[focus : Romanogers😂🌚]
Kejadian dimana Thanos menjentikkan jarinya telah berlalu, lebih dari 2 tahun yang lalu. Sekarang separuh populasi alam semesta telah lenyap. Bumi benar-benar terlihat seperti planet tanpa tanda-tanda kehidupan. Terlebih keadaan kota New York benar-benar jadi sunyi, seperti kota mati.
Para Avengers sendiri sudah terlihat putus asa menghadapi semuanya. Mereka kehilangan teman, keluarga, sahabat, dan semua orang yang mereka sayangi. Sekarang mereka hanya saling memiliki. Steve, Tony, Bruce, Natasha, Thor, Carol, Pepper Potts, Nebula, Rocket, dan Rhodey. Hanya mereka yang tersisa, yang tidak menjadi debu. Clint? Mereka tidak tau dimana dia, atau apakah ia selamat atau tidak. Mereka semua memutuskan tinggal di markas Avengers.
Steve selalu berusaha meyakinkan teman-temannya agar jangan larut dalam kesedihan. Seperti Tony, ia dan Pepper Potts sudah memiliki seorang anak bernama Morgan. Sementara Thor menikah dengan Carol. Steve sendiri memutuskan untuk bersama Natasha. Ia akhirnya sadar akan cintanya pada Natasha, dan ingin menjadikan Natasha bagian dari hidupnya. Tidak perlu merayakannya dengan megah, mereka mengadakan pesta di markas Avengers dan mengucap janji di depan teman-temannya. Thor dan Carol juga melakukan hal sama dengan Steve dan Natasha.
"Hey Nat, ada apa?" Tanya Steve saat ia melihat Natasha sedang melamun, setelah menghabiskan roti lapisnya. Dengan raut wajah sedih Natasha menitihkan air matanya.
"Aku hanya terus memikirkan kejadian itu lagi. Semakin lama, semakin membuatku semakin sedih" jawab Natasha lirih. Steve mendekatinya, lalu memeluk Natasha dari belakang. Pelukan hangat yang Steve berikan, berhasil meredam tangisnya. Natasha memejamkan matanya, dan menikmati pelukan hangat itu.
"Kau tau? Kau terlihat jelek saat menangis" kata Steve dengan seringainya. Natasha hanya tersenyum tipis setelah mendengar perkataan itu.
"Lalu bagaimana denganmu, tuan yang tidak pandai berciuman?" Natasha balik meledek Steve. Faktanya Captain America itu benar-benar payah saat berurusan dengan ciuman.
"Oh benarkah begitu Mrs Rogers? Kalau begitu apa kau mau mengajariku?" perkataan Steve barusan membuat wajah Natasha bersemu merah. Steve mengencangkan pelukannya dan meletakkan dagunya di ceruk leher Natasha.
"Jadi bagaimana? Kau bersedia mengajariku?" Kata Steve lagi. Ia semakin mendekatkan wajahnya, dan kemudian mempertemukan bibir mereka.
"Steve?" Panggil Natasha menghentikan kegiatan mereka itu.
"Hmmm? What's wrong Nat?" Tanya Steve setelah itu.
"Not here" Jawab Natasha, ia tidak ingin kegiatan mereka dilakukan diluar situ. Steve yang mengerti akan hal itu, langsung membawa mereka menuju kamar dan tidak lupa menguncinya.
______Apakah wajar jika seorang Captain America merasa lelah? Karena faktanya itu yang dirasakan super soldier itu sekarang, kelelahan. Lari 13 mil tidak membuatnya benar-benar lelah,
"I can do this all day" itu yang sering dikatakannya, namun sepertinya hal itu tidak berlaku saat ini. Hanya dihadapan seorang Natasha Alianovna Romanova seorang Captain America bisa sampai merasa lelah seperti ini. Ia membaringkan dirinya di samping Natasha yang juga tampak sangat lelah dan lemas.
"Pertama kalinya kulihat Captain America merasa sangat lelah" Nat sepertinya masih punya tenaga untuk meledek Steve saat ini.
"Serius Nat? Kau masih punya tenaga setelah itu tadi" Steve berkata heran. Natasha sedikit tertawa, kemudian mengecup pipi suaminya.
"Aku juga sangat lelah Steve. Kau adalah orang pertama yang membuatku lemas seperti ini, benar-benar membuatku lelah." Kata Natasha lembut
"Dari semua pertempuran yang kita hadapi, yang 'ini' adalah kesukaanku" canda Steve sambil menepuk ranjang tempat mereka tidur, membuat Natasha juga ikut tertawa.
"Yeah, me too. Tidak ada korban, tidak luka dan memar, namun tetap melelahkan. Pertempuran terbaik kita, kita berdua" Natasha setuju. Steve memandang Natasha beberapa saat, tenggelam dalam pandangan emerald miliknya. Sementara Natasha juga tenggelam dalam pandangan mata samudra milik Steve.
"Love you Nat" kata Steve masih menatap Natasha. Kemudian ia memejamkan matanya dan memeluk istrinya.
"Love you too, Steve" kata Natasha kemudian menenggelamkan kepalanya pada dada bidang suaminya. Steve mengecup dahi Natasha dan membiarkannya tidur dalam dekapan hangatnya.
____
Pagi harinya....
Sang surya nampak masih enggan menunjukkan dirinya, membuat langit jadi berwarna oranye kekuningan terang. Natasha terbangun lebih dulu, dan masih berada dalam pelukan hangat Steve. Ia mendongak dan melihat wajah damai suaminya yang sedang tidur. Dengan perlahan ia melepaskan pelukan Steve pada pinggangnya dan beranjak dari tempat tidur, kemudian membersihkan diri.
Setelah selesai, Natasha mendekati Steve yang masih tertidur pulas di ranjang mereka. Ia mencoba untuk membangunkan Steve dengan mengguncangkan bahunya pelan.
"Steve... Steve... Bangunlah sudah waktunya sarapan" Ia mencoba membangunkan suaminya. Steve membuka matanya dan mencoba mengumpulkan kesadarannya kembali. Setelah benar-benar terbangun, ia bersiap untuk sarapan.
Tok... Tok... Tok...
Seseorang mengetuk pintu kamar mereka
To be continued...
______________Haiiii👋
Me comeback dengan cerita baru, yang kali ini tidak berbau Korea😂 Jauh dari Korea, kali ini tentang Avengers😎 Gimana part 1 nya?Part 1 ini jangan langsung to the point dulu lah:") Let's be selowww and santai dulu😂 Kita liat kehidupan para Avengers setelah kejadian Infinity War. Kali ini dan beberapa part selanjutnya mungkin akan keseringan fokus ke Romanogers😅 Hehehe maklum, shipper kerasnya mereka✌
Fans Marvel? Or Romanogers shipper? Tetap tunggu part selanjutnya yaa
Jangan lupa klik bintangnya 🌟 dan tinggalkan komentarmu:)
Salam hangat,,
Si Anak Hiu
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers : The Other Way (Romanogers)
FanfictionPernah berpikir Avengers : End Game dengan alur yang berbeda? Bagaimana jika semuanya bisa berubah? Dengan berbekal imajinasi, jiwa fanatik pada Black Widow, dan tidak terima akan kematiannya maka hadirlah cerita ini😂