sedikit senyum tipis melihat dua gadis didepannya yang sangat Kawaiiii
"Kami ingin melihat lihat dulu Ojiisan." Celetuk Naruto lalu membenahi kacamatanya yang sedikit melorot.
"Ne ne ini masih jam setengah tujuh pagi, kalian gak tau kalau pembelajarannya itu jam delapan nona! Apa kalian melewatkan sarapan untuk datang pagi pagi begini? Paman juga belum sempat sarapan." Jiraiya berkata panjang kali lebar dengan sedikit gerutuan. "Anoo ojiisan belum sarapan? Kebetulan aku membawa bento dobel, apa jiisan mau?" Sela Naruto dengan cengiran tanpa dosa, Tenten yang tadi melihat temannya itu memasukkan dua bento di tasnya tersenyum.
"Nani?"
"Nah ojiisan terimalah." Naruto menyodorkan satu kotak miliknya, Jiraiya menyambut kotak bento itu dengan perasaan senang.
"Arigatou."
"Jaa ojiisan, kami keliling dulu." Tenten melambaikan tangan pada Jiraiya yang berada di depan gerbang, satu tangannya digunakan untuk menarik tangan Naruto.
"Jaa."
Dan akhirnya Jiraiya memakan bento itu dengan lahap di pos jaganya, enak sekali. >< kakek tua itu tersenyum senang.
────────────────────
Tbc?
Voment yes
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen
Fiksi PenggemarNamikaze Uzumaki Naruto dan Senju Uzumaki Tenten, dua sepupu yang bertempat tinggal di desa tersembunyi Konoha. ketika mereka menginjak umur 16 tahun, mereka akan dikirim ke pusat kota untuk belajar dan bekerja mandiri. Sikap mereka yang 'kampungan...